top of page
YESUS DAN KERAJAAN ALLAH (Mat 1:20-23)
"YESUS DAN KERAJAAN ALLAH"

22 DECEMBER 2019

<Mat 1:20-23>

Bumi bukanlah tempat tinggal permanen kita, ada dua alasan nyata yang pertama, bumi itu suatu saat akan lenyap. Firman Tuhan berkata, Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Markus 13:31.  Alasan yang kedua adalah, umur manusia dibumi ada batasnya.  Setiap orang mau atau tidak mau akan menghadapi masalah yang sama yaitu semakin hari akan menuju akhir kehidupanya.

 

Maz 90:10; Ibr 9:27. Jadi kita sebagai manusia tinggal di dunia tidak permanen, kehidupan permanen kita adalah setelah kematian, permanen di sorga, hidup kekal bersama dengan Bapa atau dineraka. Tentu tidak ada orang yang mau tinggal dineraka untuk selama lamanya, setiap orang ingin masuk kedalam sorga yang penuh dengan sekacita dan kebahagiaan bersama dengan Tuhan yang kita sembah.

Yang menjadi masalah adalah bagaimana caranya kita masuk ke sorga? Manusia dengan berbagai upayanya tidak dapat masuk sorga karena manusia penuh dengan dosa. Allah memberikan kepada kita hadiah natal yang terindah yang harus kita syukuri dan responi dengan sukacita, yaitu Yesus Kristus yang disebut imanuel. Kedatangan Yesus yang kita rayakan sebagai natal sebenarnya membawa berkat yang luarbiasa.

Yaitu  nama-Yesus yang membawa keselamatan

“Engkau akan menamakan Dia YESUS.” Ini adalah nama yang cukup umum. “Yesus” (Iēsǒus) dalam bahasa Yunani dan Yehoshuah dalam bahasa Ibrani (Strong #3091). Baik dalam bahasa Ibrani maupun Yunani nama-Nya berarti, “Yehova Menyelamatkan,” Yehova adalah nama Allah dalam bahasa Ibrani. Para orang tua yahudi sudah biasa memberi nama anak-anak laki-laki mereka dengan nama ini. Ini tidak berarti bahwa semua anak yang bernama Yesus dapat menyelamatkan. Nama itu adalah pernyataan sederhana tentang fakta bahwa “Yehova menyelamatkan.” Namun dengan Yesus nama itu mengacu langsung kepada Dia. Itulah sebabnya mengapa malaikat itu menekankan aplikasi nama itu kepada Yesus sendiri, “Engkau akan menamakan Dia YESUS, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka...” (Matius 1:21).

 

Orang-orang Yahudi pada zaman Yesus sedang menantikan Anak Daud, seorang yang akan membebaskan mereka dari perbudakan Romawi, yang akan membawa damai dan kemakmuran bagi mereka. Namun kedatangan Yesus tidak sesuai dengan harapan mereka, Yesus ditolak, ditangkap, disesah, disalibkan, Ia mati menggantikan tempat kita, Ia membayar hukuman dosa dosa kita.  Nama Yesus adalah nama yang menyelamatkan. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan. Kisah 4:12.

 

Kristus telah mati untuk semua umat manusia. Namun tidak semua manusia akan diselamatkan. Calvin berkata bahwa kematian Kristus “cukup untuk semua orang, namun efektifnya hanya untuk orang pilihan.”   semua orang pilihan Allah, entah itu orang Yahudi maupun bukan Yahudi.   Dialah yang menyelamatkan dari dosa-dosa mereka, dari semua dosa, dosa asal maupun dosa perbuatan; dari dosa yang tersembunyi maupun dosa yang terbuka; dosa dalam hati, maupun dosa lewat perkataan. “Engkau akan menamakan Dia YESUS, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka”  

  • Saudara dan saya adalah orang orang pilihan Allah, sebelum dunia dijadikan Allah telah memilih kita untuk percaya kepada Yesus (efesus 1:4) karena itu hiduplah didalam Dia.

Apa makna kelahiran Yesus bagi kita?

  • Allah membawa kerajaan-Nya ke bumi.

Kedatangan Yesus adalah kedatangan raja diatas segala raja, Yesus adalah raja, dalam matius pasal 2 disebutkan orang majus mencari bayi Yesus, dimanakah raja yang telah lahir itu?   Nubutan nabi Yesaya dalam Yesaya 9:6 menyebutkan bahwa mesias yang akan datang yaitu Yesus sebagai raja damai. Tuhan Yesus sendiri berkata bahwa kerajaan Allah sudah datang dalam Matius 12:18, ini merujuk pada diri-Nya karena Dia adalah raja. Sehingga kerjaan Allah itu sudah datang.

Saudara kedatangan kerajaan Allah kebumi itu bisa diumpamakan seperti sebuah negara membuka kedutaanya di negara kita. kalau kita mau pergi ke Amerika, atau ke negara lain, maka kita harus menunjukkan dokumen dan mengurus visa di kedutaan negara tersebut. Coba bayangkan kalau seandainya tidak ada kedutaan besar dinegara kita, kemana kita harus mengurus visa untuk bisa masuk ke negara yang akan kita tuju? Bayangkan negara apa saja di dunia ini, kalau saudara mau tinggal secara permanen maka saudara harus mengurus visa di kedutaan negara tersebut.

Seandainya di bumi ini ada kedutaan besar kerajaan sorga, saya yakin akan banyak orang berbondong bondong datang untuk mendapatkan visa. Inilah yang dilakukan oleh Allah, Dia membawa kerajaan-Nya di bumi untuk membuka jalan bagi kita sehingga kita dapat masuk ke dalam kerjaan-Nya. Tuhan Yesus berkata dalam Yohanes 14:6, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Jadi makna yang pertama ini adalah makna yang sungguh luarbiasa. Allah membawa kerajaan-Nya kebumi, Yesus sang raja, penguasa dunia, Dia Allah sendiri datang membawa kerajaan-Nya ke bumi, membukakan  jalan bagi kita sehingga kita dapat masuk ke dalam kerajaan sorga.

  • Allah memberikan undangan dan jaminan bagi kita untuk masuk ke dalam sorga.

Lukas 14:15-23, Tuhan Yesus mengumpamakan kerajaan Allah itu seperti pesta perkawinan, dimana sang tuan pesta mengundang semua orang untuk datang ke pesta perkawinan itu. Demikian juga dengan kerajaan Allah, Tuhan Yesus memberikan undangan bagi kita semua, untuk masuk kerajaan sorga. Ibrani 7:20 disebutkan, bahwa Yesus adalah jaminan bagi kita, bukan hanya undangan tetapi jaminan untuk masuk ke dalam kerajaan sorga secara permanen, kekal untuk selamanya.

Kalau saudara mau masuk kedalam sebuah negara, dan tinggal dalam waktu yang lama,  kita membutuhkan surat undangan dari seseorang yang ada dinegara tersebut, entah itu perorangan atau institusi yang ada di negara tersebut untuk menjamin kita tinggal di sana.  Inilah yang dilakukan Allah kita, Dia memberikan kita undangan dan jaminan agar kita bisa masuk dengan pasti ke dalam kerajaan sorga. Ia menjamin sepenuhnya bahkan Dia membayar semuanya dengan lunas. Dalam Yohanes 14:2, Tuhan Yesus menyediakan bagi kita tempat tinggal dalam kerajaan sorga. Sungguh luarbiasa Allah memberikan undangan dan jaminan bagi kita agar kita bisa masuk dalam kerajaan sorga.

  • Allah menunjukkan nilai hidup kerajaan sorga

Yohanes 15:12, Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.  Nilai hidup  kerajaan sorga adalah mengasihi. Nilai hidup kerajaan sorga adalah kasih. Tuhan menghendaki supaya kita saling mengasihi, Tuhan Yesus berkata, kasihilah musuhmu. Kalau kita hanya mengasihi orang orang yang mengasihi kita apakah kelebihan kita daripada orang orang yang tidak benar? Kalau kita mau sempurna ikutilah kehendak-Nya, nilai hidup kerajaan sorga adalah mengasihi sesama tanpa memandang muka. Apakah orang itu kawan atau lawan, dia sahabat atau musuh, kasihi semua orang dengan kasih Kristus.

Kalau saudara pergi ke sebuah negara saudara akan mengalami “culture shock” itu sok budaya. Tetapi secara perlahan saudara akan beradaptasi dengan nilai budaya tersebut. Kalau kita mau menuju ke dalam kerajaan sorga, maka latihlah untuk memiliki nilai nilai kerajaan sorga. Kita akan menjadi pribadi yang cocok untuk kerajaan Allah.

Saudara biarlah makna makna ini menjadi berkat dan kekuatan dalam hidup kita. Filipi 3:20, kewargaan kita adalah di dalam sorga. Saat ini kita hidup di dalam dunia, ada saatnya nanti kita akan kembali ke sorga dan itu yang kita nantikan dan kita rindukan dengan sungguh. Kerinduan kita yang paling dalam adalah kembali ke tanah air kita yaitu sorga yang penuh kedamaian bersama Allah Bapa. Karena itu:

  1. Bersukacitalah karena kerajaan Allah sudah datang

  2. Terimalah undangan dan jaminan dari Allah dengan cara mengimani Dia dalam hati dan hidup saudara, percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan juruselamat saudara.

  3. Hiduplah sesuai dengan kebenaran, hiduplah sesuai dengan nilai nilai kerajaan Allah, jalani hidupmu ini dengan melakukan perintah Tuhan. Saya berdoa supaya saudara senantiasa diberikan kekuatan oleh Tuhan, dipimpin oleh Roh Kudus untuk memberikan buah kerajaan sorga di dalam kehidupan saudara setiap hari.

TINGGALLAH DIDALAM KASIHKU (Yoh 15:9-11)
"TINGGALLAH DIDALAM KASIHKU"

15 DECEMBER 2019

<Yoh 15:9-15>

Perintah Allah untuk mengasihi sebenarnya bukan sesuatu yang sukar untuk dilakukan, karena Allah sudah memberi kita teladan untuk itu. Kita hanya perlu tetap tinggal di dalam Dia, yang adalah sumber kasih itu sendiri. Tuhan Yesus berkata “seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku mengasihi kamu, tinggallah di dalam kasihKu itu”. Mengapa Tuhan Yesus perlu menegaskan untuk tinggal dalam kasihNya? Karena kita manusia sifatnya tidak konsisten, kita manusia mudah melepaskan diri dari sesuatu, dan sesungguhnya kita tidak mampu mengasihi tanpa melekat pada sumber kasih itu sendiri, karena kita tidak punya stok kasih yang permanen yang sempurna yang mampu kita tunjukkan kepada orang lain. Musa mengatakan dalam Kejadian 6:5 bahwa kecenderungan hati manusia itu adalah kejahatan semata, tidak ada kasih, tidak ada kebaikan. Dengan tetap tinggal dalam kasih Allah maka kita dimampukan untuk mengasihi sama seperti Dia telah mengasihi.

Perintah untuk tinggal di dalam Kristus memerlukan kesetiaan yang terus menerus. Sejujurnya, tidak ada makna yang begitu religius ketika kita memaknai kata “tinggal di dalam.” Suatu kata yang bisa diartikan “tetap” atau “berlanjut.” Perintah ini mengandung suatu kerinduan yang begitu dalam dari pribadi Yesus, sebaliknya juga menuntut suatu kesetiaan penuh dari dalam diri kita.

Mengapa kita harus tinggal di dalam kasih-Nya?

  1. Supaya kita hidup

Tinggal di dalam Yesus berarti tetap tersambung kepada pribadi yang memberi hidup, pribadi yang memberi kuasa, juga pokok yang memberi pertumbuhan. Relasi ini dapat kita mengerti dengan jelas dalam Yohanes 15:4-5, dimana Yesus mengibaratkan diri-Nya sebagai pokok anggur dan kita sebagai ranting-rantingnya. Tinggal didalam kasih-Nya supaya kita hidup, hidup yang dimaksud Tuhan adalah hidup yang mengandung dua aspek penting, yaitu hidup kekal dan hidup yang menikmati Tuhan. Banyak orang membutuhkan hidup tetapi banyak juga orang yang tidak tahu bagaimana caranya hidup. Yesus memberi jaminan barangsiapa tinggal didalam kasih-Nya ia pasti mempunyai hidup dan hidup saudara pasti berarti bagi diri saudara sendiri, bagi orang lain dan bagi kemuliaan Tuhan.

   2. Supaya kita menikmati pemeliharaan Tuhan.

Tahun 2019 hampir berlalu dan tahun 2020 menanti kita, suka dan duka di tahun ini tentu sudah kita alami. Kita sadari atau tidak Tuhan campur tangan dalam hidup kita. Kita belum tahu dan tidak tahu apa yang akan terjadi di tahun 2020. Apakah kita akan sukses, apakah kita akan tetap sehat, apakah kita tidak akan punya masalah? Kita tidak tahu. Tetapi Barangsiapa tinggal didalam kasih-Nya, ia mengalami pemeliharaan Tuhan dengan luarbiasa,

  • Pertama Dia menjamin melalui firman-Nya, bahwa tidak ada yang dapat merampas domba milik kepunyaan-Nya dari tangan-Nya.

  • Kedua, Yesus berdoa kepada Bapa agar tetap menjaga kita tetap tinggal di dalam-Nya.

  • Dan ketiga, Yesus berdoa bagi diri kita di dalam pemeliharaan-Nya.

Karena itu mari kita hadapi tahun 2020 dengan dua hal penting yaitu:

  • Percayalah kepada kasih Allah, kasih-Nya cukup bagi kita. Allah mengutus Yesus ke dunia ini supaya kita mempunyai hidup. Bukan hanya hidup kekal yang Allah jamin, tetapi hidup sekarangpun ia sanggup memelihara kita. jangan kuatir percayalah kepada kasih Allah yaitu Yesus Kristus.

  • Percayalah kepada perkataan-Nya, memercayai sepenuhnya perkataan Yesus menandakan kita tetap tinggal di dalam Yesus. Yohanes 8:31 mencatat dengan jelas perintah-Nya, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku.” Tetap percaya pada Firman Tuhan berarti percaya dan meyakini segala hal yang telah Yesus ungkapkan mengenai diri-Nya.

 

Karena itu seriuslah dengan firman Tuhan, jangan anggap remeh firman-Nya. Kita harus pergumulan untuk tetap tinggal di dalam Yesus. Pergumulan kita untuk tinggal di dalam Yesus tidak mustahil untuk dicapai, karena Yesus telah menang atas segala kuasa dosa yang membebani diri kita. Oleh sebab itu, perintah untuk tinggal di dalam Dia menjadi begitu menyenangkan kita, ketika kita percaya dan menyerahkan hidup kita kepada Pribadi yang setia. Saudara akan berbuah, saudara akan memperoleh jawaban doa, dan saudara akan bersukacita karena Yesus berkata dalam  Yoh 15:7, Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.  Selamat natal Tuhan memberkati.

"SEBAB KASIH-NYA KU MENYEMBAH"

8 DECEMBER 2019

 

<Mat 2:1-12>

Hari ini kita akan belajar dari orang Majus yang membawa hadiah mereka kepada Kristus. Itu adalah bagian yang indah tetapi misterius dan merupakan bagian penting dari kisah natal sebagaimana diungkapkan dalam Alkitab. Salah satu hal utama yang diajarkan orang Majus kepada kita adalah bahwa tidak semua orang menanggapi kasih Allah dengan cara yang sama. Kita mungkin berpikir bahwa semua orang akan datang kepada Yesus untuk menyembah dia sebagai Raja, ternyata banyak orang melewatkan perjumpaanya dengan Yesus, itu terjadi pada waktu kelahiran-Nya dan hari ini, dimana  begitu banyak orang melewatkan natal karena mereka kehilangan Yesus.

Dalam ayat satu kita diperkenalkan dengan tiga karakter utama atau  karakter dalam narasi. Mereka adalah Yesus, Herodes, dan orang Majus.

A. Yesus

Bagaimana Yesus dilahirkan? Dia dikandung oleh Roh Kudus dan dilahirkan dari seorang perawan. Mengapa Yesus dilahirkan? Untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Di mana Yesus dilahirkan? "Di Betlehem di Yudea." Betlehem adalah kota kecil enam mil di selatan Yerusalem. Itu adalah kota Daud dan tempat kelahiran Mesias. Di sini dalam ayat satu Matius menyebutkan "Betlehem di Yudea," karena Alkitab juga menubuatkan bahwa Mesias akan datang dari Yehuda. Orang Majus mengatakan bahwa Yesus "telah dilahirkan sebagai raja orang Yahudi." Herodes mungkin bertindak sebagai raja Israel, tetapi Yesus adalah raja orang Yahudi yang sebenarnya. Perhatikan Yesus dilahirkan sudah menjadi raja. Dia bukan seorang pangeran atau raja yang dipilih manusia. Ia terlahir sebagai raja. Augustus Van Ryn berkomentar: “Tidak ada penguasa duniawi yang pernah dilahirkan sebagai raja. Begitulah pangeran yang terlahir. Tetapi Dia terlahir sebagai Raja, karena tidak seorang pun pernah menjadi Raja di hadapan-Nya, juga tidak akan mengejar Dia. Tidak akan pernah ada Raja Yesus yang Kedua. "

B. Herodes sebagai raja yang bertindak atas orang Yahudi

Raja Herodes ini adalah Herodes Agung yang memerintah dari tahun 40 SM hingga 4 SM. Dia disebut "Agung" karena dia adalah pembangun yang hebat. Dia membangun kota Kaisarea; dia membangun tembok baru Yerusalem; dia membangun bait suci yang megah di Yerusalem. Dia adalah pembangun yang hebat, tetapi dia juga seorang raja yang sangat mengerikan. Dia paranoid, kejam dan membunuh anggota keluarganya sendiri.

Meskipun Herodes bertindak sebagai raja orang Yahudi, sebenarnya ia  tidak pernah menjadi raja orang Yahudi. Pertama-tama, dia bukan seorang Yahudi! Dia adalah seorang Edom yang memanipulasi segala cara untuk menjadi raja. Kedua, ia jauh lebih selaras dengan kepentingan Romawi daripada dengan kepentingan Yahudi. Jadi kita dikenalkan dengan dua raja dalam ayat-ayat pembuka ini: Herodes yang bertindak sebagai raja orang Yahudi, dan Yesus yang lahir sebagai raja orang Yahudi.

C. Orang Majus dari Timur

Orang Majus adalah ahli nujum yang mempelajari bintang-bintang dan menafsirkan mimpi. Kita menemukan contoh-contoh awal orang majus dalam kitab Keluaran ketika Musa berhadapan dengan para ahli sihir di Mesir dan kemudian lagi dalam kitab Daniel. Matius memberi tahu kita bahwa mereka berasal dari Timur, sehingga kemungkinan besar mereka berasal dari Babel atau Persia. Kita tidak diberitahu berapa jumlahnya, tetapi tradisi kuno menyebutnya dua belas atau tiga belas orang. Walaupun orang majus dianggap orang kafir oleh orang yahudi, namun Tuhan mengundang mereka untuk menerima keselamatan.

Tuhan mengirim bintang di langit untuk mengumumkan kelahiran Yesus. Perhatikan orang Majus menyebutnya "bintangnya." Itu adalah bintang Yesus. Yesus menciptakan semua hal, dan semua benda adalah miliknya. Orang sering bertanya-tanya apakah bintang itu fenomena alam atau tanda ajaib. Ada yang bilang komet, ada yang bilang supernova, ada yang bilang konjungsi dari Jupiter dan Saturnus. Yang kita tahu pasti adalah sesuatu yang tidak biasa menarik perhatian mereka, dan mereka menghubungkannya dengan kelahiran Kristus.

Jadi bagaimana mereka tahu bintang itu ada hubungannya dengan kelahiran Yesus? Ingatlah bahwa orang-orang Yahudi telah diasingkan ke Babel, dan dengan demikian nubuat mereka tentang Mesias akan dikenal di Babel dan Persia. Mungkin orang Majus berfokus pada nubuat Bilangan 24:17 yang mengatakan: " Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat; bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel, dan meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.” Nubuat ini dibuat oleh seorang Majus yang terkenal yaitu Bileam pada zaman Musa.

Dan perhatikan mengapa mereka datang. Mereka hanya berkata, "Kami datang untuk menyembah-Dia." Orang Majus percaya bahwa anak ini adalah Mesias yang telah dijanjikan sejak lama, dan mereka datang untuk menyembahnya sebagai Mesias dan Raja. Jadi dalam ayat 1-2 kita memiliki contoh tentang orang Majus yang mencari Yesus.

Selanjutnya dalam ayat 3-8 kita memiliki contoh Herodes dan para pemimpin agama yang menolak Yesus. Dan di sini kita menemukan tiga karakteristik orang yang menolak Yesus sebagai Mesias dan Raja.

  1. Mereka menolak karena terganggu oleh nama Yesus

Ayat 2-3: ”Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.” Tampaknya orang Majus tidak langsung pergi ke Herodes tetapi mulai bertanya-tanya. Tetapi kabar segera sampai ke raja, dan Herodes terganggu bersama dengan seluruh Yerusalem. Ini menetapkan tema utama lain dalam Injil Matius: penolakan Yesus oleh umatnya sendiri dan penerimaannya oleh bangsa-bangsa lain.

Herodes dan seluruh Yerusalem terganggu mendengar berita kelahiran Yesus. Dan ini bukan hal yang pertama kali bagi orang-orang Yerusalem dan para pemimpin agama mereka. Kita membaca kemudian dalam kitab Kisah Para Rasul bahwa ” Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati.” (Kisah Para Rasul 4: 2)

Banyak orang masih terganggu oleh Yesus hari ini. Mereka tidak mau mendengar namanya. Mereka tidak mau mengakuinya sebagai Tuhan. Beberapa bahkan tidak ingin kita menyebutkannya saat natal! Mereka menolak Yesus sebagai Mesias dan Raja.

 

    2. Mereka menolak karena merasa mempunyai pengetahuan kitab suci

Kedua, mereka yang menolak Yesus sebagai Mesias dan Raja memiliki pengetahuan kitab suci tetapi tidak mau datang kepada Kristus. Herodes memanggil semua imam kepala dan guru hukum, yaitu, seluruh Sanhedrin ayat 4. Dia memanggil mereka bersama dan bertanya kepada mereka di mana Kristus harus dilahirkan. Kristus adalah kata lain untuk Mesias. Herodes mengerti bahwa orang yang dilahirkan sebagai raja orang Yahudi ini adalah Mesias. Dia tahu orang Majus berbicara tentang Kristus, dan dia bertanya kepada para pemimpin agama di mana Kristus akan dilahirkan.

Para pemimpin agama  mengetahui,   Lihatlah ayat 5-6: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel." Herodes bertanya kepada para pemimpin agama di mana Kristus harus dilahirkan, dan mereka langsung pergi ke Alkitab untuk memberikan jawabannya.

 

Dengan kata lain, penolakan mereka terhadap Yesus tidak didasarkan pada ketidaktahuan akan Kitab Suci. Mereka tahu persis di mana Kristus akan dilahirkan.

 

Yohanes 5: 39-40, Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.   

 

Banyak orang mempunyai pengetahuan alkitab yang luar biasa tetapi tanpa iman, mereka enggan datang kepada Yesus  karena Yesus tidak menguntungkan dirinya.

 

Perhatikan perbedaan antara orang Majus dan para pemimpin agama di Yerusalem. Orang Majus bukan orang Yahudi; para pemimpin agama adalah orang Yahudi. Orang Majus melakukan perjalanan yang sangat jauh untuk menemukan Mesias; para pemimpin agama hanya berjarak dekat dan mereka bahkan tidak melakukan perjalanan! Orang Majus tidak memiliki Kitab Suci untuk membimbing mereka; para pemimpin agama adalah pelajar Alkitab yang rajin. Orang Majus menanggapi dengan iman dan penyembahan; para pemimpin agama merespons dengan ketidakpedulian dan ketidakpercayaan.

 

    3. Mereka menolak karena kemunafikan atau tipu daya

Dan kemudian karakteristik ketiga dari mereka yang menolak Yesus sebagai Mesias dan Raja adalah mereka yang mempraktikkan kemunafikan atau tipu daya. Lihatlah ayat 7-8: Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia.        

Herodes ingin tahu kapan tepatnya bintang itu muncul karena ia berusaha menentukan usia pesaingnya. Kemudian dia menyuruh orang Majus untuk melakukan pencarian dengan hati-hati. Herodes tidak senang dengan anak ini dan dia ingin segera ditemukan. Dia mengatakan kepada orang Majus untuk melapor kembali kepadanya supaya dia juga bisa pergi dan menyembahnya. Ini tidak lain adalah kemunafikan dan tipuan. Herodes tidak tertarik untuk menyembah anak itu. Orang Majus memiliki penyembahan di hati mereka, tetapi Herodes memiliki kemunafikan dan tipu daya di dalam hatinya.

Yesus memperingatkan mereka yang berpura-pura mengikuti-Nya, dan tidak sungguh sungguh menyembah-Nya sebagai raja. Dia mengatakan, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7: 21-23)

Maksud Yesus jelas. Tidak semua yang menyebut diri mereka Kristen adalah milik Kristus. Tidak semua yang mengatakan aku percaya Tuhan benar benar menyembah Dia. Herodes maupun orang-orang di Yerusalem terganggu oleh nama Yesus dan tidak tertarik kepadaNya. Pemimpin agama memiliki pengetahuan kitab suci tetapi tidak mau datang kepada Kristus. Herodes mempraktikkan kemunafikan dan tipu daya. Ini semua adalah contoh orang yang menolak Yesus sebagai Mesias dan Raja.

Akhirnya, mari kita lihat contoh orang Majus ketika mereka datang dan menyembah Yesus. Dan dalam melihat teladan mereka, kita menemukan tiga karakteristik dari mereka yang menyembah Yesus sebagai Mesias dan Raja.

