top of page
Search
Writer's pictureGereja SIS

DOMBA YANG HILANG (Lukas 15:1-7)


Didalam pasal 15 ini, Tuhan Yesus menggunakan 4 ilustrasi yaitu ayat 3-7 tentang Domba yang hilang, ayat 8-10, tentang Dirham yang hilang, dan 11-24 tentang anak yang hilang, sedangkan ayat 25-32 tentang saudara anak yang hilang. Dari semua ilustrasi yang Tuhan sampaikan ini tujuanya untuk menjelaskan bagaimana keinginan Tuhan mencari dan menemukan yang terhilang, yaitu mereka yang telah diselamatkan untuk dipulihkan ke dalam persekutuan dengan diri-Nya.

Latar belakang perumpamaan ini diawali dengan ayat 1-2. Dimana orang orang Farisi dan ahli Taurat tidak suka melihat Yesus bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa. Pada waktu itu para pemungut cukai dan orang-orang berdosa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Mengapa mereka tidak suka? Karena pemungut cukai dikenal sebagai orang-orang yang bekerja untuk pemerintah Romawi, itulah sebabnya mereka dibenci oleh orang-orang Yahudi karena dianggap bekerja sama dengan musuh dan menarik pajak dengan beban yang keras dan tidak adil. Sedangkan orang berdosa, mengacu pada orang Yahudi yang tidak menaati Hukum Musa, mereka dipandang rendah khususnya oleh orang Farisi dan ahli Taurat.

Namun orang-orang yang dianggap malang inilah yang yang dipedulikan oleh Yesus! inilah alasan utama-Yesus datang ke dunia, Lukas 19:10; Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Yesus datang ke dunia untuk orang yang terhilang, orang yang terluka, dan orang yang berdosa.

Itulah sebabnya orang orang yang religius ini bersungut sungut dan mencela Yesus, mereka menganggap dirinya lebih benar, ajaranya lebih benar, doktrinya lebih benar, hidupnya lebih benar, tetapi tidak pernah melihat nilai dari setiap jiwa yang terhilang. Tuhan Yesus tidak makan dengan sembarang orang berdosa, Yesus makan dengan orang berdosa yang mau bertobat. Yesus tidak makan dengan sembarang pemungut cukai, Yesus makan dengan pemungut cukai yang mau bertobat. Yang tidak mau bertobat itu bukan domba yang hilang, itu orang Farisi dan ahli Taurat yang pada akhirnya Tuhan kutuki (Mat 23). Karena itu Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan perumpamaan ini untuk mengajari mereka bahwa hidup mereka sendiri tidak seaman yang mereka kira.

Mari kita perhatikan perumpamaan yang pertama, tentang domba yang hilang.

Yesus menceritakan kepada kita tentang seorang gembala yang memiliki kawanan domba sebanyak 100 ekor, jumlah yang menunjukkan kemakmuran tingkat menengah menurut ukuran di Palestina pada zaman itu. Yang tergolong miskin memiliki antara 20 sampai 30 ekor, sedangkan yang kaya bisa memiliki 200 sampai 300 ekor domba. Menurut tradisi Yahudi di dalam Talmud, seseorang yang memiliki kawanan domba sebanyak 300 ekor dianggap sudah sangat kaya. Gembala yang diceritakan oleh Yesus ini memiliki 100 ekor domba, itu berarti ia masih dapat memberi perhatian kepada setiap dombanya satu per satu. Dengan demikian maka ia masih dapat menggembalai sendiri domba-dombanya tanpa harus mencari pekerja upahan.

Di dalam ayat 4, kata yang diterjemahkan dengan ‘padang gurun, menunjuk kepada daerah di luar pemukiman penduduk. Biasanya, daerah itu berupa perbukitan di wilayah Yudea, di daerah sekitar Yerusalem dan Bethlehem. Dan karena kawanan domba itu dilepas berkeliaran sambil merumput, sangat besar peluang seekor domba untuk bergerak menjauh dari kawanannya. Jadi seorang gembala harus menghitung domba-dombanya setiap hari untuk memastikan bahwa semuanya sudah terkumpul. Seratus ekor domba memang merupakan jumlah yang cukup banyak, akan tetapi masih bisa ditangani sendirian. Akan tetapi saudara tidak akan dapat memastikan jumlahnya jika hanya melihat dengan sekilas saja. Saudara harus menghitung mereka satu per satu. Biasanya, penghitungan dilakukan pada malam hari, ketika domba-domba itu sudah dimasukkan ke dalam kandang sementara. Kandang sementara terbuat dari batu-batu yang ditumpuk berkeliling, batu-batu sangat mudah didapatkan di Yudea, jadi para gembala dapat membangun kandang sementara di sembarang lokasi.