Orang yang menyembah Kristus akan mengalami sukacita besar.

Pertama-tama ketika saudara menyembah Yesus sebagai Mesias dan Raja, saudara akan bersukacita di dalam Kristus. Lihatlah ayat 9-10: Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Ungkapan "mereka sangat bersukacita" sebenarnya dalam bahasa Yunani dapat diterjemahkan, "Mereka bersukacita dengan sukacita yang sangat besar." Jadi, mereka bersukacita dengan sukacita yang penuh.  

Mereka yang menyembah Yesus sebagai Mesias dan Raja bersukacita di dalam dia. Kitab 1 Petrus menggambarkan sukacita itu ketika dikatakan, Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. (1 Petrus 1: 8-9)  Penyembahan yang sejati di dalam Kristus, selalu menghasilkan sukacita yang besar.

Orang yang menyembah Kristus akan memberi segalanya untuk Kristus.

Kedua ketika saudara menyembah Yesus sebagai Mesias dan Raja, saudara memberikan segalanya untuk Kristus. Lihatlah ayat 11: Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

Saat datang, orang Majus sujud dan menyembah Kristus. Mereka membuka harta mereka, dan mereka memberi Yesus hadiah yang paling mahal dan mewah, persis jenis hadiah yang cocok untuk seorang raja. Mereka memberi semuanya yang terbaik bagi Tuhan.

Banyak penafsir telah menemukan makna simbolis dalam pemberian yang diberikan kepada Kristus. Emas adalah simbol royalti. Dupa adalah simbol keilahian. Dan mur adalah simbol penderitaan dan kematian. Ketika saudara menyembah Yesus sebagai Mesias dan Raja, saudara memberikan segalanya untuk Kristus. Yesus berbicara tentang ini dalam perumpamaan tentang harta dan mutiara. Dia berkata, Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. (Matius 13: 44-46) Menyembah berarti ada sesuatu yang dikorbankan! Ketika saudara menyembah Yesus sebagai Mesias dan Raja, saudara memberikan segalanya untuk Kristus.

Orang yang menyembah Kristus, ia pasti menjadi  pengikut Kristus

Dan akhirnya ketika saudara menyembah Yesus sebagai Mesias dan Raja, saudara berkomitmen untuk mengikuti Kristus. Lihat ayat 12: Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain. Allah memperingatkan mereka, dan mereka taat. Mereka kembali ke rumah mereka melalui jalan yang lain.

Ketika saudara menyembah Kristus, saudara juga akan menemukan jalan yang lain, hidup yang berbeda, cara pandang yang berbeda. Yesus berkata, “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” (Matius 7: 13-14) Ketika saudara datang kepada Kristus untuk menyembah dia sebagai Mesias dan Raja, saudara akan menemukan diri saudara berpindah jalan. Saudara  tidak bisa berjalan mengikuti cara hidup lama lagi. Tetapi saudara harus berjalan sebagai ciptaan baru di dalam Kristus.

Dan bagaimana cara Tuhan memanggil saudara untuk mengikuti? Yesus berkata, “Aku adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada yang datang kepada Bapa kecuali melalui saya. ”(Yohanes 14: 6) Yesus adalah jalan menuju Bapa, dan karenanya saudara harus mengikutinya. Ketika saudara menyembah Yesus sebagai Mesias dan Raja, saudara berkomitmen untuk mengikuti Kristus.

Orang Majus adalah orang kafir, tetapi mereka datang mencari Yesus untuk menyembahnya. Herodes dan para pemimpin agama menolaknya, menunjukkan bahwa mereka bukan pengikut sejati. Yesus adalah satu-satunya jalan menuju Bapa, Ia sudah memberikan segalanya bagi kita , keselamatan, sukacita, kekuatan, pertolongan, penyertaan, dsb. Mari kita datang seperti orang majus, bersukacita dalam penyembahan karena bertemu dengan Yesus. Yesus ada dalam hidup saudara, Ia tinggal dalam hati saudara, biarlah Kristus menjadi pusat penyembahan saudara.

Bagaimana caranya penyembahan kita?

Kata Yunani di Perjanjian Baru yang sering diterjemahkan sebagai “penyembahan” (proskuneo) memiliki makna “tersungkur di hadapan” atau “bersujud di hadapan.” Penyembahan merupakan sebuah sikap roh. Karena penyembahan merupakan kegiatan pribadi yang terjadi dalam diri seseorang, maka orang Kristen menyembah Allah setiap saat, tujuh hari dalam seminggu. 

Sifat ibadah dalam Kekristenan adalah “dari dalam ke luar,” sehingga memiliki dua syarat yang sama pentingnya. Kita harus menyembah "dalam roh dan kebenaran" (Yoh 4:23-24). Menyembah dalam roh tidak ada hubungannya dengan sikap tubuh kita. Ini berhubungan dengan lubuk hati kita, sehingga hal ini membutuhkan beberapa hal.

Pertama-tama, kita harus sudah dilahir-barukan. Tanpa Roh Kudus yang berdiam di dalam kita, kita tidak bisa meresponi Allah dalam penyembahan, karena kita tidak sungguh-sungguh mengenal-Nya. Roh Kudus yang berdiam di dalam kita adalah Pribadi yang memampukan kita untuk menyembah. Pada dasarnya Dia sedang memuliakan diri-Nya. Semua penyembahan yang benar pasti memuliakan Allah. Kedua, menyembah dalam roh membutuhkan hati yang murni, mau bertobat, dan pikiran yang berpusat kepada Allah, yang sudah diperbaharui oleh kebenaran. Paulus mendorong kita untuk "mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu" (Rm 12:1b, 2a). Hanya ketika pikiran kita berubah, dari yang tadinya berpusat kepada hal-hal duniawi menjadi berpusat kepada Allah, barulah kita dapat menyembah di dalam roh.

Berikutnya, penyembahan harus dilakukan "di dalam kebenaran." Semua penyembahan adalah respon terhadap kebenaran. Apa yang bisa mengukur kebenaran lebih baik daripada Firman Allah? Yesus berkata kepada Bapa-Nya, "firman-Mu adalah kebenaran" (Yoh 17:17b). Mazmur 119 mengatakan, "Taurat-Mu benar" (ayat 142b) dan "Dasar firman-Mu adalah kebenaran" (ayat 160a). Supaya bisa benar-benar menyembah Allah, kita harus memahami siapa Dia dan apa yang telah Dia lakukan. Karena kasih-Nya kita bisa menyembah Dia dalam roh dan kebenaran.

SEBAB KASIH-NYA KU MENYEMBAH (Mat 2:1-12)
"BERITAKAN KASIH ALLAH"

1 DECEMBER 2019

 

<Luk 2:8-20>

Dalam alkitab berita sukacita kelahiran Yesus pertama kali disampaikan kepada dua kelompok masyarakat yang berbeda strata hidupnya. Yaitu kepada para majus dan para gembala domba. Artinya kasih Allah disampaikan kepada semua orang baik orang pandai, orang kaya, dan orang miskin. Hari ini kita akan belajar bagaimana merespon kasih Allah seperti gembala dipadang. Menjadi gembala domba bukan pekerjaan yang terpandang di Palestina pada masa hidup Yesus. Umumnya, para gembala adalah orang-orang yang tidak berpendidikan.  Mereka biasa tidur bermalam-malaman di luar rumah, di padang belantara untuk menjaga kawanan ternak. Mereka terbiasa dengan pekerjaan kasar dan kehidupan yang bebas-liar. Dalam aspek sosial, mereka bukan orang yang berpengaruh. Dalam aspek hukum, kesaksian mereka biasanya tidak diperhitungkan dalam pengadilan.  Mereka dapat dikatakan sebagai kelompok marjinal (yang dipinggirkan) dalam strata bawah kehidupan sosial Palestina. Tetapi, anehnya, berita natal itu pertama kali disampaikan kepada mereka. Sekalipun di mata manusia para gembala adalah kelompok yang hina, Allah justru memakai mereka menjadi pemberita kabar sukacita.

  1. Allah bisa memakai siapa saja, Allah tidak pernah memandang muka, Allah melihat hati. “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, i  tetapi TUHAN melihat hati.” 1 Sam 16:7; Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah. Luk 16:15. Karena itu jangan memandang rupa, karena kasih-Nya semua orang sama dihadapan Tuhan.

  2. Tuhan juga bisa memakai orang yang secara duniawi adalah orang bodoh yang tidak berpendidikan untuk mengajar, dan kita harus cukup mempunyai kerendahan hati untuk mau diajar oleh orang seperti itu.

  3. Kalau saudara adalah orang yang tidak mampu, jangan menjadikan itu sebagai alasan untuk tidak melayani Tuhan. Tuhan tetap mau dan bisa memakai saudara. Tentu saja saudara juga harus berusaha belajar Firman Tuhan dengan serius, supaya setidaknya saudara menjadi pandai dalam hal rohani.

Ayat 10- 11,   Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:    Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

  • Ada kesukaan besar (great joy) karena kelahiran Juruselamat, ini menunjukkan bahwa tanpa Juruselamat, tidak ada sukacita yang sejati.

Sukacita yang bagaimana? Ayat 14, "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

  1. Hidup didalam kedamaian. Damai bisa menunjuk kepada: damai dalam hati. Damai antara manusia dengan manusia. Damai antara manusia dengan Allah.

  2. Calvin mengatakan bahwa manusia dari lahir adalah ‘children of wrath’ (anak-anak kemurkaan. Ef 2:3), dan hanya bisa diperdamaikan dengan Allah melalui Yesus Kristus.

  3. Supaya kita mempunyai sukacita yang penuh, berdamailah dengan Allah melalui Yesus, damai dengan Allah ini juga menyebabkan damai dalam hati dan damai diantara kita dengan manusia yang lain).

Apa tanggapan para gembala domba? ayat 15-20. Mereka bisa saja tidak percaya, mereka bisa saja acuh tak acuh, mereka bisa saja berkata ‘alangkah indahnya berita itu’ dan lalu tidak melakukan apa-apa! Bukankah banyak orang kristen yang setelah mendengar Firman Tuhan lalu mengambil sikap-sikap seperti ini? Perhatikan sikap para gembala ini,

  1. Mereka menganggap kata-kata malaikat sebagai kata-kata Tuhan. Ayat 15b: ‘seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita’      

  2. Mereka mentaati dan menanggapi berita sukacita itu, dan bahkan mereka saling mendorong untuk mentaati apa yang dikatakan malaikat Tuhan itu!

  3. Mereka taat secara langsung / tidak menunda. Ayat 16.

Pada waktu mendengar Firman Tuhan, sering ada api yang membara dalam diri kita yang mendorong kita untuk taat. Tetapi kalau kita menunda ketaatan, maka api itu mengecil dan akhirnya padam. Karena itu jangan menunda ketaatan.

Adam Clarke mengatakan bahwa semua penundaan adalah berbahaya, tetapi orang yang setelah mendengar Injil lalu menunda untuk mencari / datang kepada Yesus, membahayakan kebahagiaan kekalnya.  Apakah saudara masih menunda untuk datang dan percaya kepada Yesus? Jangan mengira bahwa semua orang mendapat waktu dan kesempatan bertobat sama seperti penjahat yang bertobat di kayu salib!

  • Mereka mengutamakan Yesus lebih dari pekerjaan mereka.

Mungkin mereka meninggalkan begitu saja domba-domba mereka karena percaya Tuhan menjaganya. Atau mungkin mereka memasukkan domba-domba itu ke kandang atau menitipkannya kepada orang lain. Tetapi yang jelas mereka meninggalkan pekerjaan mereka demi mencari Yesus!

Saudara kadang kita juga dihadapkan pada dilema, mana yang lebih penting bagi saudara, Yesus  atau study, Yesus atau pekerjaan, Yesus atau kesibukan?

 

Ayat 17-18,  Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.      

Mereka menjumpai Yesus dan memberitakan kasih itu kepada orang lain. Banyak orang merayakan natal dalam berbagai makna. Ada yang memaknai sebagai peluang bisnis, komersial dan kesempatan meraih uang. Pernak pernik dijual dimana mana, atribut natal sampai baju santa Klaus dijual dimana mana, natal dimaknai sebagai peluang bisnis. Ada juga yang lain, natal dimaknai sebagai waktu pesta, makan dan kumpul kumpul. Akibatnya banyak orang tidak mengerti apa makna natal sebenarnya. Mari kita belajar dari para gembala domba ini, mereka memberitakan kasih itu kepada orang lain. Artinya setelah ia bertemu dengan Yesus sebagai wujud kasih Allah itu, mereka membagikan apa yang mereka dengar dan alami. Bagaimana dengan kita? Apa makna natal bagi kita?

  1. Natal adalah kesempatan untuk memberi.

Yohanes 3:16, memberi tahu kita bahwa Allah "memberikan Anak-Nya yang tunggal", itulah makna yang tepat. Tuhan menyerahkan Yesus untuk mati di kayu salib untuk saudara dan saya, agar hutang dosa kita dapat dibayarkan dan agar kita memiliki kesempatan untuk diselamatkan dari kekekalan di neraka. Ini hadiah terbesar! Setelah saudara diselamatkan apa yang saudara berikan kepada Allah? Seandainya saudara dijamin oleh seorang miliarder. Yang mempunyai segalanya dan ia menjamin seluruh hidup saudara mulai dari keuangan, kebutuhan hidup, mobil, rumah, ia jamin, saudara diizinkan menikmati kekayaanya. Kemudian saudara harus memberikan hadiah kepadanya apa yang saudara berikan?

  • Allah menjamin seluruh hidup kita, melalui kasih-Nya ia mengangkat kita menjadi anak anak-Nya, saudara diizinkan menikmati sukacita, menikmati kemuliaan, menikmati keselamatan, menikmati kasih-Nya, menikmati berkat berkat-Nya, apa yang harus kita berikan kepada Allah?

  • Hati , iya hati saudara yang harus diberikan kepada Allah karena itu milik saudara satu satunya. Ia senang jika hati kita menjadi bait-Nya. Sudahkah saudara menyerahkan hati saudara kepada Tuhan?

  • Sekaranglah saatnya  berikan hati saudara, biarkan kasih-Nya mengubah kita semua supaya kita bisa berbagi kepada orang lain. Natal adalah waktu untuk memberi. Kita baru bisa memberi kepada orang lain, kita bisa mengasihi orang lain,  jikalau hati ini kita serahkan kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidup.

 

2. Natal adalah kesempatan untuk kembali kepada kasih Tuhan.

Para gembala domba ini adalah orang orang yang dianggap kaum marjinal, mereka dianggap najis, kotor oleh agama yahudi, mereka adalah orang orang yang dilupakan oleh masyarakat, namun, mereka tidak dilupakan oleh Tuhan! Tuhan membawa keselamatan bagi mereka!

  • Mari ingat diri kita, kita orang yang berdosa, orang yang seharusnya mati dan binasa, karena kasih-Nya kita diselamatkan.

  • Natal seharusnya mengingatkan kita untuk kembali kepada kasih-Nya, natal seharusnya mengingatkan masih ada harapan didalam kasih-Nya, masih ada pengampunan didalam Yesus.

  • Natal adalah kesempatan untuk mengenal Tuhan lebih dalam lagi. Dan  natal meyakinkan diri kita bahwa kita pewaris kerajaan surga, bersyukurlah natal adalah kesempatan untuk kembali kepada kasih Tuhan.

 

3. Natal adalah kesempatan untuk memuliaakan Allah.

Tujuan akhir dari Natal bukanlah sekedar keselamatan manusia, tetapi supaya melalui keselamatan itu manusia memuliakan Allah! Para gembala mempunyai keyakinan akan apa yang telah didengar, bahkan menceritakan peristiwa itu dengan penuh kepastian. Mereka mempunyai sikap yang berubah setelah perjumpaanya dengan Yesus. Sikap yang dahulu dinyatakan oleh para malaikat, sekarang dinyatakan oleh mereka sendiri yakni memuji danmemuliakan Allah,

  • Mereka bertemu dengan Yesus secara pribadi, dan menyaksikan pengalamanya itu kepada orang lain dan pada akhirnya mensyukuri keselamatan itu dalam sikap hidup yang selalu memuji dan memuliakan Allah karena kasih-Nya yang besar.

  • Kita dan generasi sekarang tetap membutuhkan berita kesukaan besar ini, “hari ini telah lahir bagimu, juruselamat, yakni Kristus di kota Daud.”   Biarlah kehadiran orang percaya sebagai malaikat penolong yang memberitakan kasih Allah yang menuntun setiap orang untuk berjumpa dengan Yesus secara pribadi dan memperoleh jaminan keselamatan bagi hidup mereka.

BERITAKAN KASIH ALLAH (Luk 2:8-20)
"MENGENAL KASIH ALLAH"

24 November 2019

<Mazmur 103>

Seorang keturunan Yahudi warga Negara Jerman, Karl Max menjadi tokoh atheis yang sangat terkenal. Ayahnya seorang yang yahudi yang taat pada agama tetapi anaknya seorang yang atheis yang menentang Allah. Kalau Allah itu ada, kalau Allah itu penuh kasih mengapa banyak orang yang miskin? Mengapa ada ketidak adilan? Mengapa  ada kejahatan? Mengapa Allah kejam dalam PL. bukankah Dia penuh kasih? Dengan pertanyaan seperti ini Max menyimpulkan bahwa agama adalah candu masyarakat dimana masyarakat membutuhkan penghiburan ditengah keterpurukanya melalui agama.

Kasih Allah sering ditanggapi orang sebagai kasih yang pasif, hanya menerima tanpa mengekspresikan kasih itu dalam kehidupanya. Sehingga banyak orang salah paham dengan kasih Allah. Seharusnya kasih diekspresikan dalam ucapan syukur, dalam pujian, dan dalam tindakkan hidup sehari hari.

Bagaimana saudara menggambarkan indahnya musim bunga dan musim gugur kepada orang buta? Bagaimana saudara menggambarkan lagu that Christmas to me yang enak didengar dan menyentuh hati kepada orang yang tuli? Bagaimana saudara menggambarkan sensasi berjalan diatas salju kepada orang yang belum pernah berjalan? Bagaimana Anda menggambarkan kasih Allah yang sempurna dan tak terbatas untuk manusia yang belum mengalaminya?

Kita tidak bisa menggambarkanya tetapi harus mengalaminya. Alami kasih Allah baru kita bisa mengenal kasih yang sesungguhnya. Apakah saudara sudah mengalami kasih Allah? Natal identik dengan kasih Allah, Yesus lahir karena kasih-Nya yang besar, kasih sudah dicurahkan, apakah kita mengalaminya setiap hari?

Mari kita belajar dari Daud, Daud mengalami kasih Allah sepanjang umur hidupnya. Daud mengucap syukur karena  kebaikan Allah.  

 

Ayat 1-2, Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Kebaikan apa yang dimaksud Daud? Yang dimaksud Daud adalah Kasih setia Allah. ayat 8, 11, 13, 17. Mazmur 103: 8, “TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.”  Mazmur 103: 11, “tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; "  Mazmur 103:13, Seperti seorang ayah yang memiliki belas kasihan pada anak-anaknya, demikian pula Tuhan berbelas kasihan kepada mereka yang takut akan Dia " dan  Mazmur 103: 17, Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu. 

Salah satu sifat paling jelas dari Allah adalah bahwa ia adalah Allah yang penuh kasih. Intinya bukan hanya Allah "mengasihi", tetapi Ia adalah kasih itu sendiri. Kasih bukan hanya salah satu atributnya Allah, tetapi kasih itu sifatnya Allah. Alkitab berkata, Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. 1 Yohanes 4:16. Tuhan itu kasih, berarti Tuhan memberi yang terbaik untuk saudara. Tuhan memiliki rencana yang  terbaik bagi saudara. Dia ingin memberi saudara hadiah yang terbaik yaitu Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat.

Karena itu setiap orang yang sudah disentuh oleh kasih Allah, maka ia akan sadar bahwa dirinya orang berdosa, ia akan mengucap syukur walaupun kondirinya tidak baik, ia percaya kasih-Nya cukup bagi hidupnya. Mengapa kita harus mengalami kasih Allah? Karena kasih Allah sanggup memulihkan segala sesuatu.  

  1. Hubungan dipulihkan (ayat 3, 12), kasih Allah menghilangkan penghalang yang memisahkan kita dari diri-Nya dengan membatalkan hutang dosa kita sehingga kita dapat menikmati hubungan yang penuh kasih dengan-Nya. Kasih Allah menghapus dosa-dosa kita seolah-olah itu tidak pernah ada.

  2. Emosi dipulihkan (ayat 3), Dengan menghilangkan dosa dan rasa bersalah dari hidup kita, kasih Allah mendatangkan kesembuhan bagi kehidupan emosional kita.

  3. Keselamatan dipulihkan  (ayat 4), Kasih Tuhan menyelamatkan kita dari lubang kematian, dan memberi kita hidup yang kekal.

  4. Status dipulihkan (ayat 4), Kasih Allah menempatkan mahkota kemuliaan dan otoritas kerajaan pada kita. Kasih Allah "... menjadikan kita sebuah kerajaan imam bagi Allah dan Bapa-Nya" (Why 1: 6). Dia telah dimahkotai dengan kasih-Nya dan diberi kewarganegaraan baru dan status baru di bumi ini dan di surga.

  5. Hidup baru dipulihkan (ayat 5, 6), ada harapan dan kekuatan di dalam kasih Allah Dia memberi kita hadiah kekuatan dan daya tahan yang baik. Yesus, perwujudan kasih Allah datang memberi hidup, dan ia ingin anak-anaknya hidup didalam Dia. Barangsiapa menerima kasih Allah ia menerima hidup kekal, tetapi barangsiapa menolak kasih Allah ia akan dihukum.

 

Orang yang mengalami kasih Allah, ia mengenal kasih yang sesungguhnya. Orang yang mengenal kasih itu, ia tahu  kasih itu ada disemua aspek hidupnya.

Kasih Tuhan menyentuh setiap bagian kehidupan kita. Kasih Tuhan mengalir disetiap serat kehidupan kita. Paulus mengatakan, Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

  1. Saudara ada hari ini itu karena kasih Allah, keadaan saudara baik atau tidak, banyak pergumulan atau tidak , sakit atau sehat, kesulitan, gagal, atau keberhasilan, kasih Allah tidak berubah. Kasih Allah ada di sepanjang hidup saudara.

  2. Karena itu izinkan Kasih-Nya menyentuh setiap bidang kehidupan saudara. Tidak ada tempat di mana kita bisa pergi untuk melepaskan kasih-Nya. Tidak ada masalah yang kita temui yang tidak tersentuh oleh kasih-Nya. Tidak ada kesuksesan yang kita buat tanpa kasih Tuhan. Bahkan ketika dunia kita hancur, kasih-Nya tidak berubah. Orang yang mengenal kasih itu, ia tahu  bahwa  Kasih itu bersifat pribadi.

Ayat 13, Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. Alkitab menyatakan bahwa Allah adalah Pribadi. Sebagai pribadi, Tuhan mampu mengasihi dan dikasihi. Dan sebagai pribadi dia sangat mengasihi saudara dan saya. Seperti Bapa mengasihi anak anaknya. Perhatikan lagi dalam Mazmur 103 berapa kali kata ganti orang "saya" dan "saya" digunakan yang menggambarkan Allah milik setiap pribadi.

Ketika Karl Barth, seorang teolog Jerman yang terkenal, mengunjungi Amerika Serikat, seorang siswa di seminari bertanya, "Dr. Barth, sebagai seorang teolog, kebenaran apakah yang telah Anda pelajari dan menjadi satu satunya kebenaran terpenting? Barth menjawab, "Hal terpenting yang saya pelajari dan yang saya tahu adalah: 'Yesus mengasihi saya, karena Alkitab memberi tahu saya demikian.'"

  1. "Yesus mengasihiku" adalah penegasan sentral dari iman Kristen dan landasan dari sifat Allah.

  2. Ketika Tuhan berkata aku mengasihimu, itu artinya kita  penting bagi-Nya. Kita adalah orang yang berharga. Terlepas dari apa yang dikatakan orang lain, di mata-Nya kita luar biasa.

Orang yang mengenal kasih itu ia akan selalu bersyukur walaupun ia tidak dapat memahami  kasih itu (ayat 13-14). Luar biasa, bukan? Tuhan mengenal saudara dan masih mengasihi saudara. Tuhan tahu bahwa kita adalah orang yang berdosa, oleh kasih-Nya Ia mengampuni kita; Ia menyembuhkan kita;  Dia setia walaupun kita kadang tidak setia, kadang kita tidak berterima kasih tapi Dia tetap memberkati kita, Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.  Ayat 14. Seorang veteran angkatan udara amerika yang bertugas di Vietnam, Kolonel John Mansur bercerita tentang seorang gadis yatim berusia delapan tahun yang terluka setelah serangan mortir yang salah sasaran. Seorang dokter dan perawat Angkatan Laut Amerika dipanggil. Mereka menduga bahwa gadis kecil itu akan mati jika transfusi darah tidak terjadi. Semua orang amerika tidak ada yang sama golongan darahnya. Kemudian tim medis bertanya kepada anak anak yatim, tetapi tidak ada jawaban, semua menundukkan kepalanya. Setelah beberapa saat yang lama, sebuah tangan kecil perlahan naik, turun kembali, dan kemudian naik lagi. "Oh, terima kasih," kata perawat itu. "Siapa namamu?" Heng ," terdengar jawaban. Setelah diperksa golongan darahnya, ternyata sama dengan anak gadis yang hampir mati itu. Heng dengan cepat dibaringkan di atas palet, lengannya diseka dengan alkohol, dan sebuah jarum dimasukkan ke dalam nadinya. Akhirnya gadis itu hidup berkat pertolongan Heng. Semula Heng berpikir darahnya akan habis karena pikirnya dokter akan mengambil semuanya dan dia rela kehabisan darah karena gadis itu adalah temanya. Itu sekilas tentang jenis kasih yang luar biasa dari seorang anak kecil untuk sahabatnya.

Kasih Allah tidak dapat kita pahami, Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Yohanes 15:3. Jika saudara ingin mengenal kasih yang nyata, lihat apa yang Tuhan lakukan bagi kita di dalam Kristus. Kasih dinyatakan lewat kelahiran Yesus dan kasih dibuktikan lewat pengorbananya di kayu salib. Rm. 5: 8,  Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Palungan adalah awal kasih itu bekerja dan  Salib adalah ungkapan pamungkas dari kasih Allah yang tak dapat dipahami oleh umat manusia. Kenali kasih Allah maka hidup saudara akan aman di dalam Dia.

MENGENAL KASIH ALLAH (Mazmur 103)
"CARILAH YANG BAIK SUPAYA KAMU HIDUP"

17 November 2019

<Amos 5:14>

Di era zaman media sosial yang semakin luas ini, kita setiap saat dibombardir oleh jutaan informasi. Dan untuk memilih informasi yang penting dan berguna juga tidak mudah, karena selalu ada godaan untuk melirik informasi yang keliru atau yang tidak berguna. Saya selalu menanyakan pada diri sendiri beberapa pertanyaan sebelum saya mengambil informasi yang benar-benar dibutuhkan: “Apa informasi ini baik? Apakah informasi yang baik ini benar? Kalau benar, adakah kegunaanya yang harus saya ketahui?” Jika tidak, berarti saya akan membuang-buang waktu menganalisa informasi sampah yang sudah terlanjur saya tahu. Berapa banyak informasi buruk yang kita simpan dalam sehari? Apakah hidup kita jadi  lebih baik karenanya atau tidak? Firman Tuhan pagi ini mengingatkan kita agar senantiasa mencari hal yang baik, bukan yang jahat. Mengapa? Agar kita dapat tetap hidup dengan hati yang bersih, taat, dan benar!

 

"Carilah yang baik, dan bukan yang jahat, supaya kamu dapat hidup." Dengan demikian kita dapat melihat kebenaranya bahwa karunia kehidupan bergantung pada cara kita hidup, dan jika kehidupan itu baik - itu menyenangkan Tuhan, - maka hadiah kehidupan yang baik akan mengikutinya yaitu  kehadiran, berkat, dan perlindungan Allah. Kata-kata yang relevan ini ada di ayat 14a “Maka Tuhan Allah semesta alam akan menyertai kamu.” Tidak ada hak istimewa dan berkat yang lebih besar daripada memiliki Allah di pihak kita, mengawasi kita, menjaga kita, melindungi kita, dan banyak lagi. Semua berkat ini terikat dalam ungkapan 'akan menyertai kamu'. Paulus mengungkapkan hal ini dalam Roma 8: 31b "Jika Allah ada dipihak kita, siapa yang dapat melawan kita." Kebenaran ini berarti kita berada di bawah perlindungan dan berkat dari Tuhan Allah, berkat besar ini hanya ditemukan oleh mereka yang mencari kebaikan.

Kebaikan apa yang harus kita cari?

Ayat 14, Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan.

Dalam bahasa Ibrani kata carilah (darash) merupakan kalimat imperatif yang menunjukkan suatu perintah yang artinya   kata ini berarti memulihkan, mencari dengan sungguh-sungguh. Pemakaian kata ini umumnya ditujukan dalam pengertian manusia mencari Allah,  mencari tahu apa keinginan Allah, atau apa yang menjadi tuntutanNya bagi kita.  Hal yang perlu dicari dalam ayat ini yaitu suatu yang “baik” (tob) kata tov berarti baik, menyenangkan, menggembirakan, memberi sukacita. Ungkapan ini tidak hanya untuk menyatakan suatu kondisi, melainkan menyangkut tingkah laku. Kata tob merujuk pada suatu “kualitas” yang sesuai dengan standar-Nya Allah, bukan “baik” berdasarkan standarnya manusia.

 

 

Siapa diantara kita yang percaya namanya takdir, miskin karena takdirnya miskin, menikah dengan suami atau istri yang kurang ganteng atau cantik karena takdir, kawin-cerai karena takdir, masuk surga atau neraka karena takdir.  Orang percaya sebenarnya tidak percaya namanya takdir, alkitab menyebutnya “ketetapan Allah.” Ketetapan ini berdasarkan firman-Nya dan firman-Nya selalu disertai perintah atau alasan.

  • Saudara ditetapkan sebagai umat kerajaan Allah karena saudara percaya Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat. Sebaliknya saudara akan ditetapkan menjadi penghuni neraka kalau saudara menolak Yesus Kristus. Yoh 3:16

  • Saudara ditetapkan menjadi kepala bukan ekor Yer 29:11, karena saudara menjadi pelaku firman Allah, Yer 29:13.

  • Saudara akan menjadi orang orang yang menang oleh Dia yang mengasihi kita Roma 8:37, menang dalam segala hal yang kita hadapi, artinya Tuhan selalu memberi jalan keluar atas setiap pergumulan kita.

Jadi kita tidak percaya takdir, tetapi kita percaya firman-Nya, kita percaya Tuhan yang telah menang, kita percaya masa depan sungguh ada didalam Dia. Selama kita taat kepada Tuhan kita akan menikmati hal hal yang baik.

Mari kita perhatikan konsep carilah yang baik dalam perjanjian lama, yang pertama berkat, keluaran 49:25. Yang kedua, penyertaan Tuhan, Yosua 1:5, yang ketiga, perlindungan, 2 samuel 22:3. Bagi bangsa Israel berkat Tuhan, penyertaan Tuhan, dan perlindungan Tuhan adalah hal yang mendatangkan kehidupan. Tanpa berkat Tuhan mereka akan kelaparan, tanpa penyertaan Tuhan musuh akan menghabiskan mereka, tanpa perlindungan Tuhan mereka akan kena penyakit. Inilah hal hal yang baik dalam PL, mereka harus mencarinya caranya bagaimana? Mereka harus mencari kehendak Tuhan yaitu melakukan firman-Nya jangan menyimpang kekanan atau kekiri.

Di zaman Amos Israel tidak mencari kehendak Allah, mereka mencari kemakmuran dengan caranya sendiri, mereka tidak peduli dengan orang miskin dan penderitaanya, mereka meraih kemakmuran dalam ketidak jujuran, para imam berlaku curang demi mencari keuntungan.  Mirisnya kemakmuran mereka selalu di identikan dengan penyertaan Tuhan, kekayaan mereka selalu diidentikan dengan berkat Tuhan padahal hidup mereka jauh dari kebaikan. Para hakim menerima suap, orang kaya memiliki perlindungan khusus dalam sistem hukum karena mereka punya uang untuk membayar perlindungan itu. Sehingga mereka sulit untuk menyesal dan melihat kebutuhan mereka akan pengampunan Allah. Karena itu Amos berkata, "Carilah yang baik, dan bukan yang jahat, supaya kamu dapat hidup."    Ayat 15 menegaskan bencilah yang jahat dan cintailah yang baik.

Saudara, apakah kita masih mencintai yang baik? Apakah kita sudah membenci yang jahat? Mari kita lihat konsep carilah yang baik dalam PB. Sebenarnya konsep PB tidak berbeda dengan PL, hanya penekananya yang berbeda. Dalam PL hal yang baik itu penekananya berkat, penyertaan dan perlindungan.

 

Tetapi sumbernya dari melakukan firman dan takut akan Allah. Sedangkan dalam PB, perhatikan matius 22: 37-39, Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Nah dalam PB sumbernya tetap firman Allah, tetapi penekananya adalah hukum kasih. Kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. 2 Yohanes 1:6, Dan inilah kasih  itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.  apa yang baik? Hiduplah didalam kasih. Diluar kasih Tuhan kita tidak dapat berbuat apa apa, diluar kasih Tuhan kita tidak dapat melakukan kebaikan kebaikan yang lain. Hiduplah didalam kasih maka kita akan hidup dan hidup kita akan memiliki arti.

Mari kita ubah pikiran kita, ubah nilai hidup kita mellalui kasih Tuhan. Biarkan nilai yang kita ubah mengubah perilaku kita. Bagaimana kita mengubah pikiran dan hati kita? kita tidak bisa sendirian. Hanya Roh Tuhan yang bisa melakukan itu. Beri kesempatan Roh Allah untuk mengubah kita sehingga  kita bisa mencintai yang baik yaitu firman dan kasih-Nya supaya kita hidup dan hidup yang diberkati dan penuh kemenangan.

CARILAH YANG BAIK SUPAYA KAMU HIDUP (Amos 5:14)
"PERGUMULAN, HIKMAT, DAN DOSA 

11 November 2019

<1 Raja-raja 11:1-8>

Hari ini kita akan berbicara tentang pergumulan hikmat  dan dosa. Apa sih definisi hikmat itu? Hikmat dalam Alkitab bisa berarti; pengertian (Ayub 39:17), kebijakan, atau bijaksana (Mazmur 136:5). Hikmat bukan soal pengetahuan teoritis yang sering kita sebut sebagai IQ. Hikmat lebih bersifat praktis, ketika seseorang membuat keputusan, dan berhasil mencapai apa yang dikehendaki, atau yang menjadi tujuan. Jadi hikmat bukan sebuah kemampuan pikir yang membuat seseorang disebut pintar. Tapi sangat berkaitan dengan kedewasaan dan pengalaman kehidupan. Hikmat terletak pada sikap hati (1 Raja-raja 3:9), yang membuat seseorang berpengertian, bijaksana. Sehingga keputusan-keputusannya seringkali melebihi kepintaran yang tanpa kebijaksanaan. Banyak orang pintar gagal, tapi keberhasilan orang berhikmat besar. Inilah defenisi hikmat. Dari mana hikmat berasal? Sudah jelas Allah adalah sumber segala sesuatu.

Sesudah Daud turun tahta Tuhan menyiapkan kerajaan yang aman, tentram, dan makmur secara luar biasa kepada Salomo. Tuhan memberi hikmat yang luar biasa kepada Salomo dalam memerintah Israel, Salomo tidak minta kekayaan atau yang lain, tetapi ia minta hikmat, 1 raja 3:9. Hanya saja hikmat yang diminta salomo bukan hikmat untuk takut akan Tuhan tetapi hikmat untuk dirinya sendiri untuk politik dan pemerintahan. Sehingga ia mempunyai kemampuan berpikir yang sangat luarbiasa, dan menjadi sebuah prestasi yang sangat hebat, tetapi tidak diwarnai dengan hidup yang terikat dengan Tuhan dan takut akan Tuhan dan itu menjadi bahaya yang sangat menakutkan.

Dalam 1 Raja raja 4:29-34,  Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir.  Ia lebih bijaksana dari pada semua orang, dari pada Etan, orang Ezrahi itu, dan dari pada Heman, Kalkol dan Darda, anak-anak Mahol; sebab itu ia mendapat nama di antara segala bangsa sekelilingnya. Ia menggubah tiga ribu amsal, dan nyanyiannya ada seribu lima. Ia bersajak tentang pohon-pohonan, dari pohon aras yang di gunung Libanon sampai kepada hisop yang tumbuh pada dinding batu; ia berbicara juga tentang hewan dan tentang burung-burung dan tentang binatang melata dan tentang ikan-ikan. Maka datanglah orang dari segala bangsa mendengarkan hikmat Salomo, dan ia menerima upeti dari semua raja-raja di bumi, yang telah mendengar tentang hikmatnya itu. Maka terjadilah hikmat Salomo melebihi dari hikmat orang orang timur, melebihi hikmat orang mesir yang dipandang sebagai pusat peradapan pada waktu itu. Sehinggga salomo terkenal  dengan hikmatnya dan ia mampu membuat 300 amsal dan 1005 nyanyian, ia bisa berbicara tentang pohon, tentang bintang, artinya ia menjadi ahli ilmu tumbuh tumbuhan, ahli ilmu biologi.  Hikmat Salomo juga terbukti pada saat ia menghakimi dua ibu yang merebutkan anak bayi dan ia bisa membongkarnya siapa sebenarnya sang ibu anak tersebut. Cara salomo sangat spektakuler.  

Maka akibat dari pengetahuan salomo ini banyak raja raja disekitar salomo bahkan raja raja yang jauhpun banyak mendengarkan hikmatnya, dan membayar upeti atas itu. Alangkah hebatnya salomo, hikmatnya tentu juga menambah kekayaan salomo. Sekarang kekayaanya menjadi lebih dan lebih lagi. Kalau banyak raja datang, itu berarti peluang perdagangan, bahkan ratu negeri Syeba datang dari negeri yang jauh, negeri etiopia, ia rela datang hanya demi mendengar hikmatnya salomo.  Sang ratu ingin menguji sendiri kebijaksanaan dan karakter Salomo. Ia datang kepada Salomo dengan memberikan berbagai teka-teki. Luar biasanya, Salomo mampu menjawab setiap pertanyaan hingga ratu negeri Syeba pun mengakui kebijaksanaan dan karakter Salomo.  Bukan hanya itu hikmatnya Salomo, ia sanggub menata istananya dengan perdaduan seni yang luarbiasa, sehingga istananya sangat penuh dengan kemegahan. Salomo punya ilmu seni yang sangat luarbiasa, Salomo punya hikmat yang luarbiasa. 

Salomo semakin hari semakin terkenal, semakin hari semakin dicari orang karena hikmatnya, namun alkitab mencatat sebuah kepedihan yang sangat luarbiasa pada diri salomo. Hikmatnya bukan untuk memuliakan Tuhan, tetapi ia pakai untuk pertahanan dan keamanan. Konteks perjanjian lama kalau seorang raja mempunyai banyak istri berarti negaranya aman karena setiap istri diambil dari putri setiap raja. Ini yang dilakukan salomo, ia mengambil 300 istri dan 700 gundik yang masing masing berasal dari kaum bangsawan dan keturunan raja. Yang menjadi persoalan adalah istri istrinya salomo menarik hatinya untuk menyembah berhala. Pada hal tentang orang orang ini Tuhan telah melarangnya untuk bergaul dengan mereka.  Salomo mengambil perempuan mesir, perempuan moab, perempuan Amon, perempuan Edom, perempuan Sidon, perempuan Het. Padahal Tuhan sudah melarangnya karena tidak mengenal Allah.

Tetapi Salomo berpikir pernikahan bisa menjadi alat pertahanan, pernikahan akan menjadi kelanggengan untuk menguntungkan. Salomo tidak peduli dengan perintah Tuhan. Maka hikmat Salomo menang terhadap ketetapan Tuhan. Ia berpikir hikmatnya itu melebihi dari Tuhan, ia berpikir hikmatnyaI itu menjadi keamananya, masa depanya, dia lupa justru hikmatnya itu datang dari Tuhan.

  • Tidak ada yang salah dengan hikmat, yang salah cara memakainya. Tidak ada yang salah dengan hikmat Salomo yang salah adalah Salomo salah memakainya. Salomo memakai hikmat untuk dirinya dan dirinya menjadi ukuran satu satunya. Sehingga pernikahan dengan 1000 istri tidak lebih dari pernikahan politis untuk memperkuat posisinya.

  • Mari kita bayangkan orang berhikmat ini dengan 1000 istri, itu menimbulkan konsekwensi yang menakutkan, pertama konsekwensi ekonomi, salomo harus menghidupi 1000 istri, belum termasuk dayang. Berapa puri yang harus dibangun kalau masing masing mendapat satu rumah. Maka biaya hidup istana sangatlah besar, kebutuhanya sangat tinggi, sehingga pajak untuk rakyat sangat berat, tetapi raja hidup dalam pesta pora, hidup dalam kemegahan dan kemewahan yang luar biasa. Tetapi rakyat hidup didalam tekanan karena mereka harus bekerja keras membayar pajak untuk membiayai istana, ini sangat ironis sekali. Tapi itulah salomo ia hebat mencari sumber pendanaan, tetapi mencari dengan sebuah kesalahan karena ia menciptakan persoalan dengan Tuhan. Sehingga persoalan demi persoalan datang silih berganti sampai pada akhirnya pemberontakan muncul diistana salomo.

  • Salomo tidak seperti Daud bapanya, ia tidak seperi Daud yang mencintai Tuhan, berbuat kesalahan dan kembali kepada Tuhan, Salomo `berbuat kesalahan dan tenggelam dalam kesalahanya. Maka dikatakan istrinya yang banyak itu mulai mencondongkan hatinya kepada para berhala, sehingga Salomo percaya kepada berhala berhala itu dan sebagai wujud cintanya kepada istri istrinya, maka didirikanya bukit pengorbanan, sesuai dengan kepercayaan agama mereka. Ironis, itulah yang dilakukan salomo.

Lalu bagaimana dengan Salomo? Salomopun ikut menyembah, salomo ikut terjebak dalam penyembahan berhala dan Salomo menjadi bagian dalam penyembahan berhala. Cinta pada istri ternyata telah membutakan Salomo., ia tidak lagi hidup dalam kebenaran, ia melaukan banyak dosa dalam hidupnya. Tentu saja Tuhan tidak suka. Itulah yang telah dilakukan Salomo, sehingga hikmat Salomo justru menjadi malapetakan bagi hidupnya. Pada hal itu keunggulanya, padahal itu kehebatanya, padahal semua orang menginginkan kehebatan Salomo.

  • Akibatnya semua yang dimiliki Salomo itu menjadi malapetakan bagi dirinya dan kerajaanya. Akibatnya ia terlempar dari hadapan Tuhan.

  • Kitab pengkotbah itu karangan Salomo, hikmatnya bisa kita lihat disana, ia memahami kehidupan, tapi penuh dengan kesiasian

Saudara ini perlu kita pahami dalam kehidupan iman orang percaya, bahwa mengikut Tuhan bukanlah hal yang sederhana, kita tidak bisa melakukan apa saja dengan seenaknya, hikmat tidak selalu menguntungkan kalau tidak disertai takut akan Tuhan. Seperti alkitab katakan takut akan Tuhan permulaan pengetahuan.  Harusnya diawali dari sana, salomo meminta hikmat dalam rangka mengeloloa kerajaan dan menikmatinya untuk ketenangan dan kenyamaanan bagi dirinya.  Hikmat bukan untuk mengentaskan penderitaan rakyat malah sebaliknya oleh hikmat salomo, rakyat menjadi berat. Salomo malah membelakangi Allah, ia tidak berjalan menurut kehendak Allah.

Salomo adalah raja diantara hikmat dan dosa. Ia menjadi raja yang luarbiasa karena hikmat, semua orang datang kepadanya dan ia menciptakan peluang yang hebat, tetapi ia hidup didalam dosa. Padahal Tuhanlah yang mengangkat menjadi raja, padahal Tuhanlah yang memberi hikmat. Salomo lupa semuanya.

Dia pikir hikmatnya bisa menjamin semuanya, dia pikir dengan hikmatnya ia bisa menjamin masa depan istrael, dia berpikir dengan hikmatnya ia bisa menikmati apa saja termasuk dosa. Dia berpikir dengan hikmatnya ia bisa menjamin hidup tidak bersalah. Ternyata ia salah, malah ia bergantung pada dirinya.

Malapetaka bagi Salomo, ia harus menghadapi kehancuran, pada hal ia raja yang popular, raja yang hebat, raja yang selalu dicari orang. Raja itu sekarang terpuruk dan tak berdaya, ia telah berbuat salah dan mengundang malapetaka. Sungguh tidak bisa dibayangkan seorang salomo yang berhikmat, kok jatuhbnya di berhala.

Kita harus belajar, didalam keunggulan kita, itu bisa menjadi malapetaka kita. Ini menjadi peringatan kita dalam perjalanan hidup kita, apa yang kita mimpikan, apa yang kita harapkan untuk kita punyai belum tentu menjadi sebuah kebaikan bagi hidup kita malah sebaliknya bisa menjadi malapetaka yang menghancurkan kita. Seharusnya kita sebagai anak Tuhan berhati hati di kehidupan kita untuk memikirkan apa yang menjadi kehendak Tuhan, supaya kita tidak terjebak pada jalan yang salah.

Carilah pengertian akan kehendak Tuhan pakailah hikmat yang turun karuniakan untuk memuliakan nama-Nya. Seluruh apa yang ada pada kit, kita kembalikan kepada Tuhan sehingga kita akan terhindar dari dosa, kita akan terpelihara didalam kasihNya, kita terjaga didalam Dia. Jadi mari kita renungan hikmat dan dosa ternyata dekatnya luarbiasa, hikmat dan dosa menjadi satu dalam diri salomo. Karena waktu ia buat dosa bukan berarti ia tidak berhikmat, tetapi itu pilihan Salomo, ia memilih pernikahan yang berbau politis, ia memilih istri diluar israel sekalipun itu dilarang Tuhan. Itu maunya Salomo dan demi kemaunya ia melanggar ketetapan Allah.

Sekali lagi kita dihadapkan pada raja Israel yang heroik, yang spektakuler dalam karyanya, ternyata ia menjadi orang yang menciptakan kebingungan kebingungan kenapa bisa orang yang berhikmat luar biasa jatuh ke dalam dosa. Tentu bisa karena ia mengandalkan apa yang menjadi hikmatnya, kemampuanya, bukan lagi Tuhanya.  Nah itu menjadi koreksi yang terus menerus bagi setiap orang orang percaya supaya kita belajar mengandalkan Tuhan, supaya kita terus menerus terikat dengan Tuhan.

Jangan takut berhikmat, tetapi takutlah berhikmat kalau itu melawan Tuhan. Salomo hancur bukan karena hikmatnya, salomo hancur karena menyalahgunakan hikmat. Ia memakai hikmatnya untuk melakukan dosa. Allah betul betul menyatakan murkanya, Allah merobek kerajaanya menjadi dua tapi bukan pada masa salomo menjadi raja.

Karena itu biarlah kita berpikir yang jernih agar kita tidak terjebak oleh hikmat tetapi biarlah kita mengerti apa yang Tuhan kehendaki. Jadi perhatikan, hikmat sangat berguna kalau itu kita kembalikan kepada Tuhan, tetapi sebaliknya hikmat akan menjadi malapetaka kalau itu untuk diri sendiri. Menikah tidak salah tapi kalau gara gara menikah kita meninggalkan Tuhan itu menjadi masalah yang serius.  Menjadi orang sukses tidak salah, menjadi orang hebat tidak salah, menjadi orang terkenal dan berpengaruh itu tidak salah kalau semuanya untuk kemuliaan Tuhan. Karena itu berhati hatilah supaya kita tidak sekedar mengejar dan menggunakan hikmat. Hiduplah sebagaimana Tuhan mau, sebagaimana Tuhan kehendaki. Dengan demikian hidup kita menjadi hidup yang menyenangkan hati Tuhan, Dia sumber hikmat  tetapi sekaligus menjadi sumber rasa takut kita.  Sehingga nama Tuhan dipermuliakan selamat berhikmat tetapi bukan untuk berdosa.

PERGUMULAN, HIKMAT, DAN DOSA (1 Raja-Raja 11:1-8)
"YESUS HADIR MEMBERI SUKACITA"

3 November 2019

<Yohanes 2:1-11>

Perkawinan adalah momen yang sangat spesial dan tak terlupakan dalam hidup seseorang.  Itulah sebabnya setiap orang yang hendak menikah pasti mempersiapkan 'hari bersejarah' itu secara matang dan sebaik mungkin.  Karena momen itu begitu penting, maka tidak sedikit orang yang menangkapnya sebagai peluang bisnis sehingga muncullah istilah event organizer (EO) yang dapat menangani pesta perkawinan.  Jadi kita tidak perlu repot-repot menangani dan mempersiapkan rencana pesta perkawinan itu, tinggal mempercayakannya kepada EO, maka semuanya akan beres.  Tak terkecuali bagi bangsa Israel, pada waktu itu ada pemimpin pesta yang bertanggung jawab atas pesta perkawinan yang sedang berlangsung.

 

Dalam tradisi Yahudi, pesta perkawinan dilaksanakan di kediaman mempelai laki-laki, ini dapat berlangsung hingga satu minggu penuh disertai perjamuan anggur dimalam hari, dan setiap hari pasti ada tamu-tamu yang datang ke pesta itu. Jadi bisa dibayangkan betapa banyak makanan dan minuman yang diperlukan untuk melangsungkan pesta perkawinan.

 

Pada perkawinan di Kana ini, pihak pengantin mengalami krisis karena persediaan anggurnya semakin menipis sementara tamu-tamu masih berdatangan. Anggur adalah minuman yang harus ada dalam pesta perkawinan orang Yahudi. Bagi mereka, anggur melambangkan dan membangkitkan rasa sukacita (Amos 9:13, Hosea 14:7). Maka apabila terjadi masalah kehabisan anggur, pasti akan menimbulkan rasa malu, karena mereka dianggap menyajikan hidangan yang tidak lengkap. Kekurangan anggur di tengah pesta adalah masalah serius dan sangat memalukan, menunjukkan bahwa si tuan rumah tidak bisa menjamu para tamunya dengan baik, dan ini bisa menodai acara, serta akan menjadi peristiwa yang tak mudah untuk dilupakan oleh si tuan rumah, kedua mempelai dan juga para undangan. Bahkan sang mempelai laki laki bisa didenda oleh pihak mempelai wanita karena dianggap gagal memberikan pelayanan pesta dan memalukan pihak wanita.

Tak seorang pun berharap pesta perkawinan yang mereka gelar itu berakhir dengan kegagalan.  Inilah yang terjadi di pesta perkawinan di Kana.  Saat pesta tengah berlangsung mereka mengalami kekurangan anggur.  Bagaimana mungkin?  Bukankah mereka telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik? Mungkin saja tamu yang diundang melebihi kapasitas, atau banyak tamu yang tidak diundang datang, atau memang persediaannya terbatas. Ini menunjukkan bahwa manusia memiliki keterbatasan.  Rencana dan rancangan manusia tidak ada yang sempurna, kegagalan adalah buktinya, namun,  "...tidak ada rencana-Mu yang gagal."  (Ayub 42:1). Nah  dalam kondisi terjepit, apa yang bisa mereka perbuat?  Adakah orang lain yang sanggup menolong?  Tidak ada jalan lain selain datang kepada Tuhan dan meminta pertolongan-Nya!  Dimana ada Yesus disitu ada pertolongan.