Pada malam itu, ketika si gembala itu menghitung jumlah dombanya sampai yang ke-99, ia mendapati ada satu yang hilang. Ke mana domba yang ke seratus? Apa yang harus ia lakukan? Ia meninggalkan yang 99 domba itu dan mencari yang terhilang. Kenapa? Karena ketika domba terpisah dari kawanan, ia akan terus berteriak-teriak sehingga mudah bagi binatang buas untuk menerkamnya. Dimotivasi oleh bahaya bagi domba yang kehilangan dirinya sendiri, gembala mengambil tindakan segera untuk mencari dan mengembalikan domba ini ke tempatnya yang semestinya.

Yang dicari gembala adalah domba yang hilang, yang teriak-teriak minta pulang. Dombanya ingin pulang tapi tidak bisa karena tidak tahu jalan. Ada domba yang memang ingin hilang, dicari pun kabur. Kalau kita adalah domba yang ingin bertemu Sang Juruselamat, tapi tidak tahu harus bagaimana, kitalah domba itu. Tuhan sedang cari dombaNya yang hilang. Tuhan tidak cari kambing, Tuhan tidak cari orang yang tidak merasa berdosa, Tuhan tidak cari orang yang membenarkan diri. Tuhan cari siapa yang hancur hati, mau ketemu Tuhan tapi tidak tahu bagaimana caranya, karenahidup sudah terlalu kacau. Dan ketika bertemu dengan Tuhan, orang yang seperti ini menjadi orang yang setia luarbiasa.

Saya punya teman yang hidupnya amburadul, maaf! Ia pernah menjadi germo, narkoba, masuk penjara, menipu kesana kemari, ia merasa hidup tidak layak, merasa hidup penuh dosa, sensitive tinggi merasa semua orang menghakimi dirinya. Suatu hari Tuhan pertemukan saya dengan teman ini dan terjadilah obrolan yang serius, salah satu pertanyaan saya apakah kamu ada kerinduan untuk kembali kepada Tuhan? Dia menangis, aku mau kembali kepada Tuhan tapi bagaimana caranya aku ini orang yang berdosa. Saya tanya lagi, Tuhan Yesus mengampuni dosamu itu dosa yang kapan, yang kemarin, hari ini, atau yang akan datang? Dengan wajah terkejut dia terdiam dan minta didoakan. Akhirnya ia sebagai domba yang terhilang dan kembali kepada Tuhan, setianya luarbiasa, tapi satu tahun kemudian dia dipanggil Tuhan.

Sebenarnya siapakah domba yang hilang ini?

Ayat 7, Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Orang berdosa yang digambarkan sebagai domba yang hilang. Alkitab mencatat bahwa semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah, artinya tidak ada orang yang tidak berbuat dosa. Semua manusia yang diciptakan Allah adalah orang berdosa tanpa terkecuali. Dan upah dari dosa juga jelas yaitu maut, kematian atau kebinasaan. Ini yang disebut dengan keadilan Allah. Keadilan Allah itu neraka. Kita tidak bisa menuntut keadilan Allah sesuai dengan keadilan kita. Kadang kita berkata Allah tidak adil karena masalah yang sedang terjadi, malapetaka, penderitaan, dsb. Kita bertanya dimana keadilan Allah? Allah itu adil, keadaan yang terjadi itu konsekwensi dari dosa kita, itu keadilan Allah.

Yesaya 53:6 berkata, Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. 1Petrus 2:25, Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu. Jelas ayat ini mengingatkan kita bahwa kita dahulu menjadi orang yang tersesat, orang yang tidak tahu jalan kebenaran, tidak tahu jalan keselamatan. Jika kita sudah diselamatkan, kita diingatkan akan kasih dan anugrah-Nya, sehingga setiap saat kita akan berterima kasih kepada-Gembala Agung kita yang telah memberikan kasih karunia-Nya.

Ayat4, Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Kata “terhilang” (apolleo; kt dasar) adalah kata yang sama yang diterjemahkan “binasa” dalam Yohanes 3:16. Ini berarti "hilang, hancur, yang digunakan untuk merujuk pada kebinasaan di neraka! Dengan kata lain, domba yang hilang ini dalam bahaya besar! Yaitu kematian. Sang gembala mengetahui hal ini Dia rela memberikan nyawanya untuk menyelamatkan domba yang hilang ini. Yaitu saudara dan saya. Tuhan mengetahui kondisi manusia yang terhilang, Dia tahu kondisi hatimu yang terhilang.