Kehadiran Yesus di pesta perkawinan Kana itu penting, Yesus sangat peduli dengan budaya perkawinan. Ketika Dia pergi ke pernikahan di Kana di Galilea, itu artinya Dia menghormati dan menegaskan institusi pernikahan. Mengapa pernikahan itu penting dimata Allah?   Karena pernikahan memainkan peranan penting dalam kisah Alkitab. Alkitab dimulai dengan pernikahan. Kejadian 2: 18,22-24, TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.    Pernikahan adalah tepat di awal Alkitab. Hubungan manusia pertama adalah pernikahan yang diikat dalam kasih Allah dimana didalamnya ada perjanjian dan kesetiaan untuk menepati perjanjian itu. Pertanyaanya, kenapa banyak orang Kristen yang bercerai? Bukankah itu perjanjian kasih yang menuntut kesetiaan? Apakah perceraian diperbolehkan? Yesus berkata, "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Mat 19:8. 

  • Perkawinan merupakan salah satu peristiwa yang sangat disakralkan. Karena ada penyatuan, mereka akan menjadi satu daging, karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Mat 1:6.

Kalau kita mengerti konteks pada waktu itu, sebelum pesta pernikahan pengantin pria dan wanita sudah bertunangan terlebih dahulu selama setahun, dan kemudian tibalah hari pernikahan. Pesta pernikahan dirayakan besar-besaran dan itu bisa satu minggu, sehingga kalau kehabisan anggur, itu adalah bencana. Bukan hanya sesuatu yang memalukan. Penyelenggara pesta bisa dituntut ke pengadilan. Kehabisan anggur menjadi masalah besar, dan orang yang paling bertanggung jawab adalah mempelai pria, bukan pemimpin pesta itu.   

Saya percaya kedatangan Yesus di perkawinan itu bukan hanya karena Ia diundang atau karena kerabat dekatnya, tetapi Tuhan tahu apa yang dibutuhkan oleh mempelai ini.  Dan kehadiran-Nya  selalu memberi jalan keluar. Mari kita lihat ayat 3-4, Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur.”  

  1. Kenapa Maria ibu Yesus bertanggung jawab atas jalanya pesta? Karena ada hubungan kerabat dengan salah satu mempelai, Maria merasa bertanggung jawab untuk mencegah rasa malu karena kehabisan anggur. Satu satunya cara adalah datang kepada Yesus, Maria tahu siapa Yesus, dia tahu Yesus sanggup melakukan mujizat. Tetapi apa jawaban Yesus? sepertinya jawaban Yesus tidak nyambung dengan permintaan Maria.

  2. Ayat 4, Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."  Apakah Yesus menunggu kuasa Allah datang?    atau  Yesus menunggu waktu yang tepat? Bukankah Dia Tuhan kapanpun Dia bisa bermujizat? Perhatikan ayat 11,  Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.  

Disini sebelum Yesus memulai pelayanan-Nya Ia ingin menyatakan terlebih dahulu siapa diri-Nya. "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu?   Disini alkitab terjemahan baru menyebutkan “ibu” sedang versi  Alkitab Yang Terbuka menyebutkan,   “Perempuan, apa hubungannya dengan-Ku?  Semua versi inggris menyebutkan “perempuan” termasuk Bahasa aslinya (γύναι: gynai)

  • Ini adalah bukti penggenapan protoevangelism ( benih injil mula mula) Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.  Kejadian 3:15. Maria adalah perempuan itu dan Yesus adalah keturunannya. Disini Yesus ingin mengatakan apa hubunganmu dengan Aku, Aku datang bukan karena kamu, Aku datang karena Bapa yang mengutus Aku, Aku datang untuk menyelesaikan dosa manusia.  Yesus tidak bisa dikendalikan oleh Maria karena ikatan keluarga. Secara keilahian Yesus tidak ada hubunganya dengan Maria.

  • WaktuKu belum sampai, ini adalah waktu yang ditentukan oleh Bapa, Itu adalah waktu penyaliban dan kematian, waktu di mana Dia akan mencurahkan darah-Nya dan membuat kita benar-benar bersih dari noda dosa kita. Maria berfokus pada anggur tetapi  Yesus fokus pada salib.

  • Apakah Tuhan tidak mengerti kebutuhan Maria? Dia mengerti apa yang dibutuhkan Maria, tetapi lebih dari itu apakah Maria tahu bahwa Yesus itu Tuhan? Yesus mau supaya kehadiran-Nya itu menjadi kebutuhan manusia. Bukan sekedar kebutuhan jasmani, terlebih kebutuhan rohani mereka.

Setelah Maria mengerti apa yang dikatakan Yesus, ia  memerintahkan para pelayan untuk mematuhi setiap instruksi Yesus  "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"   Para pelayan mengikuti instruksi yang sebelumnya telah diberikan oleh Ibu Yesus, yakni untuk melakukan apa yang akan Yesus perintahkan, maka mereka mengisi tempayan-tempayan itu penuh dengan air. Begitu juga ketika Yesus meminta mereka untuk mencedok isi tempayan itu dan membawanya kepada pemimpin pesta. Tak ada yang tahu kapan mujizat air berubah menjadi anggur itu terjadi, yang pasti, ketika pemimpin pesta mencicipnya, air itu sudah berubah menjadi anggur. Ia tidak tahu sumber dari anggur tersebut, namun para pelayan itu tahu. Ini menunjukkan bahwa ketika mereka mengisi tempayan dan mencedoknya, isi tempayan itu masih berupa air. Ketaatan dan kepercayaan mereka pada Yesus memiliki kontribusi penting atas terjadinya mujizat ini.

Sang pemimpin pesta menilai anggur yang dibawa itu adalah anggur yang berkualitas baik. Bahkan ia mengungkapkan keheranannya kepada mempelai laki-laki. Ia menganggap mempelai laki-laki ini melakukan hal yang diluar kebiasaan. Biasanya orang menyediakan anggur yang baik dahulu, dan sesudah orang puas minum, baru disajikan anggur yang kurang baik (ayat 10). Setelah orang meminum beberapa cawan anggur, kepekaan lidah akan berkurang, sehingga mereka tidak akan merasakan kejanggalan jika setelahnya mereka diberi anggur yang kurang baik. Namun mempelai ini menyediakan anggur yang baik hingga akhir. Yesus telah memberikan hadiah pernikahan yang begitu besar pada pengantin itu.

 

Apakah ini mujizat? Kalau ini mujizat pasti Yesus sudah menunjukan kepada orang banyak, seperti Dia membuat orang lumpuh berjalan, menyembuhkan mata orang buta, dsb. Jadi pesta di Kana ini, pesan yang ingin disampaikan sebenarnya bukan sekedar mujizat, tetapi “tanda “    Yohanes lebih suka mengatakan itu tanda dan tanda jauh lebih besar dari mujizat.   Mujizat hanya satu bagian, tetapi tanda itu bisa luas dan banyak mujizat. Tanda Yesus hadir itu bisa air menjadi anggur, tanda Yesus hadir itu bisa damai sejahterah, tanda Yesus hadir itu bisa penyelesaian masalah, mujizat, penghiburan, dsb.

Ada dua hal rohani yang dapat kita pelajari dari tanda mujizat air menjadi anggur ini.

Yang pertama,

  • Kalau kita melihat Yoh 2:6 ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat Yahudi. Tempayan tersebut sebenarnya bukan untuk minum, tetapi untuk ritual purification, sebelum mereka masuk ke dalam perjamuan. Yesus sengaja memakai tempayan-tempayan itu, yang kemudian di isi air yang diubah menjadi anggur. Hal ini Yesus lakukan untuk menunjuk kepada kematian-Nya yang akan membasuh dan menyucikan dosa manusia, menggantikan ritual-ritual pembasuhan orang Yahudi.

  • Didalam hukum Taurat ada 3 jenis hukum, hukum moral, hukum ceremonial, hukum yudisial. Thomas Aquinas: dari tiga hukum ini hanya ada satu hukum yang masih berlaku sampai hari ini yaitu hukum moral, selebihnya sudah dibatalkan Kristus ketika ia bangkit dari kematian. Efesus 2:15, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia   Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya,   untuk menciptakan keduanya menjadi satu  manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,  

  • Ini sebagai tanda bahwa yang akan menyucikan dosa manusia adalah darah-Nya sendiri. Itulah yang kita lakukan di dalam perjamuan kudus, yang mengutip perkataan Tuhan (Mat 26:27-28) "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.

”Yang kedua, mujizat air menjadi anggur adalah perubahan sifat. Sifat air dirubah menjadi sifat anggur, hidup kita yang lama diubah menjadi hidup yang baru  yang punya rasa. Ayat 9-10, Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."      Bukan hanya sifatnya saja yang dirubah tetapi kualitasnya juga. Setiap orang mendambakan hidup yang berkualitas, berkualitas dalam pendidikan, pekerjaan, dalam pergaulan, termasuk didalam sebuah rumah tangga. Tuhan sanggup merubah sifat dan kualitas hidup kita asal Kristus menjadi yang utama di dalam hidup kita, asal Kristus yang memimpin dan mengarahkan segala sesuatu dalam hidup kita. Bagi saudara yang sudah berkeluarga, air menjadi anggur lambang sukacita dan kasih Allah dalam rumah tangga. Tuhan memberi anggur yang berkualitas baik, anggur yang rasanya tidak berubah, asal Dia hadir dalam rumah tangga saudara maka anggur sukacita itu akan tetap mengalir. Kalau saudara bisa mengasihi Tuhan dengan segenap hati, pasti saudara bisa mengasihi pasangan saudara dengan segenap hati. Dan bagi saudara yang sedang mencari pasangan hidup, cari pasangan yang mengasihi Tuhan, pasangan yang takut akan Tuhan dan itu dimulai dari diri saudara.

YESUS HADIR MEMBERI SUKACITA (Yohanes 2:1-11)
"ALLAHKU KERINDUANKU"

27 October 2019

<Mazmur 63:1-12>

Mazmur 63 ini adalah lagu karangan daud. Dalam ibadah ibadah Israel tidak boleh melalaikan nyanyian mazmur 63 ini. Memangnya apa keistimewaan mazmur ini? Mattew Henry mengatakan: dalam mazmur ini kita mendapati begitu banyak kehangatan dan ibadah yang hidup….  Ada kehangatan dan ibadah yang hidup, yang nampak dalam mazmur 63 ini. Canon Liddon menyebutkan: Mazmur tersebut membentuk sebuah moto untuk apa yang disebut dalam ungkapan modern sebagai personal religion. Tidak ada agama yang layak disebut sebagai agama jika tidak bersifat pribadi. 

  1. Mazmur ini menggambarkan tentang seorang yang beragama dan agamanya adalah personal religion.  W. Forsyth: karena roh (semangat) dari seluruh kitab mazmur dikerutkan ke dalam mazmur ini.

  2. Berarti mazmur 63 ini adalah mazmur yang istimewa. Mazmur yang luar biasa karena semangat mazmur mazmur yang lain ada didalam mazmur ini. Kalau begitu waktu kita membaca mazmur 63 ini, kita sedang berhadapan dengan mazmur yang sangat penting. Mazmur ini menggambarkan kerinduan jiwa, kerinduan batin yang mendalam kepada Allah.

Kerinduan Daud ini menyolok di ayat 2, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, ada dua kata jiwaku dan tubuhku. Jiwa dan tubuh biasanya di alkitab digambarkan sebagai pribadi secara menyeluruh. Dalam pelajaran sistematika teologia ada pelajaran tentang doktrin manusia, disini ada dua pandangan tentang manusia, yaitu trikotomi dan dikotomi. Trikotomi mempercayai bahwa dalam diri manusia ada tubuh, jiwa dan roh. Sedangkan dikotomi percaya manusia hanya terdiri dari tubuh  dan jiwa atau roh.

Jadi penggunaan kata jiwaku dan tubuhku, itu mewakili diri manusia secara menyeluruh. Mazmur 31:10, Kasihanilah aku, ya TUHAN, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku.      

 

Jiwaku dan tubuhku adalah diri  pemazmur secara menyeluruh. Matius 10:28, Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.  Berarti jiwa saya masuk neraka artinya seluruh saya masuk neraka. Ingat kematian yang pertama adalah tubuh, jiwa bisa ke surga atau ke neraka. Pada waktu Yesus datang ke dua kali jiwa orang percaya akan bergabung dengan tubuhnya, yaitu tubuh kemuliaan. Sedangkan jiwa yang didalam neraka juga sama, tubuh kebinasaan akan bergabung dengan jiwanya, maka lengkaplah seluruh keberadaan diri manusia. Jadi penggunaan tubuh dan jiwa menggambarkan keseluruhan diri manusia. Karena itu Daud menggambarkan seluruh keberadaan dirinya dengan mengatakan tubuh dan jiwaku. Yaitu seluruh eksistensi Daud yang merindukan Tuhan.

Daud menggambarkan kerinduan jiwanya seperti orang yang haus. Jiwa bisa menderita sehebat hebatnya, apabila apa yang dirindukan tidak ditemukan. Apa yang dirindukan Daud? Mazmur 84:3, Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN; … Daud merindukan pelataran Tuhan sampai membuat jiwanya  hancur. Dalam versi Shellabear bible, Jiwaku merindukan pelataran pelataran Allah, bahkan menjadi lesu karenanya…..  begitu rindunya membuat jiwa menjadi lesu, saking lesunya membuat jiwa menjadi hancur.  Rindu bisa menghancurkan jiwa. Kalau orang lagi jatuh cinta itu bisa menghancurkan jiwa bahkan tubuh.  Ada contoh dalam 2 Samuel 13:1-2, Sesudah itu terjadilah yang berikut. Absalom bin Daud mempunyai seorang adik perempuan yang cantik, namanya Tamar; dan Amnon bin Daud jatuh cinta kepadanya. Hati Amnon sangat tergoda, sehingga ia jatuh sakit karena Tamar, saudaranya itu, sebab anak perempuan itu masih perawan dan menurut anggapan Amnon mustahil untuk melakukan sesuatu terhadap dia. 

  1. Jadi kerinduan Daud ini adalah kerinduan yang luarbiasa sampai mengahancurkan jiwa yang sedang merindu.  Bagian bagian ini sebenarnya menggambarkan diri Daud. Ia merindukan Allah dengan kerinduan yang sangat tinggi. Ia merindukan pelataran Allah dan Allah itu sendiri.

  2. Saking rindunya ia sangat menderita, sampai Daud cemburu dengan burung layang layang dan burung pipit. Mazmur 84:4, Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya TUHAN semesta alam, ya Rajaku dan Allahku! Burung pipit bisa kesana kemari kemezbah Tuhan tetapi aku tidak bisa. Pernahkah saudara cemburu dengan burung pipit ? ini Bahasa mazmur, Bahasa puisi.

Seperti apa kerinduan Daud itu? Mengapa Daud merindukan Allah sebesar ini?

Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.    Disini ia gambarkan kerinduanya seperti tanah kering, tanah tandus. Mazmur 42:2, ia menggambarkan dirinya seperti rusa merindukan air. Mengapa daud menggambarkan seperti ini?

Ayat 1, Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. Dipadang gurun tanahnya gersang, tanahnya tandus. Mengapa Daud ada dipadang gurun Yehuda? Apa latar belakangnya? Sebagian besar penafsir mengatakan Daud sedang dalam pengejaran Absalom anaknya. Absalom ingin menjadi raja, ia memaksa Daud untuk turun tahta, sehingga ia melarikan diri ke padang gurun Yehuda. Daud harus menjauh dari Yerusalem , jauh dari rumah Allah.  Ia merasakan kerinduan pada Allah, ia menggambarkan kerinduanya seperti tanah gersang, tanah tandus.

Sebenarnya yang dirindukan Daud adalah Pribadi Allah itu sendiri kemudian Ia merindukan rumah Tuhan, dan ia merindukan puji-pujian untuk Allah atau penyembahanya kepada Allah.

2 Samuel 15:14-17, Kemudian berbicaralah Daud kepada semua pegawainya yang ada bersama-sama dengan dia di Yerusalem: "Bersiaplah, marilah kita melarikan diri, sebab jangan-jangan kita tidak akan luput dari pada Absalom. Pergilah dengan segera, supaya ia jangan dapat lekas menyusul kita, dan mendatangkan celaka atas kita dan memukul kota ini dengan mata pedang!" Para pegawai raja berkata kepada raja: "Terserah kepada tuanku raja! Hamba-hambamu ini siap!" Lalu keluarlah raja dan seisi rumahnya mengiringi dia; sepuluh orang gundik ditinggalkan raja untuk menunggui istana.   Maka keluarlah raja dan seluruh orang-orangnya mengiringi dia. Dekat rumah yang terakhir mereka berhenti  ayat 23, Seluruh negeri menangis dengan suara keras, ketika seluruh rakyat berjalan lewat. Raja menyeberangi sungai Kidron dan seluruh rakyat berjalan ke arah padang gurun.     

  1. Rakyat menangis karena Daud harus berhadapan dengan musuh yaitu anak yang dikasihinya, dan ia harus melepaskan tahta, ia harus meninggalkan Yerusalem dan tinggal dipadang gurun Yehuda. Pada saat ia melarikan diri di padang gurun Mazmur 63 ini ditulis oleh Daud.

  2. Daud sekarang bukan di dalam istana, bukan duduk ditahta, tapi mengembara dipadang belantara. Kondisi ini membuat ia merindukan Allah dan tempat kediamanya.

Kita kembali kepada Daud, apa sikap Daud ketika ia berada dipadang gurun?

Dia ada dipadang gurun jauh dari kehadiran Allah, bagimana ia bersikap karena kerinduanya itu? Bagaimana ia mengatasinya sementara ia ada dipadang gurun, sementara ia masih dikejar jekar Absalom? Apa yang dia lakukan dalam kerinduanya?

  1. Ia menjadikan Allah sebagai milik pribadinya.

Ayat 2, Ya Allah, Engkaulah Allahku….. pertama tama dalam kerinduanya Daud menyapa Allah, sebagai Allahku. Ia membawa Allah sebagai milik pribadi. Daud menyebut Allah sebagai Allah bukanlah sebuah kebetulan, dari semua mazmurnya Daud sudah menjadi kebiasaan Daud menempatkan Allah sebagai milik pribadinya. Mazmur 5:3,  Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa.    Allah itu raja, Yahwe itu Tuhan, ia menjadikanya sebagai milikku, milik pribadinya. Mazmur 18:1-3, Tuhan bukit batuku, Tuhan kubu pertahananku, Tuhan   penyelamatku, Tuhan Allahku, Tuhan gunung batuku, Tuhan perisaiku, tanduk penyelamatku, dan kota bentengku.

Semua hal tentang Allah dia jadikan itu sebagai milik pribadi. Mempunyai relasi dengan Dia dan menjadi intim dengan Dia. Untuk mengatasi kerinduan yang begitu besar, Allah perlu dibawa sebagai relasi pribadi.  Banyak kali kita mengenal Allah tapi belum membawa Allah sebagai relasi pribadi. Kalau saudara benar benar mempunyai kerinduan rohani, saudara akan belajar dari Daud, menjadikan Allah menjadi milik pribadi. Bagaimana dengan kita apakah Allah sudah menjadi milik pribadi kita?

2. Daud mencari Allah.

Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau,   ini bukan berarti manusia bisa mencari Allah, Alkitab menyatakan Allah yang mencari manusia lebih dulu, tetapi manusia bisa mencari Allah kalau Allah sudah bekerja dalam dirinya. Daud mencari Allah dalam Bahasa ibrani: shakar/shakam, yang dapat diterjemah mencari Allah diwaktu pagi. Dalam alkitab Bahasa Indonesia lama, ya Allah Allahku pada dini hari aku mencari Engkau….    Yesus dalam Markus 1:35, Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.  Waktu pagi pagi benar kita cari apa? Cari selimut enak tidur. Waktu pagi pagi benar kita cari apa? Hanya saudara yang tahu. Tentu kita tidak memutlakan kalau berdoa harus pagi pagi benar, karena ibadah kita tidak ditentukan oleh waktu dan tempat, tetapi maksudnya adalah apakah kita mempunyai kerinduan mencari Allah setiap hari. Kegiatan manusia modern sering kali membuat kita lupa mencari Allah, lupa mencari firmanya.

Berkat apa yang diberikan Tuhan kepada Daud ketika ia mencari-Nya?

1. Ketika Daud rindu dan membawa kerinduanya dalam level pribadi, ia mencari Allah setiap pagi, apa yang Daud alami? Ia mengalami kepuasan rohani yang sesungguhnya.

Kepuasan rohani ini muncul dalam beberapa frase dalam mazmur ini, ayat 4, Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.    Kasih setia Tuhan yang dialami Daud. Kasih setia ini adalah kemurahan (ibr: kheset), kemurahan Tuhan ini adalah kasih setia dalam konteks perjanjian. Jadi Allah sudah mengikat perjanjian dengan kita dan dengan kasih setia Ia menjaga perjanjian itu. Makanya kita sering berubah tetapi Allah tetap setia, itu kheset. Sebesar apapun dosa kita, mungkin manusia berpikir tidak mungkin diampuni, kalau kita bertobat Allah tetap mengampuni karena perjanjian-Nya itu kheset. Ia berjanji akan memberi hidup kekal itu pasti Dia berikan karena kheset.

 Kalau seseorang punya kasih karunia Allah maka dia mempunyai segalanya. Khesetnya Tuhan lebih baik dari hidup, karena kita dipuaskan oleh Tuhan, jiwa kita dipuaskan oleh Tuhan. Daud benar benar mengalami khesetnya Tuhan, bagi Daud itu lebih baik dari hidupnya.

 

2. Daud mengalami sukacita rohani. Ayat 6, Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji.

Apa hubungan dengan lemak dan sumsum? Biasanya orang ibrani menggambarkan kesenangan rohani, sukacita rohani, itu gambaran sebuah perjamuan makan, dan menu terbaik adalah lemak dan sumsum. Yesaya 25:6, TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya.    Jadi yang ditekankan menunya adalah bergemuk dan bersumsum. Tuhan akan mengadakan perjamuan dan hidanganya lemak dan sumsum, maka puaslah yang diundang Tuhan. Daud berkata dalam Mazmur 36:9, Bagaimanakah mungkin engkau memukul mundur satu orang perwira tuanku yang paling kecil? Padahal engkau berharap kepada Mesir dalam hal kereta dan orang-orang berkuda!    Kalau begitu Daud yang merindukan Tuhan, walaupun sekarang dia ada dipadang gurun, Tuhan memuaskan jiwanya. Daud menemukan kepuasan didalam hubunganya dengan Tuhan.

 

Kekosongan jiwa manusia memang hanya bisa diisi oleh Tuhan. Masing masing kita ada kekosongan, ruang yang kosong dalam diri kita dan hanya Tuhan yang bisa isi. Sayangnya kita kurang menyadari kalau kita membutuhkan Tuhan untuk mengisi kekosongan diri kita, kehausan diri kita, itu hanya bisa dipuaskan oleh Tuhan melalui hubungan yang intim dengan Tuhan. Sering kali orang tidak tahu dan mengisi kekosongan hidupnya dengan banyak hal,yang mereka pikir bisa memuaskan.

Brent Kercheville: Daud menggambarkan kerinduan yang sangat kuat jepada TUhan. betapa erring kita tidak menyadari apa yang diingkan dan dirindukan jiwa kita! kita berpikir bahwa kekosongan dalam hidup kita berasal daru masalah lain. Kita berpikir bahwa kita membutuhkan mobil baru, lebih banyak uang, dan beberapa mainan baru lainya untuk mengisi kekosongan yang kita rasakan. Kita berpikir bahwa hubungan kita dengan pasangan kita, anak nak, atau orangtua kita akan mengisi kekosongan yang kita rasakan. Kita berpikir bahwa jika kita memiliki pekerjaan yang lebih baik, kita akan bahagia dan kekosongan kita akan terisi. Daud tidak melakukan kedalahan ini. Dia tidak mengatakan bahwa jika dia kembali ke Yesusalem emuanya akan baik baik saja. Daud mengatakan bahwa satu satunya hal yang dapat mengisi kekosongan dalam hidupnya adalah hubungan yang dekat dengan Tuhan.

Jika saudara sampai pada level ini saudara akan puas dengan hidup saudara, saudara bisa menikmati hidup ini, karena hanya Tuhan yang bisa mengisi kekosongan kita. Cari uang tentu tidak salah, membangun relasi tidak salah, mau beli apa saja tidak salah, tapi sadar itu tidak bisa mengisi kekosongan jiwa kita, hanya Tuhan yang bisa mengisi kekosongan jiwa kita. 

 

Ada banyak orang punya segalanya tetapi tiba tiba bunuh diri, seperi yang kita lihat beberapa waktu yang lalu mantan personil girlband yang sekarang menjadi bintang film, yaitu Choi Jil Ri (sulli) mati bunuh diri. Apa yang kurang dalam dirinya, semua ada namun tidak bahagia,  kekosongan jiwa tidak pernah bisa diisi oleh harta, kecuali Allah sendiri.

Pada saat Daud merindukan Tuhan, Tuhan beri kekuatan saat menghadapi persoalan, yaitu persoalan Absalom yang ingin merebut tahtanya, persoalanya kerajaanya, persoalanya ketika ia jauh dari bait Allah. Ayat 7-12 menyimpulakn,  dalam kerinduanya kepada Tuhan, Tuhan memberi kekuatan atas persoalan yang Daud hadapi.

Karena itu dua ada hal yang perlu kita lakukan, pertama, sadar bahwa sesungguhnya tidak ada hal di dunia ini yang benar benar dapat memuaskan jiwa kita selain Allah sendiri. Usaha boleh, berjuang untuk hidup ini memang harus, tetapi sadar bahwa yang bisa memuaskan jiwa kita itu hanya Allah. Yang kedua, segala kepuasan yang kita terima dari Allah, kita wajib memuliakan nama-Nya. Diantara semua pergumulan Daud, kalimat yang  paling banyak adalah pujian. Belajar merindukan Allah seperti Daud, karena hanya Allah yang sanggup mengisi kekosongan hidup kita dan Allah sanggup menyelesaikan pergumulan kita.

ALLAHKU KERINDUANKU (Mazmur 63:1-12)
"MEMPENGARUHI DUNIA DENGAN INJIL"

20 October 2019

<Filipi 1:27-30>

Setiap manusia selama hidupya pasti mengalami perubahan-perubahan dalam berbagai aspek kehidupanya. Dari anak anak sampai dewasa, dari sewasa sampai tua sudah mengalami perubahan yang sangat besar,  cara berbicara, cara pergaul, cara berpakaian, cara berpikir, cara mengatasi masalah, dsb. Sebagai contoh sederhana, siapa diantara kita yang makan dan yang dimakan dari dulu sebelum menikah sampai menikah kebiasaanya sama? kalau dulu suka kuliner makan diluar, setelah menikah makanya dirumah alasanya supaya lebih sehat, ada perubahan.  Atau pola tidur kita berubah kalau dulu suka tidur tidak terlalu malam, tetapi sekarang tidur pagi karena tugas terlalu banyak. Atau cara berpakaian kita, kalau dulu asal saja berpakaian, sekarang rapi dan modis. Memang ada beberapa orang yang berubah, karena tuntutan-tuntutan hidup dan pekerjaan, atau karena alasan alasan yang lain. Kalau saudara mau meneliti kehidupan saudara, pasti ada perubahan perubahan dan hal itu wajar dan seharusnya demikian. Kalau dulu sebelum menikah, status kita adalah status yang sendirian, setelah menikah  status kita berubah status baru. Tentu status yang baru menuntut kita berperilaku yang baru.

Kalau saudara sudah diselamatkan oleh injil, kalau saudara sudah mengalami perubahan hidup, melalui injil Kristus, maka seharusnya ada tuntutan yang berbeda, yaitu supaya kita hidup berpadanan dengan injil Kristus. Supaya kita hidup sesuai dengan status yang baru di dalam injil Kristus, supaya kita juga bisa mempengaruhi dunia dengan injil Kristus.

Surat Filipi ini, ditulis oleh Paulus ketika ia berada dipenjara. Siapa Paulus? Seorang keturunan Yahudi yang menjadi warganegara Romawi. Seorang Yahudi yang sangat taat dan yang karena ketaatannya itu ia menganiaya jemaat Allah. Seorang farisi yang hebat karena intelektualnya dan seorang anggota Sanhedrin yang mempunyai pengaruh dipemerintahan. Tuhan memanggil Paulus untuk menjadi alat pemberita injil. Dalam surat suratnya, kita dapat memahami setiap sisi hidupnya, penderitaanya, imanya, kesetiaanya, kasihnya, pengorbananya karena injil. Mengapa Paulus rela menderita, rela dipenjara, bahkan demi injil ia rela mati? karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya.

Karena itu dalam pasal yang pertama ini, Paulus bersyukur ia berada dipenjara karena itu kesempatan supaya  bisa memberitakan injil kepada orang orang yang dipenjara dan orang orang yang berada di istana raja. Surat filipi ini menjelaskan bahwa Paulus bukan hanya ada di dalam penjara, tetapi Paulus juga berada di ujung tanduk, nasibnya akan segera diputuskan oleh kaisar, apakah ia akan hidup atau akan mati. Makanya Paulus banyak berbicara tentang hidup dan tentang mati. Tapi bagi Paulus hidup dan mati sama saja, hidup adalah Kristus mati keuntungan. Posisi Paulus tidak bisa memilih hidup atau mati, karena keputusanya ada ditangan kaisar. Dalam situasi seperti ini Paulus menulis sebuah surat kepada jemaat Filipi yang isinya tentang nasehat.

Nasehat nasehat yang diberikan oleh seorang yang akan mati, pasti itu nasehat yang penting. Tidak mungkin nasehat yang kurang penting diucapkan oleh seorang yang akan mati. Bagian yang kita baca tadi adalah salah satu nasehat penting Paulus.  Mari kita perhatikan ayat 27, Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,  

  • Nasehat Paulus, setiap orang percaya harus memenuhi ukuran yang sudah ditentukan, kita harus mencapai ukuran itu. Ini menjadi standar hidup orang percaya supaya mereka dapat mempengaruhi dunia mereka masing masing, ukuranya adalah injil Kristus.

  • Tetapi banyak orang Kristen cenderung memahami Injil secara egois. Injil hanyalah anugerah Allah bagi kepentingan mereka. Injil untuk mereka yang belum diselamatkan, bukan mereka untuk Injil. Konsep ini jelas tidak tepat. Kita hidup melalui Injil. Kita juga hidup bagi Injil.

  • Seberapa jauh kita berkontribusi bagi pekerjaan Injil menunjukkan seberapa jauh Injil telah meresapi kehidupan kita. Seberapa jauh injil itu mempengaruhi kita, seberapa jauh injil itu mempengaruhi dunia. Dengan kata lain, untuk mempengaruhi dunia, maka hidup kita harus berpadanan dengan injil terlebih dahulu. Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus.

Versi Indonesia menggunakan kata” berpadanan.”  Berpadanan artinya “sesuai”, misalnya penghasilan saudara sebulan 10 juta dan level pengeluaran saudara 10 juta, berarti itu berpadanan.  Berpadanan dengan injil, apa yang dimaksud oleh Paulus? Kata berpadanan yang dipakai disini adalah AXIOS: layak.

  1. Paulus menghendaki agar hidup kita layak untuk injil Kristus, berarti ada hidup yang tidak layak untuk injil Kristus. Memang benar apa yang dikatakan Paulus, dalam pasal 3, Paulus membicarakan tentang orang yang tidak layak untuk injil Kristus.  Filipi 3:18-19, Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.   

  2. Orang orang ini menjadi seteru, menjadi musuh salib, orang orang yang menjadi musuh salib adalah orang orang yang pikiranya dan hidupnya untuk kesenangan, untuk hal hal jasmaniah, untuk kesementaraan saja. Banyak orang Kristen yang rela melakukan apa saja demi kesementaraan, rela membuang waktu, tenaga, uang, bahkan harga diri hanya untuk hal hal yang sementara.

  3. Kalau kita hanya hidup untuk hal hal sementara, hal hal jasmaniah saja, dan yang menyenangkan kita, maka kita belum hidup layak untuk injil. Kita menjadi seteru salib Kristus. Paulus tidak menerangkan orang yang menjadi seteru salib adalah orang yang menganiaya dan menyerang orang Kristen, tetapi mereka yang hidup untuk kepentingan diri sendiri.

Saya tidak bertanya berapa lama kita menjadi orang percaya, tetapi apakah kita sudah layak untuk injil atau belum.

  • Apakah kita sudah memikirkan hal hal yang kekal, apakah dalam hidup ini kita sudah mengejar hal hal yang rohani, hal  hal yang menyenangkan Allah lebih dari apapun. Kalau tidak, berarti hidup saudara dan hidup saya belum layak untuk injil Kristus. Memang kita sudah diselamatkan, tetapi setelah diselamatkan hidup kita harus layak untuk injil. Ini ukuran hidup orang yang sudah diselamatkan.

  • Kata “hidup” di sini juga bukan kata yang biasa digunakan Paulus. Kata kerja politeuomai hanya muncul dua kali di seluruh Perjanjian Baru (Kis 23:1; Flp 1:27). Makna di dalamnya lebih mengarah pada sebuah pola hidup menurut tatanan tertentu. Di kitab apokripa kata ini dipakai untuk kehidupan yang seturut dengan Hukum Taurat (2 Makabe 6:1; 11:25; 3 Makabe 3:4; 4 Makabe 4:23). Dalam berbagai literatur Yunani kuno kata politeuomai dapat merujuk pada kehidupan seorang warga negara atau keikutsertaannya dalam pemerintahan dengan segala peraturan dan kebijakan yang sudah dibuat.

  • Hidup yang dimaksud oleh Paulus bukan hanya perilaku, tetapi gaya hidup. Kita ini warga negara surga, yang mempunyai aturan kerajaan Allah, berarti gaya hidup kita berbeda. 

Saya punya teman pendeta asing lebih dari 8 orang, saya mengenal kebiasaan mereka karena setiap hari ketemu. Kadang kalau diluar ketemu orang asing saya bisa tebak orang ini dari mana.  Tetapi pada umumnya kita bisa menebak orang asing itu dari kulitnya, dari bahasanya, dari perilakunya, dan gaya hidupnya.

  • Kita warga negara surga, maka gaya hidup kita berbeda, yaitu hidup yang layak bagi injil.

Apa wujud nyata gaya hidup yang layak untuk injil? Perhatikan 27b, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh,  pada waktu terjadi gempa dilombok tahun 2018 kemarin, hampir seluruh bangunan rata dengan tanah, tetapi ada dua bangunan tua peninggalan belanda yang tidak roboh dan masih berdiri kokoh yaitu balai kesehatan dan balai kepegawaian. Kedua gedung ini sudah berdiri ratusan tahu yang lalu, tetapi masih kuat dan kokoh. Kenapa? Karena pondasinya dirancang kuat mengatasi gempa.

  1. Kita memang berdiri diatas injil karena kita sudah diselamatkan, pertanyaanya apakah kita kokoh? Apakah kita teguh berdiri didalam injil? Apakah Injil sudah menjadi nilai dalam hidup kita? ini yang disebut hidup layak untuk injil.

  2. Selain itu,  Paulus juga menekankan kesatuan. Paulus tidak berbicara tentang masing masing orang, tetapi tentang gereja dan jemaat. Hendaklah kamu teguh berdiri dalam satu roh.

Kesatuan memang bisa terlihat di berbagai konteks, tetapi di ayat 27b-28a Paulus memfokuskan pada satu hal: .

  

  1.  Pertama,  sehati sejiwa berjuang demi iman yang muncul dari injil (ayat 27c). Kata “berjuang” (synathleō) berarti “bersama-sama berjuang.” Penggunaan kata “sehati sejiwa” dan “bersama-sama berjuang” secara jelas menunjukkan bahwa Paulus sedang memikirkan jemaat Filipi secara keseluruhan. Ini tentang gaya hidup gereja, Perjuangan demi injil adalah tanggung-jawab seluruh jemaat, kita bukan hanya hidup didalam injil, bukan hanya mempercayaai injil, tetapi kita berjuang untuk injil, supaya injil bisa mempengaruhi dunia ini.

  2. Kalau hidup kita layak untuk injil, maka tugas kita adalah memberitakan injil, berdoa untuk pekabaran injil, berdoa untuk misi, berdoa untuk orang orang yang belum diselamatkan. Berikan tenaga, pikiran, ide ide, untuk pengembangan pekerjaan Tuhan. Kita dipanggil bukan untuk diri sendiri, kenyamanan diri sendiri, kita dipanggil bukan untuk menikmati keselamatan saja tetapi mengerjakan keselamatan.

  3. Kedua, tidak digentarkan oleh lawan (ayat 28a). Perjuangan demi injil tidak selalu mulus. Begitu pula yang terjadi dengan Paulus dan jemaat Filipi. Ayat 30 menjelaskan bahwa penganiayaan sudah terjadi dan terus-menerus menimpa jemaat Filipi sejak Paulus pertama kali merintis pelayanan di sana (bdk. Kis 16:11-40). Sampai surat ini ditulis pun tetap menghadapi masalah yang sama. Paulus sedang dipenjarakan karena injil. Jemaat Filipi mendapat tekanan dari lawan-lawan mereka. Dibutuhkan keberanian yang besar untuk tetap berjuang demi injil.

Menariknya, di tengah tantangan semacam ini, Paulus hanya menasihati jemaat untuk tidak gentar. Tidak ada nasihat untuk mengancam, melawan, atau membalas. Tidak ada nasihat untuk berpura-pura baik demi mendapatkan respon yang menyenangkan, misalnya mulut tersenyum tetapi hati mengutuk. Di dalam kekristenan, keberanian tidak identik dengan kekerasan, kesetiaan tidak berkaitan dengan kekerasan, loyalitas tidak berujung pada kriminalitas.

Kenapa kita tidak boleh gentar? Mengapa kita harus meresponi penderitaan dalam hidup?

Ayat 28b-30, Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah. Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku. 

  • Jemaat Filipi tetap merespon setiap penganiayaan dan mereka tetap teguh berdiri bagi injil Kristus. Tidak gentar oleh lawan, itu yang disebut sebagai semuanya itu. Bagi mereka yang tidak percaya injil itu adalah tanda, tetapi bagi kita yang percaya itu juga tanda.

Memang berjuang untuk injil tidak mudah, tetapi kita punya dua alasan untuk meresponi dengan tepat.

YANG PERTAMA kita harus melihat apa yang ditandakan. Ada tanda kebinasaan dan tanda keselamatan. Tandadalam terjemahan yang tepat adalah “ bukti”

  • Kalau kita teraniaya terus itu bukti kebinasaan untuk orang itu. Kalau orang semakin menganiaya kita itu bukti kebinasaanya semakin jelas, semakin lama dan terus menerus, berarti semakin cepat kebinasaanya. Makanya orang percaya tidak perlu kuatir, tidak perlu takut, jangan balas kejahatan dengan kejahatan, beri ruang Allah untuk membalasnya. Semakin ia jahat berarti penghukuman Tuhan semakin dekat.

  • Sebaliknya kalau kita bisa bertahan dalam situasi yang tidak menyenangkan,  penganiayaan dalam tanda kutip, kita masih bertekun dalam iman dan tidak menjual keselamatan, maka itu tanda kita sudah diselamatkan.

  • Kalau kita sadar bahwa keselamatan itu begitu berharga, maka kita tidak akan berpaling dari injil. Dan menjual keselamatan dengan apapun juga.  Dianiaya bukan alasan untuk gentar, semakin aniayaanya besar semakin kita yakin tanda kebinasaanya jelas.

YANG KEDUA, karena penderitaan itu adalah karunia Allah. Berarti iman itu kasih karunia, kita tidak mungkin beriman kalau Roh Kudus tidak melahir barukan kita. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Efesus 2:8,9.

Saudara yakin keselamatan saudara anugerah Tuhan? amin. Kadang kita tidak sadar kalau kita mendapat keselamatan itu paketnya lengkap. Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,      

  • Kita seringkali mudah berkata amin, iman kita anugerah Tuhan … amin, dengan iman kita kalahkan musuh, … amin, dengan iman  kita menang… amin. Tetapi kita juga harus berjuang untuk injil, berjuang melalui penderitaan, ini jarang ada  aminya.

  • Kadang kala kita memilih milih kasih karunia. Kalau kita beriman harus satu paket. Kita hidup di dunia yang hedonis, makanya sulit orang Kristen diajak untuk menderita. Iman yang sejati adalah iman yang teruji oleh penderitaan. Iman yang sejati adalah iman yang berjuang untuk injil. Kalau kita diselamatkan oleh Kristus yang menderita bagi kita, maka kita harus rela menderita bagi Kristus.

Saya tidak meragukan saudara sudah diselamatkan, saya percaya saudara sudah mengenal injil yang benar, saya percaya saudara sudah menaruh hidup ke dalam tangan Kristus, harapan saya hiduplah untuk injil Kristus supaya saudara bisa mempengaruhi dunia dengan injil.

MEMPENGARUHI DUNIA DENGAN INJIL (Filipi 1:27-30)
"PERMUSUHAN ULAR VS PEREMPUAN"

13 October 2019

<Kejadian 3:1-15>

Dalam kotbah ini fokus saya ada diayat 15, ayat ini adalah janji pertama yang diberikan Allah setelah Adam dan Hawa memakan buah terlarang di Taman Eden. Itu juga merupakan berita Injil pertama yang pernah diberitakan di muka bumi. Para teolog menyebutnya sebagai protoevangelium – atau Injil pertama. Kata-kata yang diucapkan oleh Tuhan ini mengandung janji penebusan pertama di dalam Alkitab. Pengkhotbah besar Inggris Charles Simeon menyebut ayat ini adalah "jumlah dan ringkasan dari seluruh Alkitab."

Kristus ada dalam ayat 15 ini. Ayat ini menubuatkan bahwa Yesus akan memenangkan kemenangan atas Setan tetapi ia sendiri akan terluka dikayu salib. Itulah sebabnya kita tidak perlu terkejut menemukan Kristus dalam Perjanjian Lama. Kadang-kadang dia benar-benar muncul di bumi sebagai “malaikat TUHAN.” Tetapi dalam arti yang lebih luas, seluruh Perjanjian Lama menjadi saksi baginya melalui banyak simbol dan gambar dan juga melalui nubuat langsung tentang kedatangan-Nya ke bumi.

I. Memahami Konteks

Karena ayat ini sangat penting dalam sejarah penebusan, kita perlu memahami sesuatu tentang konteksnya. Kita mulai dengan pengamatan bahwa ayat ini terjadi di permulaan sejarah manusia. Adam dan Hawa baru saja memakan buah terlarang dan dosa telah memasuki eden. Dorongan pertama mereka adalah bersembunyi dari Tuhan. Yang kedua manusia menyalahkan Tuhan. Perhatikan ayat 8-10, ketika Tuhan berjalan ditaman eden, mereka mendengar bunyi langkah Tuhan dan mereka bersembunyi. Tuhan memanggil Adam, dimanakah engkau?  Jawab Adam, "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."  

Disini manusia ingin mengatakan gara gara Tuhan ada ditaman eden,  maka mereka bersembunyi. Kalau Tuhan tidak berjalan ditaman eden mereka tidak akan sembunyi. Ini kali pertama manusia mempersalahkan Tuhan setelah jatuh dalam dosa.

 

Kemudian ayat 11, Tuhan bertanya, "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"    ayat 12, "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."   Apakah Adam mempersalahkan perempuan? jawabnya tidak.

Perempuan yang Kautempatkan disisiku……kalau Tuhan tidak tempatkan Hawa, maka dia tidak berdosa itu maksudnya. Kenapa saya berdosa? Karena Engkau menempatkan perempuan ini disisiku. Wanita ini ada karena Tuhan yang ciptakan, jadi Tuhan yang salah.

 

Ayat 13, Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."   Waktu Hawa berkata ular itu memperdaya aku, Hawa tidak menyalahkan ular.

Tetapi Hawa menyalahkan Tuhan. Ular binatang yang paling cerdik, setan telah memalsukan firman Tuhan, setan telah merubah isi ayat firman Tuhan dan setan plesetkan dengan begitu licin sehingga kalau aku (hawa) terjebak oleh ular.  Kenapa Tuhan menciptakan ular yang cerdik, kok ga yang bodoh, sehingga aku diperdaya oleh ular. Jadi salahnya Tuhan.

 

Tiga kali manusia mempersalahkan Tuhan di taman eden. Kenapa manusia menyalahkan Tuhan, karena manusia sudah menggeser Allah, menolak perintahnya, Adam dan Hawa makan buah yang dilarang Tuhan, mereka ingin menjadi Tuhan,  tahu yang baik dan yang jahat.

Ketidak taatan manusia menyebabkan gambar dan rupa Allah rusak, dosa mulai menguasai manusia, bau kematian mulai membayangi manusia. Tetapi di bawah pohon terdekat, ular itu berbaring dengan tenang. Dia sendiri yang bahagia. Dia senang dengan apa yang terjadi karena ini adalah rencananya sejak awal. Dia bermaksud untuk mempermalukan Tuhan dengan menghancurkan surga dan sekarang dia telah melakukannya. Dia telah menunjukkan kepada seluruh alam semesta bahwa perintah Tuhan tidak dipatuhi manusia.

Ketika Tuhan mengamati kerusakan moral kejatuhan itu, dia segera menjatuhkan hukuman. Dia mulai dari mana dosa dimulai - dengan ular. Ayat 14,  Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. Dalam ayat ini  Allah memberikan hukuman atas ular untuk keterlibatanya dalam kejatuhan umat manusia. Pertama, dia dikutuk di atas semua binatang lainnya. Kedua, ular akan merayap dengan perutnya selamanya. Ketiga, dia akan memakan debu sepanjang hidupnya. Saya kutip apa yang dikatakan Spurgeon, "Tetapi sekarang Allah datang, menangani pertengkaran itu secara pribadi, dan menyebabkan dia dipermalukan di medan perang tempat dia memperoleh kesuksesan sementara. "

  1. Apakah ular makan debu? Tentu tidak. Ini tidak berbicara tentang apa yang dimakan ular. Tetapi ini berbicara tentang penghakiman Tuhan dan kemenangan Tuhan secara mutlak. Ini tidak berbicara ular hidup dari debu tanah.

  2. Ini berbicara tentang tema kemenangan Tuhan terhadap setan. Didalam Yosua 10:24, ketika Yosua menangkap raja raja kanaan, Yosua memanggil panglima perangnya untuk menaruh kakinya ke atas tengkuk raja raja yang sudah dikalahkan itu.

  3. Kenapa harus melakukan hal ini? Ini tanda kemenangan, muka raja raja kanaan dijadikan dekat dengan tanah, tengkuk diinjak dan kepala menyentuh tanah. Ini kemenangan mutlak.

  4. Debu tanah akan menjadi makananmu, itu seperti tengkuk yang sedang diinjak ke tanah. Itu kutukan selama lamanya.

Jadi kemenangan Tuhan sejak dari kejatuhan manusia ditaman eden sampai kepada langit baru dan bumi baru kemenangan itu tetap dipegang oleh Tuhan.

II. Permusuhan Antara ular dengan perempuan

Ayat 15, Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya. Dari ayat ini ada sejumlah poin penting yait

1. Pertama, ini dibicarakan kepada Setan, musuh Tuhan. Ini diumumkan kepada Setan bahwa akhirnya ia akan dikalahkan oleh “Benih” perempuan.

2. Kedua, ini menunjukkan bahwa “benih” Setan dan “benih” perempuan akan terus-menerus berada dalam permusuhan pada zaman yang akan datang: “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini.

 

Setiap orang yang sedang berpikir bagaimana menjadi orang Kristen harus sadar bahwa ia harus mengambil posisi di dalam peperangan ini. Ia juga harus memilih untuk berada di sisi barisan “benih Setan atau barisan “benih” perempuan, yaitu Kristus. Tidak ada posisi tengah. Saudara akan berada di barisan Kristus dalam perang panjang ini, atau saudara mau berada di barisan Setan. Tidak ada posisi netral. Tanyalah kepada diri saudara sendiri, di sisi mana saudara pada saat ini berada, dalam permusuhan antara orang-orang yang mengikut Setan dan orang-orang yang mengikut Kristus. Yang mana posisi kita?

3. Ketiga, Kristus adalah “benih perempuan.” “Antara keturunanmu [benih Setan] dan keturunannya.” Ini satu-satunya tempat di mana di dalam Alkitab wanita dikatakan memiliki “benih.” Ini adalah nubuatan pertama tentang kelahiran Kristus dari anak dara, yang disebut “keturunan perempuan.” Yesaya menubuatkan ini, “Sesungguhnya, seorang perempuan muda [dalam KJV “a virgin” atau “anak dara.” Kata Ibrani “almah” selalu berbicara tentang “anak dara”, dan kata Yunani “ parthenos” dalam Matius 1:23 dan Lukas 1:27 menunjukkan “anak dara” ia akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Yesaya 7:14) – “Allah beserta kita. Kristus adalah “benih perempuan.” Semua ahli tafsir Alkitab setuju dengan poin ini.

 

4.  Keempat, “benih” perempuan yang puncaknya di dalam Kristus, sedangkanj “benih” ular itu mencapai puncaknya di dalam Antikristus. Puncak dari permusuhan ini dinubuatkan di dalam Kejadian 3:15 yang akan terjadi antara Kristus dan Antikristus. Antikristus akan dilemparkan ke dalam lautan api pada kedatangan Kristus yang Kedua (Wahyu 19:20). Setan, yang diam di dalam Antikristus akan dilemparkan ke dalam lautan api pada permulaan zaman Kerajaan seribu tahun (Wahyu 20:2-3).

Sekarang pelajaran  apa yang bisa kita pelajari dari ayat ini?

1.  Pertama, ada perjuangan bagi jiwa kita

“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya….” (Kejadian 3:15a).

Dunia yang luas ini sekarang berada di bawah kekuasaan Setan. Ia disebut sebagai “ilah-ilah zaman ini” (II Korintus 4:4). Di bawah kekuasaannya, dunia ini melawan Kristus. Ada suatu perjuangan atau peperangan di antara Anda, apakah Anda akan menjadi bagian dari “benih” Setan atau “benih” Kristus. Anda harus memilih salah satu dari keduanya. Tidak ada posisi tengah. Tuhan berfirman, “Keluarlah kamu dari antara mereka… Dan Aku akan menjadi Bapamu” (II Korintus 6:17-18). Ada perjuangan di dalam hati yang terus berlangsung dalam jiwa Anda. Akankah Anda bersama dengan dunia – atau akankah Anda keluar dari dunia dan datang kepada Kristus? Anda harus memilih salah satu, karena ada pertempuran terus menerus antara “keturunanmu dan keturunannya” (Kejadian 3:15a).

 

2.  Kedua, dosa akan dihakimi.

“Ia akan meremukankan kepalamu” (Genesis 3:15b,).

Tuhan bukan hanya akan meremukkan dan memecahkan kepala si ular, Ia juga akan menghancurkan kepala kita jika kita terus menurus berada di dalam dosa. Ingatlah bahwa Tuhan melihat setiap dosa dari hati dan hidup kita. “Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat” (Pengkhotbah 12:14). Pada Penghakiman Akhir kita akan “dihakimi menurut perbuatan kita, Jika dosa kita tidak ditutupi dan disucikan oleh Darah Kristus kita akan “dilempar ke dalam lautan api” (Wahyu 20:15).