Dia tahu bahwa saudara terhilang karena dosa Adam, Dia tahu di mana saudara tinggal kelak dan kemana tujuanmu jika saudara tidak diselamatkan. Dia tahu bahwa Neraka adalah akhir dari setiap pribadi yang tersesat. Karena itu Ia memberikan kasih-Nya, Dia rela mati bagi saudara dan barangsiapa tinggal di dalam kasih-Nya ia berharga dimata Tuhan. Sampai kematian saudarapun berharaga dimata Tuhan. Maz 116:15. Kalau nyawa-Nya saja Dia berikan kepada kita apalagi pemeliharaan-Nya, pertolongan-Nya, pasti diberikan kepada kita karena kita domba domba-Nya.

Ayat 5-6, Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggan serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.

Sang gembala mampu mengangkat domba dan memanggulnya di pundaknya sampai ke rumah. Dia memiliki stamina yang kuat untuk menyelesaikan apa yang telah dia mulai. Tuhan tidak memulai misi penyelamatan ini untuk gagal, Dia akan menyelesaikanya. Dia mengejar domba dengan tujuan yang jelas untuk membawa mereka pulang!

Perhatikan pernyataan-Nya, Lukas 19:10, "mencari dan menyelamatkan"; Yohanes 6:37, "barangsiapa yang datang kepada-Ku, Aku tidak akan membuangnya. Ibrani 13: 5,“ Aku tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau ”; Yohanes 10: 28. Seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Kalau saudara sudah ditemukan Tuhan dan kembali kepada jalan-Nya dipastikan saudara akan masuk rumah-Nya, aman bersama Dia. Walaupun kekuatan kita akan berkurang dan mungkin kita akan gagal berkali-kali, percayalah Dia tetap menggendong kita, kekuatan-Nya tidak pernah goyah! Kita akan dibawa sampai ke rumah yang sudah disediakan. Gembala ini bersukacita dengan teman dan tetangganya karena dombanya yang hilang telah ditemukan. Yesus menjelaskan bahwa Sorga bersukacita karena pertobatan atau keselamatan satu jiwa.

Kunci dari perumpamaan ini adalah tentang pertobatan. Tuhan Yesus berkata, “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.” Lukas 5:23. Sebagai orang-orang Kristen, sangatlah penting bagi kita untuk memahami makna dari pertobatan. Apa itu pertobatan? Pertobatan adalah perubahan pikiran yang menghasilkan perubahan tingkah laku.

Kalau demikian, apa hubungan antara pertobatan dan keselamatan? Kitab Kisah Para Rasul nampaknya secara khusus memusatkan perhatian pada pertobatan dalam hubungannya dengan keselamatan (Kisah Para Rasul 2:38, 3:19; 11:18; 17:30; 20:21; 26:20).

Bertobat, dalam kaitannya dengan keselamatan, itu merubah pikiran kita dalam hubungannya dengan Yesus Kristus. Dalam khotbah Petrus pada hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2) dia mengakhirinya dengan panggilan agar orang-orang bertobat (Kisah Para Rasul 2:38). Bertobat dari apa? Petrus memanggil orang-orang yang menolak Yesus Kristus (Kisah 2:36) untuk mengubah pikiran mereka mengakui bahwa Dia sungguh-sungguh adalah “Tuhan dan Kristus” (Kisah 2:36).

Petrus memanggil orang-orang untuk mengubah pikiran mereka dari menolak Kristus sebagai Mesias, menjadi beriman kepadaNya sebagai Mesias dan Juruselamat. Jadi tidak mungkin beriman kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat tanpa terlebih dahulu mengubah pikiran kita mengenai siapa Dia dan apa yang telah Dia lakukan.

Saudara kita adalah orang yang telah ditemukan oleh Tuhan, biarlah Tuhan bersukacita atas kita, biarlah sorga bersukacita karena pertobatan kita. Jadi kita sudah melihat, dari perumpamaan ini, di satu sisi tentang indahnya kebaikan dan kasih Allah, dan di sisi lain, tentang perlunya suatu pertobatan. Dan sebenarnya, seluruh perumpamaan ini dapat kita rangkum dalam kalimat seperti yang tertulis di dalam Roma 2:4,“Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?”



27 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentários


bottom of page