3.  Ketiga, keselamatan hanya datang melalui Kristus, yaitu “benih” perempuan.

Kristus telah lahir dari anak dara, jadi Ia tidak mewarisi dosa dari dosa Adam dalam naturnya. Setan telah mencoba untuk membunuh Kristus di banyak kesempatan untuk menghalangi Dia mati di kayu Salib. Raja Herodes yang dipengaruhi Setan mencoba membunuh Dia pada waktu masih bayi. Orang-orang Farisi berusaha membunuh Dia. Beberapa orang berkata bahwa Setan mencoba untuk membunuh Dia di Taman Getsemani. Setan mempengaruhi orang-orang untuk memakukan Dia di kayu Salib. Namun mereka tidak melihat sisi lain, bahwa Allah telah menetapkan Dia untuk mati membayar dosa-dosa kita.

Jadi kehidupan Kristen tidaklah mudah, hidup itu sulit, kita sedang berperang, serangan musuh di setiap sisi hidup kita.  Sampai hari kematian saudara, saudara akan berjuang melawan tantangan dan godaan. Terkadang kita akan menang, terkadang kita akan kalah.   Setiap orang percaya harus menghadapi tantangan dan godaan dan harus memenangkan pertempurannya.

 

Perjuangan menyiratkan usaha, keringat, tenaga, dan kesulitan. Itulah sebabnya Paulus menggunakan gambaran seorang pelari, seorang petinju, seorang pegulat, dan seorang prajurit, yang berjuang untuk mencapai tujuan. Berjuanglah didalam Tuhan, Dialah yang memberi kemenangan atas kita. Keselamatan memang gratis, tetapi tidak ada yang mendapat tumpangan gratis ke surga, kecuali tetap beriman.

Ingat setan telah dikalahkan, Iblis seperti ular yang sudah diremukkan kepalanya, hanya ekornya saja yang bergerak. Kuasa iblis sudah dikalahkan, kuasa maut sudah dikalahkan. 1 kor 15:55,   Paulus berbicara tentang sengat maut yaitu ular sang iblis yang sudah tidak ada kekuatanya. Dalam Lukas 20:42-43, Sebab Daud sendiri berkata dalam kitab Mazmur: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu.    

  • Kristus adalah raja segala raja, semua ada dibawah telapak kaki Yesus. Barang siapa ada didalam Kristus ia akan memperoleh kemenangan. Roma 16:20, Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!   

  • Sejak dari kitab kejadian Allah sudah menyatakan kemenangan yang luar biasa, Paulus berkata,Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

  • Jadi kemenangan kita bukan terletak kepada kekuatan kita tetapi Yesus yang ada di dalam kita. Kemenangan kita melalui iman didalam Dia yang memberi kekuatan kepada kita.

PERMUSUHAN ULAR VS PEREMPUAN (Kejadian 3:1-15)
"TIANG AWAN DAN TIANG API"

6 October 2019

<Keluaran 13:17-22; Bilangan 9:21-23>

Dalam perjalanan bangsa Israel dari Mesir ke Kanaan ada hal yang menarik yang perlu kita perhatikan, mereka dipimpin oleh tiang awan dan tiang api sebagai GPS perjalanan mereka dipadang gurun, selama 40 tahun perjalanan mereka penuh dengan mujizat. Nehemia 9:21, Empat puluh tahun lamanya Engkau memberikan mereka makan di padang gurun. Mereka tidak berkekurangan, pakaian mereka tidak rusak, dan kaki mereka tidak bengkak.  Bukan hanya seminggu sekali, tetapi setiap saat mengalami mujizat. Tiang awan dan tiang api menyertai mereka dan itu mujizat. Keluaran 13:22, Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.  

  • Tidak pernah orang memakai awan sebagai patokan arah, karena awan akan pergi jika kena angin. Umumnya zaman itu orang memakai patokan bintang atau bulan sebagai patokan arah. Sejak bangsa Israel keluar dari mesir, Tuhan membuat mujizat melalui tiang awan, itu tidak pernah terjadi lagi sampai hari ini.  

  • Tiang Awan Dan Tiang Api merupakan wujud kehadiran Allah yang membimbing,  menuntun, menyertai perjalanan bangsa Israel dipadang gurun, kadang di depan,  di tengah dan di belakang untuk memberi rasa aman bangsa Israel.

Israel harus belajar dari tiang awan dan dari tiang api. Israel harus memperhatikan tiang awan dan tiang api, mengapa Tuhan pakai cara ini?

  1. Tuhan ingin merubah cara hidup Israel.

Orang Israel sudah beratus ratus tahun tepatnya 430 tahun, mereka hidup dengan cara yang statis. Pagi bangun jam berapa, proyeknya harus selesai berapa, batu bata yang harus dikerjakan berapa, jerami yang dibutuhkan berapa, pagi kerja sore pulang, terus menerus bertahun tahun. Sama seperti kita, kalau kita tidak betul betul menangkap apa yang Tuhan mau, maka hidup kita akan sama seperti itu. Bangun pagi cepat cepat kerja, mengejar waktu, mengejar tugas, mengejar kesempatan.  Israel rela ditekan, rela menderita asal hidup dicukupi, asal hidup nyaman.  Mesir negeri yang luar biasa, sampai hari ini tanah Gosyen masih menjadi tempat yang subur. Firaun memberi tanah Gosyen sebagai tempat yang nyaman, tapi tidak sadar bahwa tempat itu membuat hidup mereka menjadi statis.

 

Maka untuk membenahi pola pikir Israel yang statis ini, Tuhan memakai tiang awan tiang api, tanpa jadwal keberangkatan. Kalau kita mau bepergian keluar negeri, kita pasti persiapkan berapa baju yang kita bawa, berapa uang yang kita bawa, karena jadwalnya jelas. Tetapi mengikut Tuhan tidak ada jadwal, Israel berpikir keluar dari mesir itu enak, tanpa susah, tanpa masalah, tanpa pergumulan. Tetati sebaliknya Tuhan malah bawa mereka berputar putar kenapa demikian? Karena Tuhan ingin melatih mereka untuk meninggalkan cara hidup yang statis.  Sekarang mereka harus memperhatikan Tuhan. Tidak ada jadwal dari Tuhan, pokoknya perhatikan tiang awan atau tiang api bergerak apa tidak.  Coba bayangkan waktu tiang awan berhenti, mereka berhenti. Baru masang kemah, tiba tiba tiang awan bergerak, mereka harus pergi. Atau mereka berjalan terus dan tiang awan tidak berhenti, atau tiang awan berhenti dalam waktu yang lama.

  1. Enak ga ikut Tuhan? Ikut Tuhan tanpa jadwal. Sedangkan dimesir jam kerja jelas, makan tersedia, ikan, daging, bawang, sayur disedikan, tapi hidup menderita.

  2. Tidak heran ketika dipadang gurun mereka ingin pulang, karena ikut Tuhan menderita. Tuhan memproses Israel untuk melepaskan tempat yang nyaman, ini tidak mudah. Tempat yang nyaman perlu dilepaskan karena itu menjadi ikatan yang sudah membelenggu banyak orang.

  3. Banyak orang diikat oleh yang namanya dunia statis termasuk orang percaya.  Waktu ia mempunyai kesempatan yang banyak, waktu ia menjadi hebat, ia membiarkan hidupnya diikat dan terikat oleh pola yang statis. Waktu terus berjalan, umur semakin tua, begitu hidupnya kena masalah, begitu hidupnya kena penyakit, waktu kena strok, baru sadar dan berkata “Tuhan dimana Engkau ini aku pakai aku Tuhan”  dan Tuhan akan jawab Aku disini kamu dimana? Waktu hidupmu sehat, waktu hidupmu kuat, waktu hidupmu menikmati semua yang ada didunia ini, tidak pernah ada pikiran untuk melayani Tuhan. Nah sekarang ingin melayani Tuhan?  Masa hidup sudah lewat.

Tuhan mengajar Israel melalui tiang awan dan tiang api untuk hidup dinamis bukan statis. Demikian juga Tuhan mengajar kita untuk hidup dinamis bukan hidup statis. Samuel seorang pelayan Tuhan, sudah melayani, sudah tinggal di rumah Tuhan, sudah dididik oleh imam Elia, tapi dia tidak kenal Tuhan karena Tuhan tidak pernah berelasi dengan dia. Waktu Samuel dikontak oleh Tuhan, dia tidak tahu itu Tuhan, padahal ia selalu berdoa dan berelasi dengan Tuhan. Sekarang Tuhan kontak dia, dia kira imam Eli yang kontak. Sampai akhirnya ia tahu bahwa itu Tuhan, maka semuanya berubah total. 1 samuel 3:20, Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi TUHAN. Tuhan pakai hidupnya untuk melayani sebagai nabi.

  • Tuhan berelasi dengan Abraham, nuh, Musa,Yosua,  Daud, walaupun hidup mereka sulitnya luar biasa, tapi mereka mau keluar dari hidup yang statis dan rela menjadi berkat bagi orang lain.

  • Orang Israel yang sudah dicuci otaknya dalam dunia statis, sekarang harus belajar hidup secara dinamis, tidak ada jadwal dari Tuhan karena itu mereka harus mengandalkan Tuhan, berfokus pada Tuhan, dan mengikuti ritmenya Tuhan. Mereka harus selalu melihat pergerakan tiang awan dan tiang api. Bilangan 9:23, Atas titah TUHAN mereka berkemah dan atas titah TUHAN juga mereka berangkat; mereka memelihara kewajibannya kepada TUHAN, menurut titah TUHAN dengan perantaraan Musa.     

  • Sekarang berapa banyak diantara kita yang terus peka akan apa yang Tuhan mau kita kerjakan di dalam dunia ini? Sudah lama menjadi orang percaya, tapi tidak tahu apa yang harus dikerjakan, umur semakin tua, tapi kita masih belum sadar, coba cek anak kita sudah besar, coba lihat 10 tahun yang lalu, yang muda tentu masih culun, mari kita lihat cermin, kondisi kita sudah merasa berbeda. Sudah tua mau kejar sesuatu tenaga sudah berkurang, tetap selama masih ada kesempatan kerjakan itu dengan cara yang dinamis.  

  • Ikuti pergerakan Tuhan, pekalah secara rohani, lihatlah tiang awan dan tiang api yaitu pimpinan dan kehadiran Allah dalam hidup saudara melalui firman-Nya.

   2. Tuhan ingin menyatakan bahwa diri-Nya adalah penjamin kebutuhan umat-Nya

Tiang awan dan tiang api, tidak pernah terlambat untuk hadir ditengah tengah bangsa Israel, disiang hari maupun di malam hari. 

  • Itu artinya bahwa pertolongan Tuhan selalu datang tepat waktu. Siang hari Dia datang sebagai tiang awan membawa kesejukan, dan pada malam hari Dia hadir membawa kehangatan sebagai tiang api.

  • Kehadiran Tuhan tidak hanya membawa kehangatan dan kesejukan, tetapi yang terutama adalah Dia hadir untuk memimpin orang percaya melewati setiap masa-masa sulit maupun masa senang.

Ketika Israel di mesir mereka menikmati mujizat beranak cucu, tidak pernah menikmati mujizat yang lain. Ketika mau keluar dari mesir, baru mereka menikmati mujizt 10 tulah. Selama dipadang gurun mereka menikmati mujizat yang murni. Selama 40 tahun sepatu mereka tidak rusak, baju mereka tidak robek, manna disediakan setiap hari. Belum lagidaging, setiap hari disediakan daging burung puyuh, tinggal nangkap saja, belum lagi mujizat mujizat yang lain, waktu haus Tuhan sediakan air lewat batu, waktu panas Tuhan sediakan payung tiang awan, dan waktu malam Tuhan sediakan tiang api supaya hangat. Mujizat dipadang gurun tidak pernah terulang lagi. Tetapi focus hidup Israel bukanlah Allah tetapi kebutuhan hidupnya, keinginan hidupnya.

  • 40 tahun mereka menikmati mujizat, tapi generasi pertama yang keluar dari mesir, Tuhan tumpas habis.

  • Sejarah alkitab membuktikan bahwa mujizat mujizat yang terjadi, tidak pernah membawa orang percaya kepada Tuhan dengan sungguh sungguh.

  • Kalau mujizat bisa membawa orang percaya Tuhan dengan sungguh sungguh, pasti semua Israel masuk kanaan dan tidak ada yang ditumpas. Justru yang menikmati mujizat yang ditumpas Tuhan.

  • Kalau ada orang yang mendapat mujizat kesembuhan misalnya, dan berkata ini iman yang sejati, itu berbahaya karena imanya akan berpondasi pada kesembuhan yang ia alami, nanti kalau ia kena penyakit lagi maka ia akan minta dengan cara yang sama. Dulu kankerku sembuh masak panu ga sembuh? Dia akan terus menuntut Tuhan, waktu ia tidak sembuh, ia mulai goncang imanya. Banyak orang meninggalkan Tuhan dan menjadi ateis karena imanya didasarkan pada mujizat. Ilustrasi: pertobatan Benny Hin, ia mengaku salah karena telah menyesatkan banyak orang melalui teologi kemakmuran.

  • Tidak ada bangsa didunia ini yang mengalami mujizat seperti Israel, mujizat hanya sarana untuk dinikmati, mujizat bukan tujuan perjalan mereka. Tujuan perjalanan mereka adalah tanah kanaan dan Tuhan sebagai penjamin mereka, siapa yang memimpin mereka? Malaikat Tuhan dalam huruf besar, yaitu manifestasi Yesus dalam PL. Selama 40 tahun Yesus memimpin mereka, mereka tidak pernah kembali pada tempat yang sama.

  • Disini Tuhan ingin menyatakan bahwa Dia adalah satu satunya penguasa, satu satunya Allah, Dia penjamin hidup orang percaya.

   3. Tuhan menginginkan umat-Nya peka terhadap firman-Nya

Waktu tiang awan bergerak, mereka harus bergerak, kalau mereka terlambat bergerak, mereka akan kepanasan. Kalau malam mereka terlambat untuk berjalan mendekat ke tiang api mereka akan kedinginan. Disin Tuhan melatih mereka untuk mengikuti pergerakan tiang awan dan tiang api secara tepat. Tiang awan dan tiang api akhirnya stop mereka tidak akan melihat lagi setelah mereka menginjakan kakinya di tanah kanaan.  Sekarang mereka harus peka mengingat kembali semua yang Tuhan katakan di padang gurun.  Mereka dilatih Tuhan untuk mendengar dan mengingat firman-Nya, Ini hal yang paling susah. Tiang awan sudah tidak muncul lagi, mereka dilepas di tanah kanaan, mereka harus mengingat apa yang sudah dikatakan Tuhan. ini jauh lebih susah.  Yosua 23:6, Kuatkanlah benar-benar hatimu dalam memelihara dan melakukan segala yang tertulis dalam kitab hukum Musa, supaya kamu jangan menyimpang   ke kanan atau ke kiri, …            

  • ingat perjalanan Israel setelah menetap di tanah Kanaan, mereka sering jatuh dalam penyembahan berhala, mereka sering meninggalkan Tuhan. Tetapi ketika mereka kembali kepada firman-Nya, hidup dipulihkan. Tuhan tidak bekerja lagi melalui tiang awan dan tiang api, Ia bekerja melalui firman-Nya.

  • Hari ini Tuhan memimpin Gereja dalam perjalanan mengarungi padang gurun dunia ini. Tuhan memimpin orang Kristen bukan melalui tiang awan atau tiang api, namun melalui firman Tuhan.

Dalam PB tipologi tiang awan itu?

  1. Tiang awan sebagai tipologi baptisan.  1 Korinrus 10:1-2, Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.    Untuk menjadi pengikut Musa semua Israel harus dibaptis dalam awan dan laut, untuk menjadi pengikut Kristus kita harus dibaptis dalam nama Bapa, anak dan Roh Kudus, demi nama Tuhan Yesus Kristus.

  2. Tiang awan sebagai tipologi kehadiran Yesus. Ulangan 31:15, Dan TUHAN menampakkan diri di kemah itu dalam tiang awan, dan tiang awan itu berdiri pada pintu kemah.  Markus 9:7, Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.  

  3. Tiang awan sebagai tipologi keilahian Yesus dan kedatangan-Nya yang kedua kali. Matius 26: 64, Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit." 1 Tes 4:17, sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

Jadi tiang awan dan tiang api, adalah gambaran tentang kedekatan dan kehadiran Allah dengan umat-Nya. Yesus disebut imanuel Allah beserta kita, dua tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, Aku hadir disitu.Tiang awan adalah perwujudan supernatural dari Allah yang tinggal di tengah-tengah kita. Tiang awan sudah tidak terlihat lagi, Yesus sudah naik kesurga, tetapi firman-Nya tetap ada sebagai penuntun, sebagai terang dan pelita dalam kehidupan kita.

TIANG AWAN DAN TIANG API (Keluaran 13:17-22; Bilangan 9:21-23)
"PERJANJIAN GARAM"

30 September 2019

<Imamat 2:13; Markus 9:49-50>

Sekitar 1970an, perdana menteri Israel Menachem Begin, mengunjungi mesir dengan agenda perdamaian timur tengah. Ketika pertama kali Begin menginjakkan kakinya di Mesir, maka Anwar sadat  presiden mesir memberikan roti dan garam untuk dimakan sebagai symbol perdamaian. Melalui tindakannya itu, Sadat berkata bahwa Menachem Begin akan aman selama mengunjungi Mesir dan dia berani menjaminnya dengan nyawanya sendiri. Ini biasa disebut sebagai perjanjian garam ditimur tengah untuk perdamaian. Garam melambangkan kesetiaan dan kejujuran, ini seharusnya bersifat abadi. Dalam Alkitab khususnya PL menyebutkan ada istilah perjanjian garam. Sebelum kita masuk dalam perjanjian garam, mari kita lihat apa fungsi garam dalam PL.

  • Didalam alkitab ada beberapa fungsi garam, garam  berhubungan dengan makanan, misalnya  Ayub 6:6, Dapatkah makanan tawar dimakan tanpa garam atau apakah putih telur ada rasanya?  Pada zaman Ayub sudah dimengerti garam sebagai makanan. (ayub hidup Antara zaman Nuh dan zaman Abraham, zaman kuno)  

  • Kemudian garam sebagai penandus tanah. Hakim 49:45, Sehari-harian itu Abimelekh berperang melawan kota itu; ia merebut kota itu dan membunuh orang-orang yang di dalamnya; kemudian dirobohkannya kota itu dan ditaburinya dengan garam. Jadi kalau mau merusak tanah, kita taburi tanah itu maka seluruh tanah itu akan menjadi tandus, karena garam akan merusak kesuburan. Itu efek negative dari penggunaan garam.

  • Dizaman Elisa mujizat terjadi dengan menggunakan garam. Air menjadi sehat.   2 raja raja 2:21-22, Kemudian pergilah ia ke mata air mereka dan melemparkan garam itu ke dalamnya serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran bayi." Demikianlah air itu menjadi sehat sampai hari ini sesuai dengan firman yang telah disampaikan Elisa. 

Dalam PL secara rohani, garam mempunyai arti yang sangat dalam. Tuhan perintahkan supaya garam dimasukkan menjadi korban sajian, yang berhubungan dengan tiga hal

 

Yang pertama garam berhubungan dengan Pendamaian

Dalam imamat 2:13, Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.

  1. Garam dimasukan menjadi perintah yang bersifat turun menurun, sampai pada zaman Ezra. Pada zaman Ezra perintah Tuhan dalam mempersiapkan peralatan ibadah, garam tidak boleh dilalaikan. Karena setiap korban sajian harus dibubuhi garam.

  2. Perhatikan stok garam untuk bait suci, Ezra 7:21-22, Kemudian aku, raja Artahsasta, telah mengeluarkan perintah kepada semua bendahara di daerah seberang sungai Efrat, begini: segala yang diminta dari padamu oleh imam Ezra, ahli Taurat Allah semesta langit, haruslah dilaksanakan dengan seksama, dengan memakai perak sampai jumlah seratus talenta, gandum sampai jumlah seratus kor, anggur sampai jumlah seratus bat, minyak sampai jumlah seratus bat, dan garam tidak terbatas.

  3. Sejak dari kitab imamat sampai zaman Esra, dalam mempersembahkan kurban, setok garam harus ada dan tidak boleh dilalaikan.

  4. Didalam alkitab garam juga berhubungan dengan makanan, misalnya  Ayub 6:6, Dapatkah makanan tawar dimakan tanpa garam atau apakah putih telur ada rasanya?  Pada zaman Ayub sudah dimengerti garam sebagai makanan. (ayub hidup Antara zaman Nuh dan zaman Abraham, zaman kuno)  

  5. Kemudian garam sebagai penandus tanah. Hakim 49:45, Sehari-harian itu Abimelekh berperang melawan kota itu; ia merebut kota itu dan membunuh orang-orang yang di dalamnya; kemudian dirobohkannya kota itu dan ditaburinya dengan garam.    Jadi kalau mau merusak tanah, kita taburi tanah itu maka seluruh tanah itu akan menjadi tandus, karena garam akan merusak kesuburan. Itu efek negative dari penggunaan garam.

  6. Dizaman Elisa mujizat terjadi dengan menggunakan garam. Air menjadi sehat.   2 raja raja 2:21-22, Kemudian pergilah ia ke mata air mereka dan melemparkan garam itu ke dalamnya serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran bayi." Demikianlah air itu menjadi sehat sampai hari ini sesuai dengan firman yang telah disampaikan Elisa. 

Dan yang lebih penting, garam mengandung makna rohani yang sangat dalam, yaitu pendamaian.

Yang kedua, garam berhubungan dengan jabatan imam.

Bilangan 18:1-2, TUHAN berfirman kepada Harun: "Engkau ini dan anak-anakmu beserta seluruh sukumu haruslah menanggung akibat setiap kesalahan terhadap tempat kudus; sedang hanya engkau beserta anak-anakmulah yang harus menanggung akibat setiap kesalahan yang dilakukan dalam jabatanmu sebagai imam.  Suruhlah juga saudara-saudaramu, suku Lewi, suku bapa leluhurmu, mendekat bersama-sama dengan engkau, supaya mereka menggabungkan diri kepadamu dan melayani engkau, apabila engkau ini beserta anak-anakmu ada di depan kemah hukum.    

Bilangan 18:19, Segala persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."  

  1. Allah mengkokohkan jabatan imam, imam diturunkan dari suku lewi. Suku lewi harus dari jalur Harun, itu ditetapkan dengan perjanjian garam. Perjanjian garam berhubungan dengan perjanjian kekal, tidak boleh dirubah oleh siapapun.

  2. Harun yang melayani sebagai imam, dan apa yang diputuskan oleh Harun dan anaknya itu yang harus dilakukan oleh orang lewi. Kalau Harun tidak melaksanakan perintah Tuhan , Harun akan dihukum oleh Tuhan. Ini ditetapkan turun temurun.

  3. Jadi,ketika Tuhan menyatakan bahwa sesuatu harus dilakukan sebagai sebuah perjanjian garam, maka hal tersebut adalah sebuah perjanjian abadi dimana Tuhan sendiri memberikan jaminan ketika perjanjian itu ditaati.

  4. Contoh imam Eli dan anak anaknya mati dihukum Tuhan. Itu perjanjian garam yaitu perjanjian kekal. Perjanjian garam ini juga dikaitkan dengan ketulusan dan kesucian. Perjanjian ini harus kudus dihadapan Tuhan.

Yang ketiga garam berhubungan dengan jabatan raja. 

Minggu yang lalu saya sudah singgung tentang Israel. Sebelum Israel pecah menjadi dua yang namanya Israel itu meliputi seluruh wilayah Israel. Tetapi setelah pecah menjadi dua yang disebut Israel itu adalah Israel utara, sedangkan Israel selatan disebut Yehuda. Yehuda merasa lebih rohani, tetapi dosanya lebih banyak kata PL. Israel menyembah berhala karena Yerobeam melarang orang Israel beribadah di Yerusalem. 1 Raja raja 12:29-30, Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan. Maka hal itu menyebabkan orang berdosa, sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain.

  1. Di Israel utara paling utara ada kota Dan, Yerobeam menempatkan anak lembu emas supaya Israel beribadah disana dan perbatasan dengan Yehuda ada kota Betel, disitu juga ditempatkan anak lembu emas. Tujuanya supaya Israel tidak beribadah di Yerusalem Yehuda.

  2. Ibadah Israel perlu imam sedangkan imam harus dari suku Lewi, sedangkan para imam ada di Yehuda, maka Yerobeam mengangkat imam imam sesukanya. Raja 12:31,  Ia membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi.   Pada hal imam ditetapkan dengan perjanjian garam.

  3. Yerobeam melanggar ikatan perjanjian garam, ia menghancurkan ikatan perjanjian itu. Ia munculkan imam imam bakti. Mereka menyembah  anak lembu emas. Raja 12:32,  Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan ia sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel, yakni ia mempersembahkan korban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengorbanan yang telah diangkatnya.    

  4. Ia mendirikan kembali anak lembu emas, pada hal Tuhan marah pada waktu Harun mendirikannya. Anak lembu emas adalah dewa yang dijadikan Tuhan. Sekarang mereka membuang Tuhan.

Nah sekarang kita lihat 2 Tawaarikh 13:1, Dalam tahun kedelapan belas zaman raja Yerobeam menjadi rajalah Abia atas Yehuda.  Tiga tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Mikhaya, anak Uriel dari Gibea. Dan ada perang antara Abia dan Yerobeam. Abia memulai perang dengan pasukan pahlawan-pahlawan perang, yang jumlahnya empat ratus ribu orang pilihan, sedangkan Yerobeam mengatur barisan perangnya melawan dia dengan delapan ratus ribu orang pilihan, pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa. Lalu Abia berdiri di atas gunung Zemaraim, yang termasuk pegunungan Efraim, dan berkata: "Dengarlah kepadaku, Yerobeam dan seluruh Israel! Tidakkah kamu tahu, bahwa TUHAN Allah Israel telah memberikan kuasa kerajaan atas Israel kepada Daud dan anak-anaknya untuk selama-lamanya dengan suatu perjanjian garam?    

  1. Waktu Tuhan mengikat jabatan imam dengan perjanjian garam, maka keturunan Harun akan menjabat sebagai imam untuk selama lamanya. Kalau untuk jabatan, raja keturunan Daud akan memegang tongkat kerajaan untuk selamanya, ini juga melalui perjanjian garam.

  2. Yerobeam melanggar perjanjian garam, dia menjadi raja atas Israel. Akhirnya Tuhan matikan dia. Perjanjian imam harus datang dari Harun, Yerobeam melanggar perjanjian garam, ia mengangkat imam imam seenaknya.

Waktu peperangan Abia mengingatkan kembali, bahwa Tuhan memberikan kuasa atas mereka yang mempunyai perjanjian garam.

2 Tawarikh 13:17, Abia dengan laskarnya mendatangkan kekalahan yang besar kepada mereka. Dari orang Israel mati terbunuh lima ratus ribu orang pilihan. Itulah kekalahan yang sangat mengerikan, ayat 20, Tak pernah lagi Yerobeam mendapat kekuatan di zaman Abia. TUHAN memukul dia, sehingga ia mati.     

  1. Melanggar perjanjian garam tentang jabatan imam, melanggar perjanjian garam tentang jabatan raja dan Tuhan tumpas habis.

  2. Setiap orang yang mengganggu apa yang ditetapkan Tuhan, setiap orang yang mengganti apa yang prinsip menjadi tidak prinsip, maka Tuhan akan berurusan dengan dia. Ilustrasi: seorang teman pendeta yang mendapat fitnahan supaya ia keluar dari gereja. Akhirnya ia keluar, tetapi hukuman Tuhan menimpa orang yang memfitnahnya.

  3. Prinsip firman Tuhan tidak boleh dirubah, kerjakan yang flexible ketika itu flexible, kerjakan yang prinsip ketika itu prinsip.  Sekarang apa yang dikatakan injil tentang garam?

 

Yesus dalam injil menyinggung tentang garam, Markus 9:49,50, Karena setiap orang akan digarami dengan api. Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."    

  • Kita belum pernah melihat garam menjadi tawar, garam ya garam. Di laut mati, banyak bongkahan bongkahan garam, garam itu yang biasa diambil orang Israel dan dibawa pulang. Sampai dirumah mereka mengkorek korek bongkahan itu memisahkan garam dengan tanah. Garam dipakai untuk kebutuhan sehari hari, sedang tanahnya dibuang dijalan dan diinjak injak orang.

  • Yesus berkata, hendaklah didalam dirimu ada garam,  ini berbicara tentang fungsi hidup kita, kalau tidak ada fungsinya secara rohani, maka kita  akan diinjak injak, diinjak bukan dihina, dinjak karena kita sudah tidak ada gunanya didunia, kalau sudah menjadi tawar tidak lagi menjadi berkat, maka sisa hidup kita akan diinjak injak orang.

  • Ada orang berkata puji Tuhan diinjak masih bisa jadi berkat, diinjak bukan berbicara menjadi berkat, tetapi kita hanya menjadi injakan kaki orang karena kita sudah tidak berguna lagi

  • Kamu harus ada garam dalam hidupmu. Garam kadang juga bisa menyakitkan. Karena sifat garam membuat reaksi atas apa yang luka. Tetapi ketika yang luka tersentuh garam, maka kita akan  sembuh.

  • Firman Tuhan seperti garam, ia akan menyiram siapa saja, dan nanti akan kelihatan siapa yang punya luka ia akan bereaksi. Ijinkan firman itu terus menyirami kita supaya kita tahu apa yang sakit dalam diri kita. .

  • Saya pernah kepantai dan saya merasa tubuh saya tidak ada yang sakit, tetapi ketika saya mandi badan terasa nyeri ternyata ada goresan kecil dikaki  yang kena air laut. Tubuh saya bereaksi karena ada luka, tapi terus saya rendam akhirnya sembuh.

  • Kadang kadang yang kita masalahkan adalah garamnya, banyak orang ingin menyingkirkan garam supaya tidak melukainya, tetapi akibatnya dirinya akan tetap menjadi orang yang terluka. 

 

Tuhan Yesus berkata, Karena setiap orang akan digarami dengan api. Yeremia 23:29, Bukankah firman-Ku seperti api,  demikianlah firman TUHAN. Kisah 2:3, dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.

Ijinkan Tuhan menggarami kita, hanya orang yang digarami dengan api Roh Kudus dan firman-Nya, hidupnya akan memiliki kualitas, hatinya akan mengalami perubahan. Untuk melewati penggaraman dengan api, kita harus korbankan harga diri kita dihadapan Tuhan supaya kita muncul menjadi manusia yang berbeda, manusia yang dipercaya Allah. Sehingga apapun yang kita korbankan: pikiran, tenaga, uang, talenta, semua harus digarami supaya mempunyai rasa. 

  • Kita perlu menjaga sikap hati kita saat Tuhan menggarami kita, berikanlah respon yang benar supaya Tuhan memberkati kita.  Kadang kita berbuat dosa, kita minta ampun dan Tuhan mengampuni, tetapi ketika ada orang bersalah 1x saja pada kita, kita menghakimi dengan luar biasa dan kita simpan kesalahanya. Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain.

 

Kita bandingkan dengan matius 5:13, Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.  

Yesus berkata kamu adalah garam dunia, jika kita garam dunia, kita pasti punya kekuatan dan kualitas. Saat kita tidak melakukan apapun untuk Tuhan, untuk kerajaanya, untuk pekerjaan-Nya, untuk orang lain, maka kita seperti garam yang kehilangan kekuatan dan kualitasnya. Kamu adalah garam dunia, kita bisa berfungsi banyak dalam kerajaan Tuhan, kita mempunyai banyak kelebihan. Bersikaplah benar, jadilah garam dunia yang sebenarnya, jadilah anak Tuhan yang sejati jangan setengah setengah. Berikan minimal satu saja pelayanan dalam hidupmu. Semua yang berfungsi membuat Tuhan bahagia.  Perjanjian garam bersifat kekal, kamu adalah garam dunia inipun bersifat kekal. Fungsikan diri saudara menjadi garam dunia yang menggarami setiap orang.

PERJANJIAN GARAM (Imamat 2:13; Markus 9:49-50)
"HIDUP DIANTARA 2 PILIHAN"

12 September 2019

<1 Raja-raja 18:1-18>

Ada banyak tokoh yang bernama Obaja di Alkitab.  Pada kesempatan ini kita akan membahas salah satunya yaitu Obaja yang bekerja sebagai hamba raja Ahab, dia bukan nabi Obaja yang menulis kitab Obaja.  Nama Obaja dalam bahasa Ibrani berarti abdi Tuhan atau penyembah Tuhan.  Sesuai dengan namanya Obaja yang kita bahas adalah orang yang takut akan Tuhan. Sebagian besar orang percaya, mengalami kehidupan seperti yang di alami oleh Obaja. Obaja memiliki tuan seorang penyembah Baal (dewa kesuburan yang disembah penduduk asli tanah Kanaan) dan nyonya seorang penyembah Asytoret (dewi kesuburan). Ayat 19. Status Obaja sebagai seorang kepala istana raja, yang harus melakukan tugas harianya menyenangkan tuanya, ia juga seorang anak Tuhan yang beriman dan imanya tidak diragukan lagi, ini adalah kondisi yang sulit. Ia hidup diantara dua pilihan, namun karakter imanya teruji dan ini menjadi pelajaran bagi kita hari ini.

Siapa Obaja?

  1. Seorang kepala istana raja Ahab di Israel (ayat 3).

  2. Seorang yang takut akan Tuhan (Yahweh) sejak masa kecil. (Ayat 3b dan 12b)

  3. Seorang yang bekerja kepada raja Ahab yang tidak se iman dengannya. (16:30-33)

  4. Tinggal di tengah lingkungan penyembah berhala yaitu para Baal) dan para Asytoret (ayat 2,

  5. Seorang yang memelihara dan menyembunyikan 100 orang nabi Tuhan dalam gua, dan memberi mereka makan setiap hari. (Ayat 4; 13).

  6. Seorang pekerja yang setia. (5-7, setia kepada tuanya; 14-16, setia kepada Tuhan).

Apa yang bisa kita pelajari dari seorang Obaja? Imanya.  Mari kita bandingkan iman Obaja dengan iman Ahab.

 

Iman Ahab

Mari kita melihat secara singkat iman Ahab karena itu akan membantu kita memahami dengan lebih jelas iman Obaja. Ketika Ahab dihadapkan dengan Elia yang mengucapkan Firman Tuhan, “Tidak ada lagi hujan sampai aku mengatakanya,”

  1. Ahab tidak merespon firman itu sebagai peringatan hukuman Allah, malah ia menolak untuk mengikuti perintah-perintah Tuhan dan tetap mengikuti Baal.

  2. Jadi apa yang ahab lakukan? Dia pergi mencari mata air dan rumput ayat 5, dan mengirim utusan ke seluruh dunia untuk mencari Elia ayat 10. Ia mengatasi persoalanya dengan kekuatanya sendiri.

  3. Kapan Ahab mencari Yahweh? Tidak pernah. Karena dia tidak menganggap serius Yahweh, Allah Israel. Dia lebih serius tentang dirinya, kebutuhanya, berhalanya, daripada Allah. Inilah  Iman yang mati dan Egois

Dan ketika dia bertemu Elia, dia berkata, “Kaulah penyebab masalah ini! Ini salahmu, Elia!”

Iman yang mati dan egois akan selalu menyalahkan orang lain, menyalahkan kondisi,  menyalahkan kenyataan.

  1. Iman Ahab adalah iman yang mati karena bangkit dari hati yang mati. Ingat apa yang dikatakan Paulus dalam Efesus 2:1? "Kamu mati karena pelanggaran dan dosa-dosamu."

  2. Hati Ahab sudah mati. Bagaimana ia dapat memahami penderitaan di bawah kehendak Allah? Kelaparan itu parah di Samaria. Ahab masih saja tidak dapat memahami bahwa Allah adalah solusinya. Dia buta. Dia tuli. Dia bodoh. Dia tidak dapat memahami kenyataan yang membentuk hidupnya.

  3. Ahab identik dengan kematian rohani, ibrani 2:1, Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.  

Jika kita tidak menjaga hati kita, jika kita tidak terusik dengan kebenaran Injil, jika hati kita tidak terusik oleh pemberitaan Firman, jika hati kita dingin tidak ada gairah berdoa, enggan  persekutuan di dalam gereja, sebenarnya kita sudah mati secara rohani.

  1. Akibatnya, kita akan kembali ke wilayah  asal hati kita berada,  tepatnya di mana Ahab berada. Kita kembali ke kematian rohani. Saya tidak mengatakan bahwa kita akan ke neraka, tetapi saya mengatakan bahwa kita kembali ke kematian rohani.

  2. Orang yang mati rohaninya, ia tidak dapat melihat kebaikan Allah, rancangan Allah, bahkan tujuan hidupnya pun tidak tahu.

 

Jadi saudara saudsara, jangan menjauh dari teguran Tuhan, jangan abaikan kasih karunia-Nya, jangan menjauh dari firman-Nya, jangan menjauh dari persekutuan, jangan menjauh dari kebenaran Injil dan realita kasih karunia Allah. Maka kita akan kelihatan seperti Obaja bukan seperti Ahab.

  • Kecenderungan hati kita adalah hanyut ke dalam diri sendiri, ego sendiri, kepentingan sendiri, oleh sebab itu Tuhan menempatkan kita dalam persekutuan satu sama lain. Itu sebabnya Tuhan meninggalkan Firman-Nya. Itu sebabnya Tuhan mengirimkan Roh-Nya untuk menyadarkan kita setiap hari.

 

Iman Obaja

Mari kita lihat iman Obaja.

 

Hal pertama yang ingin kita lihat adalah Obaja memiliki iman yang kuat. Ayat 3, Sebab itu Ahab telah memanggil Obaja yang menjadi kepala istana. Obaja itu seorang yang sungguh-sungguh takut akan TUHAN.  Tugas seorang kepala istana sangat berat, mengurusi rumah tangga Ahab, saya percaya ini bukan tugas yang mudah, apalagi krisis sedang terjadi, tentu menambah berat tugas Obaja, tetapi itu tidak mengurangi imanya, alkitab mencatat Obaja adalah seorang yang setia dan  takut akan Allah. Artinya ia seorang yang beriman dengan sungguh sungguh.

Obaja telah membuktikan bahwa ia adalah seorang yang takut akan Allah.

  • Ia menjaga suara kenabian, ia menyelamatkan 100 nabi yang dibagi dalam dua bagian, 50-50. Mereka disembunyikan di dalam goa dan ia menjamin makanan mereka.

  • Pada zaman itu tidak ada nabi berarti tidak ada firman Tuhan dan tidak ada pengajaran firman Tuhan. Mazmur 119:105, Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. 2 Tim 3:16, Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

  • Artinya kalau tidak ada firman berarti tidak mungkin ada iman karena iman datangnya dari mendengar firman Allah.  Iman yang kuat tidak bisa di sulap dalam sekejap mata. Iman yang kuat ia harus diajarkan firman Tuhan.  Ini yang dilakukan oleh Obaja supaya firman Tuhan masih terdengar.

  • Bagaimana dengan kita? apakah firman Tuhan masih menjadi prioritas hidup kita? apakah kita masih hidup dalam pengajaran firman Tuhan?

  • Kekuatan orang percaya adalah firman Tuhan, kalau iman saudara mau kuat, kalau iman saudara mau bangkit, tetaplah tinggal didalam firman-Nya. Diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa apa, ini kata Yesus.

  • Mungkin kita hidup di lingkungan yang hampir mirip dengan Obaja. Kadang iman kita diperhadapkan pada dua pilihan melanjutkan pekerjaan dan mengabaikan iman atau tetap mempertahankan iman meski menderita.

  • Disekitar kita mungkin banyak orang yang mengejek bahkan merendahkan kita, karena berbeda keyakinan. Apakah iman kita masih kuat? Belajarlah seperti Obaja, imanya kuat karena ia menghidupi firman Tuhan didalam kehidupanya.

Yang kedua, Obaja menggenapi panggilan imanya.

Obajah tidak dipanggil untuk berdiri di hadapan raja dan bangsa, ia tidak tampil seperti Elia. Obajah dipanggil untuk menyelamatkan beberapa nabi dan menggunakan sumber daya yang tersedia baginya. Apa sumber daya yang dimiliki Obaja? Ia menjadi orang kepercayaan Ahab, ia menjadi kepala istana Ahab. Ini sumber daya yang dimiliki Obaja. Ia menggunakan kepercayaan ini untuk melayani Ahab dan melayani Tuhan. Ahab tidak komplin dengan pekerjaan Obaja, artinya Obaja bisa menyelesaikan pekerjaanya dengan baik. Sumber daya apa yang kita miliki untuk meningkatkan panggilan surgawi, dan membawa nilai-nilai kerajaan Allah?

  • Saudara dan saya ada  didunia bukan sekedar lahir, besar, kuliah, nikah, terus semuanya selesai. Kita ada disini untuk mengawal pekerjaan Tuhan. Profesi saudara, talenta saudara, kemampuan saudara, harta saudara,  adalah alat untuk mengawal pekerjaan Allah. Itu adalah sumber daya yang saudara miliki. Kita dipanggil untuk memuliakan Dia dan menjadi alat kemuliaan_Nya. 2 Tes 2:14,  Untuk itulah Ia telah memanggil kamu  oleh Injil  yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita.   

 

Yang ketiga, Obaja membuktikan imanya.

Ayat 7- 16, Sedang Obaja di tengah jalan, ia bertemu dengan Elia. Setelah mengenali dia, ia sujud serta bertanya: "Engkaukah ini, hai tuanku Elia?" Jawab Elia kepadanya: "Benar! Pergilah, katakan kepada tuanmu: Elia ada." Tetapi jawab Obaja: "Apakah dosa yang telah kuperbuat, maka engkau hendak menyerahkan hambamu ini kepada Ahab, supaya aku dibunuhnya? Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada bangsa atau kerajaan, yang tidak didatangi suruhan tuanku Ahab untuk mencari engkau. Dan apabila orang berkata: Ia tidak ada, maka ia menyuruh kerajaan atau bangsa itu bersumpah, bahwa engkau tidak ditemukan di sana. Dan sekarang engkau berkata: Pergilah, katakan kepada tuanmu: Elia ada. Mungkin terjadi, apabila aku sudah pergi dari padamu, Roh TUHAN mengangkat engkau ke tempat yang tidak kuketahui. Kalau aku sampai kepada Ahab untuk memberitahukannya dan engkau tidak didapatinya, tentulah ia akan membunuh aku, padahal hambamu ini dari sejak kecil takut akan TUHAN. Tidakkah diberitahukan kepada tuanku apa yang telah kulakukan pada waktu Izebel membunuh nabi-nabi TUHAN, bagaimana aku menyembunyikan seratus orang nabi-nabi TUHAN dalam gua, lima puluh lima puluh sekelompok dan mengurus makanan dan minuman mereka? Dan sekarang, mengapa engkau ini berkata: Pergilah, katakan kepada tuanmu: Elia ada! Ia pasti akan membunuh aku." Jawab Elia: "Demi TUHAN semesta alam yang hidup, yang kulayani, sesungguhnya hari ini juga aku akan memperlihatkan diri kepadanya." Lalu pergilah Obaja menemui Ahab dan memberitahukan hal itu kepadanya. Kemudian Ahab pergi menemui Elia.

  • Saudara, Obaja dengan kita mungkin sama pemikiranya ketika menghadapi orang bebal seperti Ahab, Obaja lebih memikirkan resiko dibunuh Ahab daripada memikirkan Allah. Bukankah kita melakukan hal yang sama seperti Obaja? Ketika ada hal hal yang menakut-nakuti kita, hal-hal yang membingungkan kita, hal-hal yang menekan kita, hal-hal yang mengancam  kita – Itu bisa orang, bisa keadaan atau cobaan. Jujur Kita lebih memikirkan mereka daripada memikirkan Tuhan yang menjanjikan pertolongan dan jalan keluar.

  • Obaja kuatir Elia diangkat Tuhan setelah ia memberitahukan keberadaanya kepada Ahab dan ia harus mati karena ternyata Elia tidak ada. Obaja tahu reputasinya Ahab, Obaja tahu sifatnya Ahab.

  • Tetapi, disini Tuhan ingin melihat bukti iman Obaja. Tuhan ingin bukti iman yang asli dan nyata. Inilah tes nyata. Inilah ujian nyata untuk Obaja karena ia melayani seorang lalim; seorang yang licik dan jahat (ingat kebun anggur Nabot).Ayat 15, Jawab Elia: "Demi TUHAN semesta alam yang hidup, yang kulayani, sesungguhnya hari ini juga aku akan memperlihatkan diri kepadanya."

  • Obaja dipanggil untuk mempercayai Tuhan. Dan membuktikan imanya.

  • Begitu Obaja mendengar Yahwe Sabaoth “Allah semesta alam,” Obaja sadar imanya bukan karena melihat tetapi karena percaya. Dia sadar Tuhan semesta alam adalah Tuhan yang yang memiliki semua kekuatan untuk melindunginya.

Pembuktian Iman

Pengalaman Obaja dengan Tuhan tentu berbeda dari kita? Kita mungkin takut dengan apa yang kita hadapi. Kita mungkin takut dengan apa yang kita rasakan akan terjadi pada kita atau apa yang terjadi dalam keluarga kita atau apa yang terjadi di tempat kerja kita. Kita mungkin takut dengan apa yang terjadi dalam kesehatan kita, masa depan kita.

  1. Mungkin ada banyak hal yang menakutkan kita, Tuhan memanggil kita, untuk mempercayai-Nya. Dia adalah Yahweh Sabaoth. Dia adalah Tuhan semesta alam.

  2. Iman yang tulus, iman yang sejati, adalah iman yang terus dibuktikan. Dia akan terus membuktikan iman saudara. Dia akan terus membuktikan milik-Nya. Dan ketika Dia membuktikannya, maka kita akan disebut sebagai orang yang berbahagia karena kita lebih  mengenal Dia dan lebih mengasihi Dia.

 

Jika iman kita diantara dua pilihan apa yang harus kita lakukan? Apakah harus mengorbankan iman kita dan mengutamakan profesi kita, ataukah hanya mengutamakan iman dan mengabaikan profesi kita. Obaja telah memberikan teladan. Dia tahu wilayah tugasnya sebagai seorang kepala Istana dan dia tahu dirinya sebagai seorang yang takut akan Tuhan. Tetaplah beriman, jadilah saksi Kristus kerjakan segala sesuatu dengan penuh tanggung jawab. Jadilah berkat dimanapun saudara berada supaya nama Tuhan dimuliakan.

HIDUP DIANTARA DUA PILIHAN (1 Raja 18:1-18)
"HIDUP BERKUALITAS BINTANG"

15 September 2019

<Filipi 2:12-16>

Kita pasti tidak asing dengan istilah selebritis. Selebriti adalah ketenaran dan perhatian publik yang diberikan oleh media masa kepada individu atau kelompok. Status selebriti sering dikaitkan dengan kekayaan dan gaya hidup, sementara ketenaran mereka sering memberikan peluang untuk mendapatkan penghasilan. Mereka akan disebut bintang karena karier yang sukses dalam berbagai bidang; seperti olahraga, seni, intertainment, music, drama dan film. Para bintang ini bisa membawa pengaruh yang luar biasa dan tidak sedikit orang yang menirukan penampilanya, mulai dari model rambut, sampai pakaian. Tahukah saudara! Menjadi seorang bintang tidaklah mudah, mereka harus bekerja keras, berlatih dan disiplin dalam segala hal. Kadang jatuh  bangun demi sebuah status seorang bintang. Dunia memiliki bintang-bintangnya.

Bagaimana dengan TUhan? Siapakah bintang-bintang dari sudut pandang Allah? Siapa selebritas surgawi yang bersinar seperti bintang? Tuhan Yesus sendiri berkata, “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. "(Matius 5:14, 16). Paulus mengatakan hal yang sama dalam Filipi 2:15," sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia," Kata "bintang" juga digunakan pada abad pertama untuk mercu suar, navigasi yang akan bersinar dalam kegelapan untuk memimpin kapal-kapal dengan aman ke pelabuhan. Orang Kristen adalah bintang terang di dunia yang gelap. Kita ditempatkan di sini untuk bersinar, dalam hidup kita. Kita yang memiliki terang Allah dalam diri kita harus bercahaya sedemikian rupa sehingga orang-orang di sekitar kita melihat cahaya itu dan tertarik untuk mengenal sumbernya. Seperti bintang-bintang yang tergantung di langit malam, terang kita memberikan pengaruh karena natur dari terang itu sendiri: ia bercahaya! Saat kita bersinar, kita mengikuti perintah Paulus untuk “berpegang pada firman kehidupan” di tengah dunia yang kelam, dan kita menarik orang lain untuk datang kepada sumber pengharapan kita: Tuhan Yesus Kristus.

Paulus memberi tahu orang-orang Filipi bahwa mereka adalah "bintang-bintang di dunia." Tentu Paulus juga menghendaki orang Filipi  mempunyai kualitas sebagai bintangnya Allah. Bagaimana kita menjadi orang Kristen yang berkualitas bintang? Filipi 2: 12-16 dengan jelas menjawab pertanyaan itu. Orang-orang Kristen yang berkualitas bintang adalah orang yang:

 

1. Konsisten  pada panggilan mengerjakan keselamatan

“Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,” (ayat 12).

 Perhatikan nasihat pertama Paulus: “Kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar." Banyak orang bingung dengan pernyataan ini karena mereka membacanya seolah-olah mengatakan, "bekerja untuk keselamatanmu." Itu tentu saja tidak mungkin karena Paulus sendiri dengan jelas mengatakan dalam Efesus 2: 8-9, bahwa kita diselamatkan oleh kasih karunia melalui iman dan “bukan karena perbuatan.” saudara tidak dapat mengusahakan keselamatan sendiri, karena keselamatan itu “karunia Allah.”

Lalu apa artinya ayat ini? Saya pikir jawabannya ditemukan dalam ayat berikutnya di mana Paulus mengingatkan kita bahwa "Tuhanlah yang bekerja di dalam kamu." Keselamatan selalu dimulai dengan Tuhan. Dia pertama-tama "bekerja" di dalam kita untuk menyelamatkan kita dan kemudian kita harus "bekerja." Apa yang Tuhan sudah kerjakan? Kalau ini dikaitkan dengan keselamatan, keselamatan sudah dikerjakan oleh Allah melalui Yesus Kristus, keselamatan dimulai ketika kita percaya kepada Yesus, kita tinggal meresponya dengan iman.  Apakah saudara percaya sudah selamat? Mengerjakan keselamatan itulah panggilan kita.

Mengerjakan keselamatan bukan untuk selamat, karena kita sudah selamat oleh iman didalam Yesus. Mengerjakan keselamatan adalah menyelesaikan panggilan keselamatan yaitu dengan melakukan kehendak Allah tanpa syarat. Disini dibutuhkan perubahan secara radikal dalam memandang kehendak Tuhan. Inilah pertanyaan besar setiap orang percaya: Apakah kita bersedia melakukan kehendak Allah tanpa syarat?

2. Hidupnya berpusat pada Tuhan

Di dalam perintah untuk menyelesaikan keselamatan tersebut, ketika manusia memberi respon, maka dari pihak Tuhan Ia melakukan intervensi dengan memberikan tuntunan. Hal ini dikemukakan dalam Filipi 2:13, karena Allahlah yang “mengerjakan” di dalam kita, baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Kata “mengerjakan” dalam teks aslinya adalah energon (ἐνεργῶν) dari akar kata energeo (ἐνεργέω). Kata ini artinya bekerja di dalam atau memberi kekuatan (energi) dari dalam. Hal Ini menunjukkan pekerjaan atau tindakan yang dilakukan secara terus menerus, orang percaya mengerjakan keselamatannya dari dirinya sendiri, sedangkan Tuhan dari dalam diri kita memberi kemampuan. Hal ini bisa menunjuk Roh Kudus yang dimateraikan menuntun manusia kepada seluruh kebenaran-Nya. Ini seperti sebuah kolaborasi atau kerjasama yang sangat luar biasa. Ini adalah sebuah keseimbangan yang sempurna. Kita melakukan bagian kita karena Tuhan selalu melakukan bagiannya terlebih dahulu. Tuhan selalu membuat langkah pertama. Kita tidak akan pernah bisa melakukan bagian kita kecuali Allah melakukan bagiannya terlebih dahulu. Keselamatan adalah pekerjaan Tuhan dari awal hingga akhir. Ayat ini juga memberi tahu kita bahwa karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu, berarti Ia memberikan kehendak dan kemampuan kepada kita untuk melakukan apa yang diperintahkan-Nya.

Apa yang Tuhan kerjakan? Pertama, dia mengubah "keinginan" kita dan kemudian dia memberikan kekuatan untuk taat. Yang kedua, Dia “memampukan kita” oleh Roh-Nya untuk melakukan kehendak-Nya. Seringkali kita melihat kekurangan kita dan menyimpulkan bahwa masalah kita lebih besar dari potensi kita.  Yang ketiga,  Allah masih terus berurusan dengan anak-anaknya setiap hari. Apa yang saudara  butuhkan, Dia masih berurusan dengan saudara. Dia mengerti, Dia peduli karena Allah tidak pernah ingkar janji. Hal hal inilah yang masih dikerjakan oleh Allah sampai hari ini supaya kita mampu menjadi orang percaya yang berkualitas bintang. Jadi Tuhanlah pusat kehidupan kita, Ia bekerja melebihi dari apa yang tidak kita pikirkan. Yang terakhir orang orang yang berkualitas bintang

3. Akan tampil beda dan berbeda

“Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut  dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah  yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan  yang bengkok hatinya dan yang sesat   ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus,  bahwa aku tidak percuma berlomba  dan tidak percuma bersusah-susah ” (ayat 14-16).

 

  • Bersungut-sungut, begitulah kata yang dipakai dalam alkitab untuk menggambarkan sifat manusia yang begitu mudahnya merasa kesal ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan.

  • Apakah kita mengerti bahwa mengeluh itu melawan kedaulatan Allah?  Bil 14:11 – TUHAN berfirman kepada Musa: “Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka!  

  • Paulus  seharusnya ia punya alasan untuk bersungut-sungut, bayangkan kurang apa penderitaan Paulus? Tadinya ia baik-baik saja ketika masih belum bertobat, tetapi setelah ia bertobat keadaannya bukan menjadi lebih baik melainkan justru menjadi jauh lebih berat. Ia mengalami segala penderitaan dan siksaan seperti apa yang ia jabarkan dalam 2 Korintus 11:23-27, semua ini ia alami bukan karena ia melakukan kesalahan, tapi karena Injil Keselamatan. Namun ia tidak bersungut-sungut sama sekali. Inilah anak Tuhan berkualitas bintang yang tampil beda dan berbeda

 

Ada seorang wanita yang merasa kesepian di tempat kerja karena ia satu-satunya orang kristiani di situ. Ia sering diolok-olok karena imannya dan bahkan dituduh orang yang berpandangan sempit. Akhirnya, ia menjadi rendah diri dan berencana untuk berhenti dari pekerjaannya. Namun, sebelum ia putuskan berhenti, ia menyempatkan diri untuk berkonsultasi dengan seorang pendeta. Setelah mendengar keluh kesahnya dengan saksama, sang pendeta kemudian bertanya, "Di manakah orang biasa meletakkan lampu?" "Di tempat gelap," jawabnya. Wanita ini segera menyadari bahwa tempat kerjanya benar-benar merupakan "tempat yang gelap" di mana "cahaya lampu" sangat diperlukan. Jadi, ia memutuskan untuk tetap bertahan di tempat kerjanya dan rupanya Tuhan sedang memproses dia menjadi anak Tuhan yang berkualitas bintang, Tuhan tambahkan hikmat, kepandaian, dan pengaruh yang luar biasa, akhirnya ada beberapa temanya yang mengakui, “kamu memang berbeda.“

 

Jika kita fokus pada masalah kita, kita akan mengeluh dan bersungut sungut, tetapi ketika kita fokus pada Tuhan dan rencananya, kita akan melihat pekerjaa-Nya nyata dalam hidup kita.

 

Sebagai "bintang-bintang di dunia" (Filipi 2:15), kita memiliki hak istimewa untuk menerangi "tempat-tempat yang gelap." Jadi sebaiknya  janganlah kita mengeluh, menggerutu, tetapi bersyukurlah persiapkanlah diri saudara menjadi bintang yang menerangi kegelapan.

 

Kita akan memberi dampak positif pada dunia melalui kehidupan yang kelihatan ini , kehidupan yang dapat kita amati dan rasakan. Kita harus berbeda untuk membuat perbedaan.  Paulus menggunakan tiga kata kunci untuk menggambarkan bagaimana kita harus hidup:  tidak bercela, tidak beraib (murni) dan  tidak bernoda (sempurna).

 

Mengapa begitu penting kita menjadi orang yang berbeda dalam gaya hidup kita? Karena kita hidup dalam "generasi yang bengkok dan sesat." Kata "bengkok" berasal dari kata Yunani skolios, yang darinya kita mendapatkan kata scoliosis dalam bahasa Inggris, suatu lengkungan tulang belakang. Ini gambaran kesesatan yang Paulus sebut sebagai “bengkok hati” yang disebabkan karena ketidak tahuan dan karena pilihan mereka.  Perbedaan harus dimulai dari perubahan diri kita.

 

Bagaimana kita bisa berbeda? Dimulai dari perubahan diri, bagaimana orang bisa berubah? firman kehidupan itulah yang merubah. Tidak ada ruang netral untuk perubahan, Paulus mengatakan,  tetapi berubahlah  oleh pembaharuan budimu,  sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak  Allah: apa yang baik, yang berkenan  kepada Allah dan yang sempurna.  Bagaimana Anda menunjukkan kepada seseorang bahwa mereka menggunakan tongkat bengkok? Dengan meletakkan tongkat lurus di sebelahnya.

Orang-orang akan melihat cara kita hidup, mereka akan melihat perbedaannya, terang Kristus akan terlihat di dalam kita, dan ketika mereka menanyakan alasan kita hidup, kita dapat membagikan firman kehidupan kepada mereka

 

Inilah komitmen terakhir yang harus kita buat: hidup untuk menyelesaikan panggilan keselamatan. Apa yang akan kita banggakan ketika kita berdiri di hadapan Tuhan? Pekerjaan kita? . . . rekening kita di bank ?. . . Rumah baru kita? . . . atau semua orang penting yang kita kenal? Apakah kita pikir itu akan mengesankan Tuhan Yesus Kristus? Saya kira tidak. Pada hari itu satu-satunya hal yang penting adalah dampak yang saudara miliki, apakah kita sudah mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar? Apakah kita hidup berpusat pada Tuhan? Apakah kita sudah hidup berbeda dari dunia ini? Apakah kita sudah mempunyai dampak bagi orang lain demi Kristus? Jadilah bintang bintang Allah yang  bersinar seperti bintang sehingga orang lain akan melihat Yesus di dalam kita

HIDUP BERKUALITAS BINTANG (Filipi 2:12-16)
JANGAN TAKUT, PERCAYA SAJA (Markus 5:35-43)
"JANGAN TAKUT, PERCAYA SAJA"

9 September 2019

<Markus 5:35-43>

Ada salah satu suku dari bangsa Indian yang memiliki cara unik untuk mendewasakan anak laki-laki mereka. Jika seorang anak laki-laki dianggap sudah cukup umur untuk didewasakan, maka anak tersebut akan dibawa pergi oleh seorang pria dewasa yang bukan sanak saudaranya dengan mata tertutup. Anak laki-laki itu dibawa masuk ke tengah hutan yang paling dalam. Sang ayah selalu berkata “ jangan takut nak ayah bersamamu.” Ketika hari sudah menjadi sangat gelap, tutup mata anak tersebut akan dibuka, dan orang yang mengantarnya akan meninggalkannya sendirian. Anak itu akan dinyatakan lulus dan diterima sebagai pria dewasa jika tidak berteriak atau menangis hingga malam berlalu. Malam begitu pekat, bahkan sang anak itu tidak dapat melihat telapak tangannya sendiri, begitu gelap dan begitu mencekam. Hutan tersebut mengeluarkan suara-suara yang menyeramkan, auman serigala, desiran angin, bunyi dahan bergemerisik. Tetapi ia harus bertahan diam, tidak berteriak atau menangis. Ia harus berusaha agar lulus dalam ujian tersebut. Satu detik bagaikan ber jam-jam dan satu jam bagaikan bertahun-tahun. Dia tidak dapat melelapkan matanya sedetikpun, keringat mengucur dari sekujur tubuhnya karena rasa takut yang menyelimuti. Cahaya pagi mulai sedikit menampakkan diri, sang anak mulai merasa gembira. Ketika dilihat sekelilingnya ia menjadi begitu kaget, karena mengetahui bahwa ayahnya berdiri tidak jauh di belakangnya, dengan posisi siap melepaskan anak panah, dengan kapak terselip di pinggang, yang ternyata menjaga dirinya sepanjang malam.

 

Saya bisa bayangkan betapa takutnya anak ini, menghadapi resiko dimangsa binatang buas. Anak yang percaya perkataan ayahnya pasti ia tidak takut karena ayahnya selalu menjaganya.

Alkitab menyatakan, "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."  (Ibrani 11:1). 

  1. Artinya kita percaya meski belum melihat hasil.  Ketika kita beriman kepada Tuhan berarti kita percaya kepada Tuhan bahwa Dia berkuasa untuk melakukan mujizat. 

  2. Beriman kepada Tuhan juga berarti kita memiliki penyerahan penuh kepada Dia.  Berserah bukanlah suatu tindakan yang nekat, bukan pula suatu tindakan yang diambil karena kita sudah menemui jalan buntu. 

  3. Akan tetapi, berserah adalah tindakan yang lahir dari pergumulan yang positif karena menyadari bahwa Tuhan tidak akan mengecewakan orang yang berharap kepadaNya.  "Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita."  (Roma 5:5). 

  4. Penyerahan diri kepada Tuhan adalah sebuah keputusan yang beresiko. Walaupun demikian Tuhan Yesus memberi kekuatan kepada kita “jangan takut percaya saja.”  Inilah yang dialami Yairus yang sedang terjepit pada suatu keadaan yang beresiko, ketika anaknya sedang sakit keras dan hampir mati.

Siapa Yairus? Kita diberitahu bahwa orang ini adalah "penguasa/kepala rumah ibadat". Artinya, ia adalah orang yang menonjol dalam, kedudukan, prestise, hak istimewa, kemakmuran dan kekuasaan dalam komunitas yahudi. Dia memiliki semuanya, ketika Yairus berbicara, orang-orang mendengarkan dia, ketika dia memasuki sebuah ruangan, semua orang berdiri dengan penuh pengakuan.  Tetapi pada saat ini, tidak ada yang penting!   Sekarang, dia menemukan dirinya di tempat di mana tidak ada lagi yang penting! Penyakit dan kematian tidak begitu peduli tentang siapa orang ini, apa yang dimilikinya atau posisi yang dipegangnya. Yairus seorang pria yang sangat religius, tapi, agamanya tidak berdaya untuk membantunya dalam situasi ini. Saya kenal dengan seseorang yang kaya, situasi yang sedang ia hadapi adalah bergumul melawan kanker tulang. Ia pernah berkata,” kalau saya sakit semuanya tidak ada artinya, kalau boleh saya tukar, saya mau tukar seluruh harta ini untuk kesehatan.”

Saya percaya Yairus pasti mau menukar segalanya untuk mendapatkan mujizat atau situasi yang lebih baik. Saudara lihat, kenyataan hidup semakin jelas bagi Yairus! Dia memiliki segalanya, tapi pada kenyataannya, apa yang dia miliki di dunia ini tidak ada artinya! Saudara lihat, kematian telah datang ke rumah Yairus, dan itu datang untuk merenggut anak perempuan satu-satunya, Lukas 8:42 mengatakan, anaknya sedang sekarat dan itu adalah harta Yairus yang sesungguhnya!

Saudara, banyak orang menghabiskan seluruh hidup mereka untuk mengumpulkan banyak hal, tetapi, ketika tragedi datang, apa yang saudara kumpulkan sama sekali tidak berarti apa-apa! Kematian tidak akan peduli meskipun saudara seorang jutawan! Penyakit dan kesedihan tidak peduli walaupun saudara memiliki prestise dan posisi di masyarakat. Kesedihan dan penderitaan tidak peduli dengan popularitas saudara. Neraka tidak peduli tentang siapa saudara dan apa yang telah saudara lakukan.  Pastikan diri saudara, kemana saudara harus pergi dan kepada siapa saudara meminta pertolongan? Kita belajar dari Yairus, dia tahu   ke mana ia harus pergi.

Yairus datang kepada Yesus. Berita tentang Yesus tentu tidak asing bagi Yairus, dia tahu Yesus adalah satu-satunya harapan. Bagi Yairus, bertemu dengan Yesus adalah kesempatan dan memang Yesus sedang melewati kotanya. Perhatikan bagaimana orang yang memiliki kedudukan dan kuasa ini datang di hadapan Yesus Kristus. Dia datang dengan hormat, penuh harapan dan penuh semangat. Alkitab mengatakan bahwa ia "tersungkur di kaki-Nya", ay 22. Kata "tersungkur" berarti "turun dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah". Dengan kata lain, Yairus merendahkan dirinya di hadapan Tuhan. Ia menganggap dirinya bukanlah apa-apa. Situasi adalah guru yang baik, ia bisa membuat orang sadar bahwa dirinya adalah orang yang tidak berdaya. Kalau orang belum pernah sakit, ia tidak akan pernah menghargai kesehatan, kalau orang belum pernah menderita, ia tidak pernah menghargai waktu.

Yairus belajar mempercayai Yesus, Yairus bertemu dengan Yesus dan Yesus bersedia datang ke rumah Yairus untuk menyembuhkan putrinya. Dalam perjalananya Yesus dihadang dan dipenuhi oleh kerumunan orang entah apa yang mereka lakukan, ada yang kagum, ada yang ingin melihat Yesus, yang menarik adalah ada seorang wanita yang sakit pendarahan selama 12 tahun, dia sudah mencari pengobatan dimana mana, tetapi saat ia percaya Yesus bisa menyembuhkan, ia menyentuh jubah-Nya dan mujizat terjadi, ia  sembuh. Yesus berhenti dan bertanya siapa yang telah menjamah jubah-Ku?, ternyata seorang wanita yang beriman menjamah dan ia menjadi sembuh.

Saya membayangkan bahwa Yairus bingung dan kesal dengan wanita ini, karena dia menghambat perjalanan Yesus. Menit menit sangat berharga, bagaimanapun, putrinya sedang dalam proses kematian! Dia tidak punya banyak waktu dan sepertinya Yesus membuang-buang waktu saja untuk wanita ini. Jika saudara pernah memiliki anak yang menderita sakit, maka saudara tahu apa artinya cemas, bingung dan harus bagaimana.  Inilah yang dirasakan Yairus, tetapi ia belajar mempercayai Yesus.

Mari kita lihat ujian iman Yairus, ayat 35-36,  Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"

Yairus belajar beriman dan ia melihat secara langsung apa yang terjadi dengan wanita yang sakit pendarahan itu. Paling tidak dia tahu siapa Yesus. Sekarang imanya diuji, masihkah ia percaya Yesus? Yairus masih tetap percaya karena perkataan Yesus, jangan takut percaya saja. Ini perkataan yang sangat simple namun memiliki kekuatan yang luarbiasa.

 Apa yang Yesus katakan?  “Jangan takut percaya saja”, artinya apa?

  1. Jangan percaya dengan apa yang kamu dengar ayat 35,

  2. Jangan percaya dengan apa yang kamu tahu, ayat 38-39

  3. Jangan percaya dengan apa yang kamu lihat ayat 40.

  4. Jangan percaya dengan apa yang kamu pikirkan, Percayalah kepadaku!

Beberapa orang kerabat Yairus datang dengan berita yang mengejutkan. “Anakmu  sudah mati!” Perhatikan cara mereka memberi kabar, tidak ada belas kasihan bukan? Tidak ada penghiburan, dan tidak ada simpati; "anakmu sudah mati: Mengapa engkau menyusahkan nyusahkan guru?" Tentunya berita ini mengguncang Yairus! Tentunya berita ini menyerang imannya dan membawa Yairus ke ujung keputusasaan! Tetapi Yesus berkata, jangan takut percaya saja.

  1. Di dalam Yesus masih ada harapan. Didalam Yesus tidak ada yang mustahil.

  2. Mungkin dalam pergumulan hidup kita seakan tidak ada harapan, ingat Maria dan Marta ketika lazarus jatuh sakit dan mereka memberi kabar kepada Yesus untuk datang menyembuhkan Lazarus, Yohanes 11: 1-3. Ketika Yesus mendengar bahwa Lazarus sakit, Dia tinggal di tempatnya selama dua hari lagi, Yohanes 11: 6. Pada saat Yesus tiba, Lazarus sudah mati empat hari! Mereka pikir semua harapan telah hilang. Ternyata masih ada harapan.

Demikian juga dengan Yairus, dia percaya perkataan Yesus dan kemenangan iman sedang terjadi. Karena imannya berakar pada pribadi Tuhan Yesus Kristus. Seorang theology berkata: "Iman yang tidak bisa diuji adalah iman yang tidak bisa dipercaya." Iman orang Kristen akan selalu teruji karena Yesus bisa dipercaya.

Tuhan punya rencana untuk situasi kita! mungkin kita sedang bergumul, sedang berjuang, sedang kuatir, sedih, dan mengalami kesukaran kesukaran, bahkan ketika kita tidak dapat melihat apa yang Tuhan sedang lakukan, marilah kita belajarlah untuk tetap percaya kepada-Nya, jangan takut percaya saja! Allah sedang bekerja menggenapi rencana dan tujuan-Nya dalam hidup saudara dan saya.

HIDUP BAHAGIA (Lukas 11:27-28)
"HIDUP BAHAGIA"

1 September 2019

<Lukas11:27-28>

Semua orang tanpa terkecuali pasti mendambakan kebahagiaan dalam hidupnya. Tetapi berbicara tentang kebahagiaan, sebagian besar orang akan menilai dan mengukurnya dari sisi materi atau apa yang terlihat secara kasat mata. Bagi sales, dapat orderan itu kebahagiaan; bagi orang sakit, kesehatan itu kebahagiaan; bagi politikus, jabatan dan kuasa itulah kebahagiaan; bagi selebritis, popularitas itulah kebahagiaan; dll. Semua orang punya cara pandang sendiri-sendiri tentang kebahagiaan; seperti halnya apa yang dikatakan seorang perempuan kepada Yesus dalam Injil hari ini. Lukas 11:27, Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau."

Tuhan Yesus dengan sangat jelas menyatakan bahwa kebahagiaan hidup seseorang tidak ditentukan oleh faktor materi.Sumber kebahagiaan hidup yang sejati adalah ketika seseorang "...mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya." (Lukas 11:28)

Orang yang mendengar dan memelihara firman itu siapa? 

 

1. Dia adalah orang yang memiliki Yesus 

    (Mengapa demikian?)

Alasan pertama, karena Yesus memberikan jaminan keselamatan melalui firman-Nya. Kita tahu bahwa Allah yang adil tidak akan membiarkan dosa. Di dalam Allah yang adil dosa tidak mungkin tidak dihukum. Nahum 1:3, TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya.  

 

Alasan kedua, karena Yesus berjanji memberi damai bagi orang yang memelihara firman-Nya. Yohanes 14:27, Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah  dan gentar hatimu.

 

2. Orang yang tidak hidup didalam dosa

Damai itu tergantung dari hubungan kita dengan Tuhan. Dosa itu merusak hubungan kita dengan Tuhan,  kalau masih ada dosa maka mustahil damai tetap ada. Yesaya 59:1-2, Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar,  ialah segala dosamu.

 

3. Orang yang tidak hidup dalam kekuatiran

Kekuatiran selalu menggerogoti dan menghilangkan sukacita kita. Tuhan Yesus berkata kepada marta, "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,  luk 10:41. Kekuatiran bisa menyusahkan diri sendir, kekuatiran membuat banyak kesusahan. Tuhan Yesus berkata, kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Mat 6:34. Kalau ada kesusahan hari ini Tuhan sudah siapkan kekuatanya, jadi jangan ambil kesusahan besok untuk hari ini atau kesusahan setahun lagi untuk hari ini.

Nasib kita ditangan Tuhan, lakukan apa yang menjadi bagian kita secara maksimal, sisanya bagian Tuhan. Jangan mengkuatirkan segala sesuatu diluar dari kapasitas kita. Kalau saudara bisa hidup dengan pikiran seperti itu, saudara akan bahagia. Bukan berati kekuatiran tidak ada, pasti ada tetapi kita bisa mengatasinya dengan cara mendengar, merenungkan, dan memelihara firman, sehingga kita mempunyai kekuatan untuk berdoa dan berserah kepada Tuhan. 1 petrus 5:7, Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. 

MENGGUNAKAN WAKTU (Efesus 5:14-17)
"MENGGUNAKAN WAKTU"

25 Agustus 2019

<Efesus 5:14-17>

Kita semua diberikan ‘jatah’ waktu yang sama oleh Tuhan, 1 hari 24 jam, 1 minggu 7 hari, dan seterusnya. Pernahkah kita merenungkan apa yang sudah kita kerjakan selama waktu itu? Ada orang yang mengeluh karena tidak mendapatkan keinginannya, ada yang merasa kekurangan waktu karena terlalu banyak bekerja, namun ada juga orang yang suka buang-buang waktu. Dalam waktu yang kita lalui, tidak semua hal dapat terjadi sesuai keinginan kita dan hal-hal mendadak dapat terjadi di luar kontrol kita.

<Pengkotbah 3:1-8> mengatakan bahwa “Untuk segala sesuatu ada masanya.” Siapa pun yang hidup dalam waktu akan mengami musim-musim kehidupan. Misalnya ada yang pacaran lalu mendadak putus, ada yang baru ketemu teman namun mendadak teman tersebut meninggal, ada yang lagi jalan-jalan tiba-tiba dirampok, dan lain-lain.

Sehubungan dengan waktu, ada 3 hal yang dapat kita simpulkan:

1. Waktu adalah kehidupan

Dari <Pengkotbah 12:13-14> kita dapat menyimpulkan bahwa setelah kehidupan kita di dunia ini selesai, akan ada kehidupan selanjutnya. Karena itu kita harus mempergunakan waktu 24 jam ini sebagai kesempatan yang menentukan agar kita dapat memperoleh hidup yang kekal.

2. Waktu adalah kesempatan

Dari <Yohanes 3:4> kita diingatkan bahwa waktu tidak akan terulang ataupun kembali lagi. Kesempatan yang pada satu waktu kita dapatkan belum tentu akan kembali lagi, baik itu kesempatan untuk berbuat baik, kesempatan untuk bertobat, kesempatan melayani, dll. Pertanyaannya adalah apakah kita sudah memanfaatkan kesempatan yang kita miliki dengan sebaik-baiknya?

3. Waktu adalah harga yang berharga

Mengutip Mario Teguh: “Waktu tidak menjadikan kita kaya, tapi menggunakan waktu dengan baik menjadikan kita kaya.” Kita harus mengisi waktu dengan bijaksana dalam segala hal dan belajar tentang kebenaran. Bukan berarti kita jadi mengurangi waktu bekerja atau belajar, tapi bedakan apa yang jadi hak Tuhan dan hak manusia.

Dari Efesus 5:15 Paulus mengatakan: perhatikan dengan seksama bagaimana kamu hidup, jangan seperti orang bebal tetapi seperti orang arif. Yang membedakan orang arif dan tidak adalah saat pergumulan, tekanan, atau kesulitan hidup datang. Orang arif seperti orang yang membangun rumah di atas batu karang yang kokoh, yang tidak mudah hancur saat terkena badai. Saat dalam tekanan, orang arif akan memprioritaskan dasar imannya, bagaimana agar rohaninya semakin kuat dan kokoh, berusaha mengerti kehendak Tuhan, dan tidak terjebak dengan hal-hal yang kelihatan mata namun yang tidak kelihatan seperti kuasa doa.

 

Bagaimana dengan kita yang selama ini hanya menikmati waktu atau belum memanfaatkan waktu dengan baik?

Jawabannya sudah tersedia di Efesus 5:14 yaitu ‘bangun dari tidur.’ Kita bisa hidup terseret atau terlena oleh waktu seperti orang yang ‘tertidur,’ tapi hal ini tidak boleh dibiarkan dan mulai berfokus pada Yesus sehingga hidup kita punya arah.

Mari kita menghitung hari-hari seperti tertulis dalam <Mazmur 90:12>, karena waktu yang diberikan Tuhan untuk kita di dunia ini lama-lama akan habis. Luangkan waktu untuk melayani Tuhan dan beri yang terbaik dalam setiap kesempatan yang ada.

bottom of page